Suara.com - Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji, secara terang-terangan mengungkapkan kekecewaannya terhadap tren naturalisasi pemain asing di Timnas Indonesia. Bahkan dia menyebut pemain Timnas Indonesia saat ini bukan akamsi atau anak kampung sini. Siapa Nuroji sebenarnya?
Dalam rapat kerja bersama Kemenpora, Kemenkumham, dan PSSI, Nuroji mempertanyakan apakah kemenangan yang diraih timnas benar-benar membanggakan jika mayoritas pemainnya bukan putra asli tanah air.
"Saya jujur tak terlalu bangga dan tidak euforia dengan kemenangan-kemenangan PSSI, karena yang main bukan Akamsi, anak kampung sendiri," ujar Nuroji dikutip dari tayangan kanal YouTube DPR RI.
Politisi senior ini menilai bahwa terlalu banyaknya pemain naturalisasi justru mengaburkan identitas timnas dan menghambat perkembangan sepak bola Indonesia di level akar rumput.
Nuroji menekankan pentingnya bagi PSSI untuk fokus pada pembinaan pemain muda berbakat di dalam negeri.
Kritik Nuroji ini muncul di tengah sorotan publik terhadap berbagai permasalahan yang melanda sepak bola Indonesia, seperti insiden kekerasan dalam pertandingan PON 2024. Peristiwa tersebut semakin menguatkan pandangan bahwa sepak bola kita masih jauh dari kata ideal.
Profil Nuroji
Dikutip dari laman Partai Gerindra, Nuroji merupakan seorang politisi dari Partai Gerindra yang berhasil terpilih menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) selama TIGA periode berturut-turut sejal tahun 2009.
Ia terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2010 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VI setelah memperoleh 52.838 suara.Dan untuk periode yang ketiga periode 2019 – 2024 beliau memperoleh suara 96.444 suara.
Ia bertugas di Komisi X membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda, Olahraga, Perpustakaan sebagai wakil Ketua komisi di periode kedua, di periode ke tigabeliau sempat duduk di komisi ix lalu pindah ke komisi x .
Nuroji mengawali perjalanan politiknya sebagai kader dari PDIP. Pada tahun 1997 Nuroji mundur dari PDIP dan menjalani karir sebagai jurnalis. Nuroji bergabung di Harian Jurnal Nasional dan Harian Warta Kota.
Pada tahun 2007 Nuroji diminta oleh Fadli Zon, yang pada saat itu merupakan Sekretaris Jendral dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk membidani majalah Tani Merdeka.
HKTI perlahan menjelma menjadi embrio dari partai baru yaitu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan sejak saat itu alumnus Institut Pertanian Bogor ini dipercaya untuk mencalonkan diri menjadi Anggota Legiislatif
Riwayat Pendidikan
- SD , SD Negeri Ciganjur. Tahun: – 1973
- SMP , SMP Negeri 41. Tahun: – 1976
- SMA , SMA Negeri 28. Tahun: – 1981
- S1 Teknologi Indutri Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB). Tahun: – 1984
Karier
- AnggotaFraksi Partai Gerindra DPR RI periode 2019-2024 Sebagai Anggota komisi x ,Tahun 2019-2024
- Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI periode 2014-2019 Sebagai : anggota komisi x , Tahun 2014-2019
- Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI Periode 2009-2014, Sebagai: . Tahun: 2009 – 2014
- PT Bina Cipta kawan Sejahtera Jakarta, Sebagai: . Tahun: 2007 – 2007
- Majalah Tani Merdeka Jakarta, Sebagai: . Tahun: 2007 – 2009
- Harian Jurnal Nasional Jakarta, Sebagai: . Tahun: 2006 – 2007
- PT Camilla Production Jakarta, Sebagai: . Tahun: 2005 – 2006
- PT Mantarena Abadi Jakarta, Sebagai: . Tahun: 2000 – 2005
- PT Garda Media Mandiri (Majalah Gamma), Sebagai: . Tahun: 1998 – 2000
- PT Era Mdia Informasi (Majalah Gatra), Sebagai: . Tahun: 1994 – 1998
- PT Grafiti Pers Jakarta, Sebagai: . Tahun: 1985 – 1994
Organisasi
- Partai Gerindra, Sebagai: Pengurus. Tahun: 2008 – 2009
- Karang Taruna, Sebagai: Pengurus. Tahun: 1980 – Now
- Partai Demokrasi Indonesia, Sebagai: Anggota. Tahun: 1980 – 1987
- Perguruan Pencak Silat, Sebagai: Anggota. Tahun: 1980 – 1984
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Luis de la Fuente Semringah dengan Kemenangan Telak Spanyol atas Turki
-
Pemain Keturunan Rp86,91 Miliar Bikin Persaingan Bek Tengah Timnas Indonesia Semakin Ketat
-
Gareth Bale 'Comeback', Siap Kembali Merumput di Korea Selatan
-
Market Value Timnas Indonesia Tembus Rp519 Miliar, Lewati Arab Saudi hingga Qatar Jelang Putaran 4
-
Timnas Indonesia Diuntungkan Imbas Qatar Diserang Israel?
-
Sebanyak 2.000 Personel akan Amankan Laga Persib Bandung vs Persebaya
-
Media Vietnam Sebut Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia Tergantung pada Ole Romeny
-
Profil Women Torres Calcio, Klub Baru Estella Loupatty di Italia
-
Persiapan Bagus, Julio Cesar Siap Hadapi Persebaya
-
PSSI Akan Gelar Piala Presiden Diikuti 64 Peserta Tahun Depan