Suara.com - Upaya naturalisasi fullback kiri LOSC Lille, Mitchel Bakker, harus menemui jalan buntu. Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan bahwa sang pemain tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) sesuai regulasi yang berlaku.
Berdasarkan informasi yang diperoleh PSSI, garis keturunan Indonesia Bakker berasal dari generasi ketiga.
Menurut aturan FIFA, proses naturalisasi hanya dapat dilakukan jika hubungan keluarga pemain dengan negara yang bersangkutan tidak melebihi generasi kedua, yaitu maksimal dari kakek atau nenek.
"Bakker tidak eligible dan berat untuk diambil. Itu informasi sepintas, meski kami belum detail. Tapi, kami kalau sudah dapat informasi, setelah itu baru kami ambil dokumen yang namanya dokumen pasti," kata Arya.
"Dokumen pengadilan baru bisa diproses lebih lanjut. Kalau sudah buyutnya, susah. Kalau mau diproses, sayang juga," pungkasnya.
Arya menyampaikan bahwa situasi ini membuat peluang Bakker untuk memperkuat Timnas Indonesia menjadi sangat kecil.
Pihak PSSI telah melakukan kajian terhadap riwayat keturunan sang pemain dan menemukan bahwa garis keluarganya sudah terlalu jauh dari batas yang diperbolehkan.
Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa aturan tersebut juga telah menjadi hambatan bagi negara lain dalam upaya naturalisasi pemain.
Ia mencontohkan kasus Malaysia yang gagal merekrut pemain dengan garis keturunan serupa.
Baca Juga: Penuh Drama! Perjalanan Karier Marc Klok, Gelandang Naturalisasi Dicap Pembohong oleh Netizen
Bakker dianggap sebagai pemain yang memiliki kualitas tinggi dan akan menjadi tambahan berharga bagi skuad Garuda.
Namun, keterbatasan regulasi membuat proses naturalisasinya tidak memungkinkan untuk dilanjutkan.
Menurut Arya, proses naturalisasi memerlukan dokumen resmi seperti dokumen pengadilan untuk memastikan keabsahan keturunan pemain.
Dalam kasus Bakker, jika hubungan darahnya sudah berada pada generasi ketiga, maka proses tersebut tidak dapat diproses lebih lanjut.
Dengan situasi ini, PSSI menyatakan bahwa mereka akan lebih selektif dalam mempertimbangkan pemain keturunan yang ingin dinaturalisasi agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Jamie Carragher Tiba-tiba Melunak, Bujuk Mo Salah Balik Lagi ke Liverpool
-
Pep Guardiola Pastikan James Trafford Tetap di Manchester City, Chelsea Gigit Jari
-
Sah, PSG Dijatuhi Hukuman Bayar Rp1,1 Triliun ke Kylian Mbappe
-
Bongkar Taktik Aston Villa, Bikin Panik Arsenal dan Man City di Perebutan Gelar Premier League
-
Milomir Seslija Diharapkan Tingkatkan Kualitas Teknik dan Mental Pemain Persis Solo
-
Orang Dekat Allegri Ungkap AC Milan Hampir Pasti Beli Bek Baru, Jay Idzes?
-
Di Ambang Pemecatan, Xabi Alonso Akui Nikmati Semua Tekanan di Real Madrid
-
Drama 8 Gol di Old Trafford, Bukti Manchester United Wajib Belanja Pemain Bertahan Januari Ini
-
Gaji Rp15 M Per Pekan Ditolak Mentah-mentah, Bruno Fernandes Pilih Setia di MU
-
Sumardji Angkat Tangan, Resmi Tinggalkan Kursi Manajer Timnas Indonesia