Suara.com - Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengumumkan pemberlakuan darurat militer pada Selasa, 3 Desember 2024, dengan tujuan melindungi sistem demokrasi liberal di negaranya. Lalu bagaimana nasib Shin Tae-yong, yang tengah melatih Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024?
Keputusan Darurat Militer ini diambil untuk menghadapi ancaman kekuatan komunis, khususnya Korea Utara, yang masih menjadi musuh utama negara tersebut.
Korea Selatan secara teknis masih berada dalam status perang dengan Korea Utara, yang memiliki kapasitas senjata nuklir.
Dalam pidatonya, Yoon menegaskan bahwa langkah ini diperlukan untuk menangkal elemen-elemen yang dianggap mengancam stabilitas negara dan demokrasi.
Ia juga menyampaikan kritik keras terhadap partai oposisi, yang dinilainya lebih sibuk dengan agenda politik daripada kesejahteraan masyarakat.
Ketegangan politik di Korea Selatan semakin memanas, terutama terkait pembahasan RUU anggaran 2025.
Pekan sebelumnya, oposisi menyetujui pemotongan anggaran sebesar 4,1 triliun won dari total 677 triliun won yang diusulkan pemerintah.
Pemangkasan ini menuai protes dari Yoon, yang menyebut dana yang dipotong tersebut krusial untuk keamanan publik dan penanganan kejahatan, termasuk narkoba.
Dalam pernyataan lainnya, Yoon menuding oposisi yang menguasai mayoritas parlemen sebagai kekuatan anti-negara yang berupaya melemahkan pemerintahannya.
Baca Juga: STY Bisa Bobok Nyenyak, Striker Ganas Vietnam Bawa Kabar Buruk di Piala AFF 2024
Ia bertekad mengembalikan stabilitas negara dengan memberantas segala ancaman terhadap sistem hukum dan administrasi Korea Selatan.
Namun, hanya berselang beberapa jam setelah pengumuman darurat militer, Yoon mencabut keputusan tersebut pada Rabu, 4 Desember 2024.
Sementara itu saat ini, Timnas Indonesia sedang menjalani pemusatan latihan intensif di Bali untuk mempersiapkan diri menghadapi Piala AFF 2024.
Pelatih Shin Tae-yong menargetkan pencapaian tinggi dalam turnamen bergengsi kawasan Asia Tenggara tersebut.
Selain sebagai ajang kompetisi, Piala AFF 2024 dimanfaatkan sebagai langkah strategis untuk membangun fondasi kuat tim nasional.
Turnamen ini menjadi sarana untuk mematangkan strategi jelang SEA Games dan memaksimalkan potensi pemain muda yang diproyeksikan untuk masa depan sepak bola Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
Tak Singgung Soal Lepas Jabatan, Ini Kata-kata Indra Sjafri Usai Kegagalan Timnas Indonesia U-22
-
Timnas Kamerun Kacau! Dua Skuad Berbeda Jelang Piala Afrika 2025, Samuel Eto'o Biang Keroknya
-
Lupakan Hasil Fantastis di ACL 2, Thom Haye Tak Sabar Ingin Kalahkan MU
-
Doa Buruk Malaysia Usai Timnas Indoensia U-22 Tersingkir dari SEA Games 2025
-
Klasemen Akhir Sepak Bola SEA Games 2025: Filipina Lolos, Indonesia Tersingkir Menyakitkan
-
Timnas Indonesia U-22 Angkat Koper Lebih Cepat dari SEA Games 2025, Indra Sjafri Dipecat?
-
Hanya Satu Umpan! Bedah Statistik Miliano Jonathans di Laga FC Utrecht vs Nottingham Forest
-
SUDAH MULAI Link Streaming Timnas Indonesia vs Myanmar SEA Games 2025
-
Dejavu Pesta Gol? Indra Sjafri Punya Resep Rahasia Hancurkan Myanmar di SEA Games 2025