Suara.com - Mantan Exco PSSI, Hasani Abdulgani kembali menjelaskan adanya satu celah bagi PSSI agar proses pindah federasi Maarten Paes tidak perlu dibawa ke sidang CAS.
Perpindahan federasi Maarten Paes sejauh ini masih belum selesai. Dikabarkan bahwa kiper FC Dallas ini terganjal aturan soal batasan umur.
Sebab Maarten Paes sempat membela Belanda U-21 ketika usianya sudah menginjak 22 tahun. Maka dari itu, PSSI berusaha membawanya ke CAS andai perpindahan federasi tidak disetujui FIFA.
Menariknya Hasani Abdulgani membongkar satu celah agar Maarten Paes segera membela timnas Indonesia. Aturan ini bahkan tercatat di FIFA.
Dari penuturan Hasani Abdulgani, FIFA mengatakan bahwa ada aturan pemain yang sudah tiga kali bermain untuk timnas senior tidak bisa pindah federasi.
Akan tetapi, aturan itu bisa gugur jika pemain bersangkutan sudah tiga tahun tidak dipanggil lagi oleh timnas.
"Pemain yang sudah bermain tiga kali itu tidak diperbolehkan, tapi kalau dia selama tiga tahun tidak pernah dipanggil lagi, itu gugur," ucap Hasani dikutip dari YouTube Hasani Corner.
"Coba lihat Maarten Paes terakhir sudah 3 tahun 7 bulan (tidak dipanggil Belanda). Artinya itu bisa jadi argumen (ke FIFA)," imbuhnya.
Bahkan selain itu ada juga celah yang bisa memanfaatkan PSSI. Hasani Abdulgani mencontohkan kasus yang dialami Albania dan Nedim Bejrami.
Baca Juga: Iwan Sukoco 'Menghilang', Ini Daftar Lengkap 29 Wasit dan 46 Asisten di BRI Liga 1 2024/2025
Kasus Bejrami sama persis dengan Maarten Paes. Pemain Albania itu bermain untuk Swiss di kelompok umur.
Awalnya FIFA menolak pengajuan untuk berganti negara, meski sempat mengajukan banding, keputusan itu tidak berubah. Penyebabnya Nedim Bajrami sudah tampil untuk Swiss U-21 setelah usianya melewati 21 tahun.
Akan tetapi, ketika Albania membawa ke CAS, Bejrami disetujui untuk bisa pindah federasi dan akhirnya membela Albania di Euro 2024.
Berita Terkait
-
6 Pemain Timnas Indonesia Dipuji FIFA, Shin Tae-yong Dianggap Ubah Skuad Garuda Mainkan Sepak Bola Modern
-
Eks PSSI Hembuskan Isu Maarten Paes Bisa Diambil Timnas Belanda Jika Ini Terjadi
-
Liga 1 2024/2025 Full Pakai VAR, Ini 4 Insiden yang Bisa Ditinjau
-
3 Kiper Keturunan Eropa yang Bisa Jadi Pengganti Maarten Paes, Satu Sudah WNI
-
Dear Shin Tae-yong, Ada Kabar Buruk dari Maarten Paes
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Tatapan Mematikan Pep Guardiola, Kameramen Auto Minder, Netizen: Wah Meme Baru Nih
-
Allegri Kembali Singgung Lini Belakang AC Milan Jelek, Kode Buat Jay Idzes?
-
Popularitas Ala Cristiano Ronaldo? Exposure Jay Idzes di Serie A Makin Meroket
-
Detik-Detik Mencekam Ian Rush Saat Melawan Maut Akibat Serangan Super Flu
-
John Herdman In, Jordi Cruyff Out dari Timnas Indonesia
-
Jangan Berhenti Mencari, Pesan Haru Keluarga Pelatih Valencia yang Hilang di Labuan Bajo
-
Profil Lengkap Fernando Martin, Pelatih Valencia yang Alami Kecelakaan Tragis di Labuan Bajo
-
Erling Haaland Ejek Donnarumma Usai Man City Menang Dramatis
-
Selisih 3 Poin dari Arsenal, Unai Emery Malah Bilang Aston Villa Bukan Penantang Gelar
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa