Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menjelaskan bahwa federasi sudah mulai mengumpulkan profil sosok yang dianggap cocok menjadi Direktur Teknik (Dirtek) PSSI.
Meski demikian, Erick mengakui terdapat dinamika yang membuat PSSI tidak bisa buru-buru mencari sosok untuk jabatan teknis tersebut.
"Kita sempat ada tiga nama, bulan yang lalu saya sudah yakini tapi ya kita berubah lagi," kata Erick Thohir dalam keterangannya.
"Tapi mudah-mudahan akhir Februari ini bisalah diumumkan. Dirtek harus bisa bertukar pikiran dengan pelatih senior pelatih U-23, U-20, U-17."
Jabatan Direktur Teknik PSSI sudah lowong sekitar satu tahun. Sosok terakhir yang menduduki posisi tersebut adalah Indra Sjafri yang kini menukangi Timnas Indonesia U-20.
Sebelumnya, PSSI memang mendatangkan sosok dari Jerman, Frank Wormouth, tetapi dirinya hanya bertahan selama beberapa bulan itupun ketika menyandang tugas sebagai penasihat Pelatih Bima Sakti di Timnas Indonesia U-17 untuk Piala Dunia U-17 2023.
"Mencari figur dirtek yang tepat tidak mudah karena memang kan di Indonesia sendiri sudah ada beberapa figur pelatih yang juga punya trek rekor dan hasil yang bagus," kata Erick Thohir.
"Jadi kita masih cari figur yang benar-benar bisa dihormati dan juga mengerti bagaimana rencana sepak bola Indonesia ke depan," tambahnya.
Sepak bola Indonesia secara sekilas banyak dipuji berbagai pihak karena perkembangan pesat Timnas Indonesia yang mampu melangkah ke 16 besar Pala Asia 2023 hingga kini menjadi satu-satunya wakil ASEAN di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca Juga: Diduga Lokal, 3 Calon Direktur Teknik Terbaru yang Berpotensi Ditunjuk PSSI
Namun, di sisi lain, kompetisi domestik sepak bola Indonesia masih kerap menjadi sorotan. Erick menyadari hal itu dan merasa Indonesia harus menanamkan filosifi sepak bolanya agar prestasi bisa didapat secara konsisten dan terus menerus.
"Kita harus yakini memang negara yang punya filosofi sepak bola itu yang akan konsisten untuk bisa punya hasil yang baik secara kontinyu," kata Erick Thohir.
"Jadi bukan karena sebuah generasi emas lalu punya prestasi yang bagus tetapi habis itu terputus."
"Nah ini bagaimana Indonesia juga bisa terus konsisten melahirkan generasi yang baik dan hasil yang baik ya ini memang perlu kerjasama semua tak mudah tapi ya kita coba," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
BRI Super League Ubah Jadwal Pertandingan Demi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
-
Ivar Jenner Menghilang dari Tim Utama FC Utrecht, Dicoret?
-
Mulai Terpinggirkan di Bangkok United, Pratama Arhan Pasrah Tak Lagi Dilirik Timnas Indonesia
-
Simeone Murka Usai Dihina Fans Liverpool, Minta Klub Segera Bertindak Tegas
-
Riccardo Calafiori Bersinar, Posisi Myles Lewis-Skelly di Arsenal Terancam Hilang
-
Lennart Thy Sebut Lion City Sailors Tampil Bagus saat Tahan Imbang Persib
-
Patrick Kluivert Blusukan ke UEFA Youth League, Apa Tujuannya?
-
Antonio Conte Merasa Bersalah Cuma Mainkan Kevin De Bruyne 26 Menit Lawan Manchester City
-
Manchester United Kantongi Rp13,5 Triliun, Siap Tawarkan Rp2 Triliun untuk Gelandang Muda
-
Eric Cantona Desak FIFA dan UEFA Hukum Israel Seperti Rusia Terkait Konflik Politik Global