Suara.com - Bayer Leverkusen berhasil melaju ke babak final Liga Europa setelah mengamankan kemenangan agregat 4-2, yang ditentukan oleh gol Josip Stanisic di menit akhir yang menyelamatkan mereka dari kekalahan dengan skor 2-2 pada pertandingan Jumat dini hari.
Pertandingan final akan menampilkan duel antara Bayer Leverkusen dan Atalanta, yang juga meraih kemenangan atas Marseille di waktu yang sama pada semifinal lainnya.
Roma, yang bertandang ke Leverkusen, berupaya membalikkan keadaan setelah tertinggal 0-2 dari pertemuan pertama, namun hanya berhasil meraih hasil imbang dengan skor yang sama, meskipun mereka kurang mendominasi penguasaan bola, berkat dua gol dari titik penalti yang dicetak oleh Leandro Paredes di setiap babak pertandingan.
Menjelang perpanjangan waktu, Alex Grimaldo melepaskan tendangan melengkung yang gagal ditangkap kiper Mile Svilar, bola masuk gawang setelah memantul dari bek Roma Gianluca Mancini menjadi gol bunuh diri.
Stanisic kemudian menjaga rekor menakjubkan Leverkusen dengan mencetak gol melalui serangan balik pada menit ketujuh waktu tambahan. Leverkusen pun memecahkan rekor tak terkalahkan Benfica dalam kompetisi Eropa sejak 1965.
"Kami berpeluang mencetak gol lebih awal dan tidak melakukannya – tapi kami akan melakukannya di Dublin," kata bos Leverkusen Xabi Alonso seperti dikutip AFP.
Juara Bundesliga itu akan bertemu Atalanta yang mengalahkan Marseille 3-0 (agregat 4-1), dalam final di Dublin pada 22 Mei, untuk menciptakan treble.
Sementara itu Atalanta mencatat kemenangan terbesar sepanjang sejarahnya setelah melumat Marseille 3-0.
Gol yang dibaut Ademola Lookman, Matteo Ruggeri dan El Bilal Toure membawa Atalanta lolos ke final Eropa pertama klub ini di Bergamo.
“Kami akan berusaha membuat mereka (Leverkusen) kesulitan, tapi saat ini kami tidak bisa memikirkan hal itu, kami harus menjalaninya satu per satu," kata Ruggeri kepada Sky Sport.
"Kami harus menikmati momen ini dan memberikan yang terbaik dalam final," sambung dia.
Atalanta kini bisa mengakhiri musim dengan dua trofi karena Rabu pekan nanti mereka menghadapi Juventus dalam final Piala Italia.
Itu merupakan pencapaian besar klub ini yang hanya mengoleksi satu trofi Piala Italia pada 1963, sedangkan di level Eropa pencapaian terjauh Atalanta adalah babak empat besar Piala Winners 1988.
Atalanta juga berkesempatan lolos ke Liga Champions musim depan karena menduduki posisi kelima klasemen Serie A.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Gawat! 2 Kiper Timnas Indonesia Cedera Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Xabi Alonso Ungkap Alasan Kekalahan Berat Real Madrid di Liga Spanyol
-
Sosok Tunku Ismail: Dalang Naturalisasi Bermasalah Malaysia, Kini Salahkan Erick Thohir?
-
Kronologis Indonesia Dibawa Malaysia saat Kena Hukuman FIFA
-
Duet Maut Sandy Walsh dan Shayne Pattynama, Buriram United Jadi Mesin Pembantai di Liga Thailand
-
Pep Guardiola Sanjung Performa Jeremy Doku Saat Manchester City Hancurkan Burnley 5-1
-
Real Madrid Takluk 2-5 dari Atletico Madrid, Xabi Alonso Akui Penampilan Tim Sangat Buruk
-
Arne Slot Akui Liverpool Kesulitan Hadapi Crystal Palace Setelah Kekalahan Perdana Musim Ini
-
Ruben Amorim Ngamuk Manchester United Dikalahkan Klub Sekelas Brentford
-
5 Fakta Kekalahan Chelsea 1-3 Lawan Brighton, Klub Juara Dunia Mendadak 'Medioker'