Suara.com - Bayer Leverkusen lolos ke final Liga Europa setelah menang agregat 4-2 berkat gol menit-menit akhir Josip Stanisic memastikan hasil imbang 2-2 pada Jumat (10/5/2024) dini hari tadi sehingga memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi 49 pertandingan.
Mereka akan menghadapi Atalanta yang dalam jam yang sama mengalahkan Marseille dalam pertandingan semifinal Liga Europa lainnya.
Dalam ulangan semifinal Liga Europa musim lalu, Roma datang ke Leverkusen dengan bekal tertinggal 0-2 akibat kalah pada leg pertama.
Mereka menyamakan kedudukan meski tak mendominasi penguasaan bola berkat dua penalti Leandro Paredes dalam dua babak laga itu.
Menjelang perpanjangan waktu, Alex Grimaldo melepaskan tendangan melengkung yang gagal ditangkap kiper Mile Svilar, bola masuk gawang setelah memantul dari bek Roma Gianluca Mancini menjadi gol bunuh diri.
Stanisic kemudian menjaga rekor menakjubkan Leverkusen dengan mencetak gol melalui serangan balik pada menit ketujuh waktu tambahan. Leverkusen pun memecahkan rekor tak terkalahkan Benfica dalam kompetisi Eropa sejak 1965.
"Kami berpeluang mencetak gol lebih awal dan tidak melakukannya – tapi kami akan melakukannya di Dublin," kata bos Leverkusen Xabi Alonso seperti dikutip Antara dari AFP.
Juara Bundesliga itu akan bertemu Atalanta yang mengalahkan Marseille 3-0 (agregat 4-1), dalam final di Dublin pada 22 Mei, untuk menciptakan treble.
Sementara itu Atalanta mencatat kemenangan terbesar sepanjang sejarahnya setelah melumat Marseille 3-0.
Baca Juga: Pelatih Guinea: Harusnya Timnas Indonesia Kalah 3-0
Gol yang dibaut Ademola Lookman, Matteo Ruggeri dan El Bilal Toure membawa Atalanta lolos ke final Eropa pertama klub ini di Bergamo.
“Kami akan berusaha membuat mereka (Leverkusen) kesulitan, tapi saat ini kami tidak bisa memikirkan hal itu, kami harus menjalaninya satu per satu," kata Ruggeri kepada Sky Sport.
"Kami harus menikmati momen ini dan memberikan yang terbaik dalam final," sambung dia.
Atalanta kini bisa mengakhiri musim dengan dua trofi karena Rabu pekan nanti mereka menghadapi Juventus dalam final Piala Italia.
Itu merupakan pencapaian besar klub ini yang hanya mengoleksi satu trofi Piala Italia pada 1963, sedangkan di level Eropa pencapaian terjauh Atalanta adalah babak empat besar Piala Winners 1988.
Atalanta juga berkesempatan lolos ke Liga Champions musim depan karena menduduki posisi kelima klasemen Serie A.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
-
Thom Haye Baru Gabung ke Persib Bandung, Sudah Kena Mental?
-
Eks Pelatih Persija Girang Usai Pecundangi Persib: Ini Untuk Suporter
-
Hasil Borneo FC vs Persija, Mauricio Souza Pede: Tak Mudah, Tapi Bisa
-
Rayhan Hannan Bersuara: Persija Tak Gentar Hadapi Borneo FC yang On Fire
-
FAM Kena Batunya Gegara 7 Pemain Ilegal, Pemain Jerman: Terbongkar!
-
Skandal Naturalisasi Malaysia, Orang Dekat Erick Thohir Kasih Sindiran Menohok
-
FIFA Jatukan Sanksi Berat kepada Malaysia, Menpora Geram: Saya Sedih dan Marah
-
Jelang Gabung Timnas Indonesia, Calvin Verdonk Semakin Solid di Lille
-
Jairo Riedewald Hapus Bendera Indonesia di Instagram, Sinyal Gagal Dinaturalisasi Menguat