Suara.com - Dua kiper keturunan yang digadang-gadang bakal dinaturalisasi PSSI, Cyrus Margono dan Emil Audero Mulyadi punya harga pasar yang sangat jomplang.
Baik Cyrus Margono maupun Emil Aduero merupakan pemain keturunan Indonesia yang memilih berkarier di Eropa saat ini.
Emil Audero saat ini berusia 26 tahun dan berkarier di Italia bersama Sampdoria. Asam garam manis pahitnya Liga Italia sudah dirasakan dengan seksama oleh pria kelahiran Mataram, Nusa Tenggara Barat itu.
Pernah bermain untuk Venezia dan Brescia setelah resmi dilepas Juventus, sosoknya juga merupakan pemain jebolan akademi La Vecchia Signora.
Telah bermain ratusan kali pertandingan di semua kompetisi, ia bahkan sempat membela Timnas Italia U-15 hingga U-21.
Sementara itu, memiliki memiliki garis keturunan Indonesia, Cyrus Margono lahir di Amerika Serikat dan usianya saat ini masih 21 tahun.
Ayahnya berasal dari Indonesia dan sang ibu asli Yunani. Cyrus tumbuh besar di Amerika Serikat, pernah memperkuat beberapa klub lokal. Sebut saja Denver Pioneers dan UK Wildcats.
Berkat kariernya yang menonjol, ia sempat dipanggil memperkuat Timnas Yunani U-19 pada 2020.
Belum pernah memainkan satu laga bersama tim senior Yunani, karena itu Cyrus lebih ingin dinaturalisasi agar bisa bermain untuk Timnas Indonesia.
Baca Juga: Staf Pelatih Bima Sakti di Timnas Indonesia U-17 akan Dibahas di Rapat Exco PSSI
Kedua kiper keturunan di atas memiliki riwayat perjalanan yang cukup baik, sama-sama menjadi terbaik di kelasnya dan level kompetisi.
Akan tetapi, terdapat satu hal yang sangat membedakan Cyrus dan Emil sebagai seorang kiper keturunan Indonesia.
Hal ini berkaitan dari market value alias nilai pasaran sang pemain di Eropa. Menurut laman Transfermarkt, harga keduanya bak langit dan bumi.
Cyrus Margono dengan usianya yang baru 21 tahun saat ini dihargai senilai Rp434 juta.
Lain halnya dengan seorang Emil Audero. Usia yang semakin bertambah dan pengalaman bermain yang semakin banyak didapatkan membedakannya.
Emil dihargai dengan nominal Rp104 miliar, meski bagi pasar Eropa mungkin nominal tersebut relatif kecil.
Berita Terkait
-
Apa Kabar Elkan Baggott? Sempat jadi Andalan Timnas Indonesia Kini Tenggelam
-
Elkan Baggott Menanti Kejelasan, Opsi Peminjaman Januari Menguat
-
John Herdman Tolak Tawaran Jamaika Demi Kursi Pelatih Timnas Indonesia
-
John Herdman Selangkah Lagi Gabung Latih Timnas Indonesia, Ini Alasannya
-
Terungkap Alasan John Herdman Lebih Pilih Timnas Indonesia Ketimbang Negara Lain
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Siapa Matvei Safonov? The Next Lev Yashin, Kiper PSG yang Tepis 4 Penalti Pemain Flamengo
-
Apa Kabar Elkan Baggott? Sempat jadi Andalan Timnas Indonesia Kini Tenggelam
-
Elkan Baggott Menanti Kejelasan, Opsi Peminjaman Januari Menguat
-
Luis Enrique Melongo dengan Ketangguhan Matvei Safonov Halau 4 Sepakan Penalti
-
John Herdman Tolak Tawaran Jamaika Demi Kursi Pelatih Timnas Indonesia
-
PSSI: Pelatih Timnas Indonesia Harus Tinggal di Indonesia
-
Timnas Putri Indonesia Pulang Tanpa Medali, Pelatih Pasang Badan
-
John Herdman Selangkah Lagi Gabung Latih Timnas Indonesia, Ini Alasannya
-
Terungkap Alasan John Herdman Lebih Pilih Timnas Indonesia Ketimbang Negara Lain