Suara.com - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, menunjukkan sikap yang baik meskipun satu pemainnya, Arief Catur, diganjar kartu merah oleh wasit Armyn Dwi Suryathin dalam pertandingan melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Aji Santoso, yang merupakan pelatih asal Malang, dengan tulus menghormati keputusan sang pengadil lapangan tersebut, meskipun ada beberapa kejadian yang ia soroti terkait pertandingan tersebut.
Aji Santoso menyatakan bahwa sebelum Arief Catur diberi kartu merah, terdapat sebuah kejadian handsball yang dilakukan oleh pemain Persija, Witan Sulaeman.
Meskipun keputusan wasit untuk memberikan kartu merah sudah tidak dapat diganggu gugat, Aji tetap ingin menyampaikan bahwa handsball tersebut seharusnya juga diperhatikan oleh wasit sebagai bagian dari pertimbangan keputusan dalam situasi tersebut.
"Ya kalau kartu merah, itu sudah menjadi keputusan wasit, tetapi sebelum pelanggaran itu, ada handsball yang dilakukan oleh Witan Sulaeman. Saya oke sama keputusan wasit tapi itu handsball," ujar Aji Santoso saat menjelaskan pandangannya dalam konferensi pers pasca laga.
Selain itu, Aji Santoso juga menyoroti momen saat pemain Persija menyundul bola yang kemudian berubah menjadi bola kiper, yang sempat menyebabkan dirinya melakukan protes kepada hakim garis. Meskipun momen tersebut tidak berdampak pada keputusan wasit atau hasil akhir pertandingan, Aji ingin menekankan bahwa momen tersebut menjadi hal yang menarik untuk dibahas.
Selanjutnya, Aji Santoso menyebutkan bahwa timnya sebenarnya berpeluang untuk mendapatkan hadiah penalti di babak kedua. Ia menilai bahwa pemain Bruno Moreira jelas didorong oleh pemain Persija di kotak penalti, namun wasit tidak mengambil keputusan untuk memberikan penalti bagi Persebaya Surabaya.
"Memang itu sangat jelas menurut saya terlihat Bruno dilanggar dengan didorong tapi wasit tak ambil keputusan," jelas Aji.
Meskipun mengungkapkan beberapa kejadian yang menarik perhatian selama pertandingan, Aji Santoso tetap berpikiran bijak dan mengakui kekalahan timnya dengan sportifitas
Ia menegaskan bahwa ia tidak ingin terlalu jauh berkomentar mengenai kinerja wasit dan menerima kekalahan sebagai bagian dari kompetisi sepak bola.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Rapor Nathan Tjoe-A-On Lawan vs Tim Geypens: Derby Indonesia di Eerste Divisie
-
Alami Cedera di Emirates! Gabriel Magalhaes Tersungkur Saat Bela Brasil, Arteta Pusing Berat
-
MU Menyimpang, Eric Cantona Lebih Pilih Dukung Klub Kasta Ketiga
-
Panas! Emiliano Martinez dan Gattuso Saling Serang Gegara Format Kualifikasi Piala Dunia
-
Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp1,3 T Jagokan AC Milan Raih Scudetto
-
James de Vos Wonderkid FC Utrecht, Pemain Keturunan Semarang Paket Komplet
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Here We Go! Update Pelatih Timnas Indonesia, Timur Kapadze Tinggal Tanda Tangan
-
Manchester City Sudah Tentukan Pengganti Pep Guardiola, Siapa Dia?
-
Timnas Brasil Mengerikan Lagi: Kebangkitan Casemiro di Era Carlo Ancelotti