Profil Claudio Fabian Tapia, Presiden AFA yang Puji Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong

Suara.com - Presiden Federasi Sepak Bola Argentina (AFA), Claudio Fabian Tapia tak segan melontarkan pujian kepada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Pujian untuk Shin Tae-yong dilontarkan Claudio Fabian Tapia jelang laga FIFA Matchday Argentina melawan Timnas Indonesia pada 19 Juni 2023.

Bersamaan saat menyebut peran besar Erick Thohir selaku Ketum PSSI terhadap kepastian digelarnya duel Argentina melawan Indonesia di Jakarta.

Cladio Tapia sangat antusias membawa Argentina ke Indonesia, tak hanya sekadar melakoni agenda tur Asia setelah melawan Australia di Beijing, China.

Orang nomor satu di Federasi Sepak Bola Argentina itu bahkan mengakui Timnas Indonesia sebagai tim kuat di bawah asuhan Shin Tae-yong.

Bermain melawan Indonesia bagi Tapia adalah pengalaman baru bagi Argentina, sebagai jawara Piala Dunia 2022 Qatar.

"Saya jelaskan bahwa Argentina bisa bermain dengan Indonesia karena Ketua Umum PSSI Erick Thohir," ucap Claudio Tapia.

"Kami memilih Indonesia karena sepak bola mereka memang pantas mendapatkan pengalaman baru, bermain dengan juara Piala Dunia 2022 Qatar itu tidak mudah.

"Ia orang terpandang di Argentina dan juga pernah menjadi pemilik klub besar di Eropa, Inter Milan.

Baca Juga: Malaysia Tolak Kesempatan Hadapi Brasil dan Argentina, Kalah Mental dari Timnas Indonesia?

"Indonesia tidak bisa diremehkan. Mereka dilatih oleh Shin Tae-yong yang kami semua tahu kemampuannya." imbuhnya.

Lantas seperti apa sosok Claudio Tapia ini? berikut profil singkat Presiden Federasi Sepak Bola Argentina ini.

Bernama lengkap Claudio Fabian "Chiqui" Tapia atau akrab disapa Claudio Tapia merupakan pria asli San Juan yang lahir pada 22 September 1967.

Terpilih sebagai Presiden AFA sejak 29 Maret 2017, namun tak hanya itu jabatan penting yang dipegang Tapia saat ini.

Ia merupakan Presiden Barracas Central, klub kasta tertinggi sepak bola Liga Argentina dan sudah menjabat sejak 2011 silam.

Namun pada 2020 lalu jabatan itu tergantikan oleh sang putra, Matias, setelah 18 tahun berjalan digantikan generasi selanjutnya.