Suara.com - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, memberikan respons yang tak terduga menyusul kritikan yang dia terima dari netizen karena timnya meraih hasil minor dalam dua laga kandang.
Dalam laga pekan keempat BRI Liga 1 2023/2024, Persebaya hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan RANS Nusantara FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (23/7/2023).
Hasil ini membuat Persebaya berada di posisi ke-11 klasemen sementara Liga 1 dengan lima poin dari empat laga.
Sebelumnya, tim tersebut juga hanya bermain imbang 1-1 melawan Barito Putera dalam pekan kedua, dan meraih satu kemenangan 3-2 melawan Persis Solo pada pekan pertama.
Namun, pada pekan ketiga, mereka kalah 0-2 dari PSIS Semarang.
Netizen menunjukkan kekecewaan mereka terhadap kinerja Aji Santoso dan menghujatnya di media sosial, bahkan ada yang mengkritik kepemimpinannya dan menginginkan dia keluar dari Persebaya.
Kritikan semakin tajam karena tim masih meraih hasil minor ketika bermain di kandang dan bahkan tertinggal saat melawan RANS, meskipun akhirnya berakhir dengan hasil imbang.
Namun, Aji Santoso menanggapi kritikan ini dengan cara yang tak terduga.
“Tidak ada yang salah, itu bukti mereka cinta Persebaya dan saya bisa paham.” Ucap Aji.
Baca Juga: Imbang Lawan Rans Nusantara, Aji Santoso Akui Koordinasi Pemain Belakang Jadi Masalah Utama
Meskipun Aji Santoso menanggapi kritikan dari netizen dengan sikap santai, mantan pelatih timnas Indonesia ini juga merasa perlu untuk meminta maaf kepada para Bonek, para pendukung fanatik Persebaya, karena tim belum pernah memberikan kemenangan di kandang.
Dia menyadari bahwa para Bonek selalu datang ke stadion dengan harapan tim meraih kemenangan, namun sayangnya hasil yang didapatkan Alwi Slamet dan rekan-rekannya selama tampil di kandang belum memuaskan.
Meskipun kritikan datang, Aji Santoso tetap menghargai dan mengapresiasi dukungan yang terus diberikan oleh para Bonek untuk timnya.
Dia menyadari betapa pentingnya peran para suporter dalam memberikan semangat dan dorongan bagi tim untuk terus berjuang.
Dengan permintaan maaf dan penghargaan kepada Bonek, Aji Santoso berharap agar dukungan mereka tetap terus ada dan tim dapat bekerja lebih keras untuk mencapai hasil yang lebih baik di laga-laga kandang berikutnya.
“Saya hanya perlu meminta maaf karena di dua laga home belum bisa menang.” Ujar Aji.
“Namun yang jelas, teman-teman bonek masih support kita tadi agar laga berikutnya bisa bangkit.” Ucapnya.
Aji Santoso menyambut kritikan yang diberikan oleh suporter Persebaya sebagai hal yang bagus.
Baginya, kritikan dari para suporter merupakan suatu bentuk tekanan yang akan mendorong para pemain untuk bangkit dan berusaha lebih keras lagi.
Ia memaklumi bahwa kritikan adalah hal yang normal, terutama dari suporter yang mencintai Persebaya dengan sepenuh hati.
Sebagai seorang pelatih, Aji Santoso mengerti dan memahami apa yang disampaikan oleh para Bonek.
Ia menyadari bahwa pemain profesional harus menerima tekanan dan tuntutan agar bisa terus berkembang dan menjadi lebih baik dalam performa mereka.
Selain Aji Santoso, pemain Persebaya seperti Kadek Raditya juga meminta maaf kepada para suporter karena belum bisa memberikan hasil terbaik.
Mereka menerima kritikan dari Bonek dengan sikap yang penuh pengertian dan menyadari bahwa harapan suporter adalah agar Persebaya bisa tampil lebih baik di masa mendatang.
Selanjutnya, manajemen Persebaya juga berencana untuk melakukan evaluasi dengan memanggil tim pelatih setelah tim masih meraih hasil minor.
Musim ini, Persebaya menargetkan untuk bisa masuk ke tiga besar klasemen akhir Liga 1, dan manajemen akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai target tersebut.
Semua pihak, termasuk pelatih, pemain, suporter, dan manajemen, berharap agar Persebaya dapat terus berbenah dan menunjukkan performa yang lebih baik ke depannya.
Kritikan yang konstruktif dari suporter diharapkan dapat menjadi pemicu untuk perbaikan dan kemajuan tim.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
5 Pemain Timnas Indonesia yang On Fire Jelang Hadapi Arab Saudi
-
FIFA Lepas Tangan Soal Wacana Sanksi Israel: Itu Urusan UEFA
-
Urus Pindah WNI Sendiri, Kiper 191 Cm Keturunan Jawa-Iran Ini Sudah Sangat Layak Bela Timnas
-
Thom Haye Jadi Penghangat Bangku Cadangan di Persib Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Adu Statistik Ernando Ari vs Nadeo Argawinata: Siapa Paling Siap Gantikan Emil Audero?
-
Nadeo Argawinata Jadi Kiper Utama Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Kemungkinan Besar Bisa Terjadi
-
Luka Modric 40 Tahun! Masih Lari Seperti Pemain 20 Tahun di AC Milan
-
Sandy Walsh Tetap Berangkat ke Jeddah, Bongkar Kondisinya ke Ordal Timnas Indonesia
-
FAM Berkilah, Ngaku Belum Dapat Surat Resmi FIFA soal Hukuman
-
Bukan Cuma Sewa Hotel, PSSI Cari Bus Sendiri untuk Skuad Timnas Indonesia di Arab Saudi