Suara.com - PPSM Magelang punya sejarah panjang di sepak bola Indonesia, tapi nasib mereka apes setelah didiskualifikasi dari Liga 3 2023/24.
Buntut keributan suporter yang terjadi di laga antara PPSM Magelang vs Persip Pekalongan di matchday terakhir Grup F Liga 3 zona Jateng, Asprov Jateng memberi hukuman berat.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Moch Soebroto, Magelang, suporter masuk ke dalam pangan yang mengakibatkan pertandingan terhenti dan terjadi pemukulan pemain tim tamu oleh suporter PPSM serta intimidasi kepada perangkat pertandingan oleh panpel atau ofisial.
Imbas insiden ini, PPSM d sanksi diskualifikasi serta denda Rp 45.000.000. Dan untuk musim depan PPSM tim tidak diperbolehkan menggelar pertandingan dengan penonton.
Untuk PPSM sendiri juga dihukum laga usiran dengan jarak minimum 75 KM dari Kota Magelang untuk pertandingan musim depan.
Hukuman diskualifikasi dari Liga 3 ini membuat PPSM Magelang untuk membuka asa merangsek ke kompetisi kasta lebih atas sirna.
Padahal, PPSM punya sejarah panjang dan menjadi salah satu klub pendiri Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
PPSM Magelang menjadi klub asal Jawa pertama yang didirikan. Klub ini tercatat sudah berdiri sejak 15 Maret 1919.
PPSM Magelang juga eksis di era Perserikatan, tapi mereka gagal bersaing hingga ke kasta tertinggi di era lebih modern. Prestasi terbaik mereka adalah menjadi semifinalis Piala Indonesia 2012.
Dengan cikal bakal bernama Indonesische Voetbal Bond Magelang (IVBM). IVBM adalah salah satu klub yang ikut mendirikan PSSI dengan keikutsertaan E.A. Mangindaan dalam pembentukan PSSI di Societeit Hadiprodjo Yogyakarta pada hari Sabtu tanggal 19 April 1930.
Setelah PSSI terbentuk dan IVBM menjadi anggotanya, nama IVBM pun diubah menjadi PPSM. Klub ini menjadi bond anggota PSSI pada 1934 bersama dengan beberapa klub seperti PSISa Salatiga, VIT Tegal, PSIM Yogyakarta, PSTS Tasikmalaya, dan PSIS Semarang.
Tahun 1975, PPSM kembali ke kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia yang saat itu bernama Kerjurnas PSSI. PPSM berhasil lolos ke Kejurnas PSSI 1975 tingkat nasional setelah berhasil mengalahkan lawan-lawannya di kualifikasi tingkat daerah.
Dalam kompetisi itu, PPSM tergabung dalam Pool C bersama Persipal Palu, Persebaya Surabaya, PSBS Biak dan PSL Langkat. Sayangnya PPSM gagal melaju ke babak perempat final setelah mengalami empat kekalahan beruntun di Pool C, sehingga harus rela menjadi juru kunci.
Sejak saat itu, hingga kini PPSM belum bisa kembali ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola nasional. Pencapaian terbaik PPSM Magelang di era Liga Indonesia adalah bermain di Divisi Utama atau kasta kedua pada musim 2008/09.
Munculnya dualisme kompetisi pada 2013, sempat membuat klub berjuluk Macan Tidar itu terjadi perpecahan. Kala itu, PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang berada di bawah PSSI dengan PT Indonesia di bawah KPSI punya kompetisi beda, sehingga turut berpengaruh terhadap PPSM.
Hingga saat ini, PPSM Magelang yang berstatus sebagai salah satu klub tertua di Indonesia tidak mampu bersaing menuju kasta tertinggi sepak bola Nasional.
Kontributor: Aditia Rizki
Berita Terkait
-
Imbas Keributan Suporter, PPSM Magelang dan Persibas Banyumas Didiskualifikasi dari Liga 3 Musim Ini
-
Suporter Persibas Banyumas Rusak Fasilitas Stadion, Diduga Ngamuk Prestasi Tim Menurun
-
4 Klub Liga Indonesia yang Kini Berusia 100 Tahun, Ada Persis Solo yang Baru Ulang Tahun
-
PSIS Semarang Pinjamkan Dua Pemain ke Klub Liga 3, Siapa Mereka?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Meski Lakukan Eksperimen, 4 Timnas Indonesia Tak Dapat Kesempatan Main di FIFA Matchday
-
Gerald Vanenburg Bisa Tiru Respons STY dan Indra Sjafri usai Gagal ke Piala Asia U-23 2026
-
Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Pemain Kunci Baru Patrick Kluivert? Begini Hitungannya
-
Pelatih Persib Anggap Thom Haye dan Eliano Reijnders Biasa-biasa Saja, Kenapa?
-
Jadwal Lengkap Pekan 5 Super League 2025/2026: Ada Duel Klasik Persib vs Persebaya
-
Lamine Yamal Berambisi Menangkan Banyak Ballon d'Or
-
Siapa Paling Hebat? 3 Pemain Kunci Timnas Indonesia, Irak, dan Arab Saudi
-
Arab Saudi Menggila di FIFA Matchday September, Timnas Indonesia Wajib Waspada
-
Dear Julian Nagelsmann, Kalau Butuh Kiper Manuel Neuer Siap
-
Terbongkar! Rahasia Tembok Baja Persija Jakarta Ternyata Sistem Komunikasi 3 Bahasa