Suara.com - Media Australia, The Roar menguliti borok pelatih Shin Tae-yong setelah gagal membawa Timnas Indonesia mencapai target di Piala AFF 2024. Beberapa hal disorot dalam sebuah artikel mengenai kegagalan skuad Garuda mencapai minimal babak semifinal.
The Roar menyebut penampilan Timnas Indonesia mengecewakan. Hal itu merujuk fakta skuad Garuda cuma bisa memenangi satu pertandingan melawan Myanmar, 1-0 itupun didapat dengan susah payah.
Parahnya lagi, Timnas Indonesia ditahan imbang Laos dengan skor 3-3. Padahal, klaim mereka Laos adalah tim paling lemah di Grup B.
"Hasil imbang memalukan 3-3 di kandang sendiri melawan Laos, tim terlemah di grup, ditambah kekalahan mengejutkan 1-0 dari Filipina, memastikan nasib mereka. Satu-satunya kemenangan Garuda adalah saat bertandang ke Myanmar," tulis The Roar.
Hal lain juga disorot oleh media tersebut. Yaitu buruknya penampilan para senior yang seharusnya bisa menopang pemain yang lebih muda.
Marselino Ferdinan contohnya. Tampil sangat baik ketika melawan Arab Saudi di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona, di Piala AFF 2024 malah anjlok.
Sedangkan pemain-pemain lain seperti Rafael Struick, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, dan Hokky Caraka juga tak mampu gendong yang lainnya.
"Marselino Ferdinan yang beberapa waktu lalu menjebol gawang Arab Saudi di Jakarta, menjadi salah satu pemain terburuk tim dan bahkan mendapat kartu merah."
"Asnawi Mangkualam juga terbukti tidak mampu mempertahankan jabatan kaptennya seperti saat di Piala Asia beberapa waktu lalu. Rafael Struick, Hokky Caraka, dan Pratama Arhan juga kesulitan beradaptasi."
Baca Juga: Greg Nwokolo: Era Shin Tae-yong Pemain Mau Kerja, Zaman Saya di Timnas Semua Manja
"Muhammad Ferrari, pemain muda binaan Shin sendiri, juga mendapat kartu merah saat melawan Filipina, yang turut menyebabkan kekalahan Indonesia," sambungnya.
Kegagalan ini membuat Timnas Indonesia lagi-lagi tidak bisa mengangkat trofi Piala AFF sejak digulirkan. Apalagi, tim Merah Putih sudah enam kali berlaga di final.
"Fakta bahwa Indonesia belum pernah meraih satu pun gelar di Asia Tenggara meski telah mencapai final sebanyak enam kali sudah cukup menjelaskan banyak hal," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Eks Dortmund dan Dua Mantan Timnas Kolaborasi Tempa 40 Bintang Muda
-
Jejak Kontroversial Wasit Real Madrid vs Barcelona, Fans Blaugrana Cemas
-
Hasil Dewa United vs Phnom Penh Crown di AFC Challenge League: Banten Warriors Ditahan Imbang
-
3 Striker Timnas Indonesia Minim Menit Bermain di Klubnya
-
Timnas Indonesia U-23 Dapat Keuntungan Tak Terduga di SEA Games 2025, Vietnam Meradang
-
Gianni Infantino Bikin Gebrakan Baru Luncurkan Piala ASEAN FIFA, Bagaimana Nasib Piala AFF?
-
BRI Super League Goes to Campus: Kenalkan Industri Sepak Bola ke Generasi Muda
-
Striker Timnas Indonesia Belum Terima Kenyataan Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Napoli Hantam Inter 3-1: Conte Balas Dendam, Sindir Lautaro dan Marotta
-
Kevin Diks Dapat Pembelaan Fans Borussia Monchengldbach: Seharusnya Ambil Penalti