Suara.com - Sejarah terkelam Timnas Indonesia tercipta ketika dibantai 10 gol tanpa balas oleh Bahrain pada 2012 silam. Kini, skuad Garuda punya kans untuk membayar lunas dendam pada Bahrain di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Timnas Indonesia tergabung di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia bersama Bahrain dari hasil drawing yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (27/6/2024).
Tim-tim raksasa Asia juga mengisi Grup C ini seperti Jepang, Australia, Arab Saudi, hingga China.
Melawan tim-tim elite Asia itu, Timnas Indonesia punya rekor yang buruk, suatu hal yang wajar memang. Total 49 kekalahan diterima Timnas Indonesia dari sejarah pertemuan dengan lima lawan di Grup C.
Khusus untuk Bahrain, Timnas Indonesia pernah dihajar negara Timur Tengah itu dengan skor mencolok 10-0. Kekalahan tersebut terjadi pada Februari 2012 di Bahrain National Stadium.
Mengutip 11 vs 11, Timnas Indonesia saat itu dipimpin oleh Aji Santoso yang berstatus sebagai pelatih sementara setelah PSSI memutuskan memberhentikan pelatih asal Belanda, Wim Rijsbergen.
Datang ke Bahrain untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2014, Aji Santoso tidak dapat menurunkan skuad terbaiknya.
Sebaliknya, tim tuan rumah Bahrain tampil full team karena membutuhkan selisih gol yang besar agar bisa lolos ke fase berikutnya.
Sebagai pengingat, saat itu terjadi konflik internal antar pengurus PSSI yang menyebabkan perpecahan di sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Sudah Tahu Sama Tahu, Jepang Anti Remehkan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Imbasnya, Timnas Indonesia hanya bisa diperkuat oleh pemain yang memperkuat klub dari kompetisi Indonesia Premier League (IPL).
Nama-nama yang memperkuat Timnas Indonesia seperti Gunawan Dwi Cahyo, Irfan Bachdim, Hengky Ardiles, Muhammad Taufiq, Ferdinand Sinaga, hingga Diego Michiels.
Perbedaan kualitas sangat jelas terlihat, babak pertama saja Bahrain sudah unggul 4-0.
Babak kedua, Irfan Bachdim cs semakin tertekan dan sulit untuk keluar menyerang, hingga akhirnya gawang Timnas Indonesia yang dikawal Syamsidar dibobol enam kali lagi.
Kekalahan tersebut menjadi kekalahan terbesar dalam sejarah Timnas Indonesia senior.
12 tahun kemudian, Timnas Indonesia kembali dipertemukan dalam satu grup dengan Bahrain, di pentas yang sama.
Berita Terkait
-
Bursa Transfer Memanas: 5 Bintang Abroad Timnas Indonesia yang Berpeluang Ganti Klub Baru
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
-
AFC Rancang Nations League, Jadwal Timnas Indonesia Bakal Super Padat
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Hokky Caraka Cetak Gol Salto saat Persita Tangerang Hajar Persik Kediri 3-0
-
Bursa Transfer Memanas: 5 Bintang Abroad Timnas Indonesia yang Berpeluang Ganti Klub Baru
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
-
Mikel Arteta Ajak Arsenal Nikmati Setiap Kemenangan usai Kembali ke Puncak Liga Inggris
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
-
AFC Rancang Nations League, Jadwal Timnas Indonesia Bakal Super Padat
-
Gelandang Man City Keturunan Indonesia Semringah Bisa Cetak Gol di Kandang
-
Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
-
Kata-kata Emil Audero Usai Tampil Heroik di Laga Lazio vs Cremonese