Suara.com - Kabar mengenai keterlibatan Denny Landzaat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia semakin santer terdengar. Mantan pemain FC Twente tersebut dirumorkan akan mendampingi Patrick Kluivert bersama Alex Pastoor. Berita ini telah mencuat di sejumlah media Belanda terkemuka, termasuk Voetbal International, yang mengindikasikan adanya rencana kedatangan mereka ke Indonesia.
Denny Landzaat memulai kariernya di akademi Ajax pada tahun 1995 dan berhasil menembus tim senior setahun kemudian.
Setelah itu, Denny Landzaat melanjutkan perjalanan sepak bolanya dengan membela sejumlah klub besar, termasuk AZ Alkmaar, Wigan Athletic, Feyenoord, dan FC Twente.
Usai gantung sepatu, Denny Landzaat melangkah ke dunia kepelatihan, memulai sebagai pelatih tim U-21 AZ Alkmaar.
Pengalamannya terus bertambah dengan posisi asisten pelatih di Feyenoord pada 2018, Al Ittihad pada 2019, dan terakhir di Ferencvaros pada 2024.
Reputasinya sebagai pelatih semakin diperhitungkan, sehingga rumor keterlibatannya dengan Timnas Indonesia menjadi sorotan.
Kontroversi Seputar Afiliasi Politik
Namun, perjalanan karier Denny Landzaat tidak hanya mencuri perhatian di lapangan hijau.
Namanya sempat terseret dalam isu politik terkait Republik Maluku Selatan (RMS). Pada tahun 2010, Denny Landzaat menyuarakan pandangan keras terkait kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda, yang saat itu bersamaan dengan upaya hukum RMS di pengadilan Den Haag terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Baca Juga: Masa Depan Shin Tae-yong Dibocorkan Anak: Menghadapi Tantangan Lain
Dalam sebuah wawancara dengan media Belanda, Denny Landzaat mengungkapkan bahwa ia menolak undangan dari Kedutaan Besar Indonesia untuk bertemu dengan Presiden SBY.
Penolakan tersebut dilandasi oleh rasa solidaritasnya terhadap perjuangan masyarakat Maluku, yang menurutnya mengalami ketidakadilan di Indonesia.
Denny Landzaat juga mengenang perjalanan keluarganya yang tiba di Belanda sebagai bagian dari eksodus tentara Maluku dan keluarga mereka setelah konflik dengan Republik Indonesia.
"Ibu saya datang ke Belanda dari Maluku pada usia 2 tahun bersama ribuan orang. Mereka ialah tentara dan keluarga yang pernah berperang bersama tentara Belanda melawan Republik Indonesia," ungkapnya seperti dilansir dari Voetbal International.
Denny Landzaat bahkan pernah menambahkan simbol perjuangan Maluku pada atribut sepak bolanya, sebuah tindakan yang menggambarkan kedekatan emosionalnya dengan isu tersebut.
Meskipun pandangannya kontroversial, hal ini mencerminkan komitmennya terhadap identitas dan asal-usulnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Grup Neraka Piala Dunia U-17 2025: Mengenal Lawan Timnas Indonesia U-17
-
Absen 22 Tahun di Piala Dunia U-17, Portugal Siap Buat Kejutan Besar
-
9 Wonderkid Asia yang Bakal Bersinar di Piala Dunia U-17 2025: Ada Pemain Indonesia
-
Anak Legenda Inter Milan Kirim Psy War buat Timnas Indonesia U-17
-
Vinicius Oh Vinicius: Berulah di El Clasico Kini Rebut Jatah Penalti Mbappe
-
9 Laga Tanpa Kalah, 5 Kemenangan Beruntun di Premier League, Apa Kelemahan Arsenal?
-
Liverpool Bangkit!5Fakta Kemenangan The Reds: Rekor Mohamed Salah
-
Ambil Jatah Penalti Mbappe tapi Gagal Cetak Gol, Xabi Alonso Sindir Vinicius Jr
-
Gary Neville Yakin Arsenal Juara Premier League, Hanya Tim ini yang Bisa Gagalkan
-
Piala Dunia U-17 2025: Ambisi Argentina Ulang Memori Indah Qatar 2022