Suara.com - Indra Sjafri, pelatih Timnas Indonesia U-20, baru-baru ini menjadi sorotan setelah hasil kurang memuaskan tim asuhannya di ajang Mandiri U-20 Challenge Series 2025. Lantas, seperti apa perjalanan karier Indra Sjafri?
Dalam turnamen pemanasan menjelang Piala Asia U-20 2025 tersebut, Indonesia menelan dua kekalahan atas Yordania dan Suriah tanpa mencetak satu gol pun. Penampilan Garuda Nusantara mengundang kritik, terutama terkait peluang Indonesia untuk melaju ke babak semifinal Piala Asia.
Namun, Indra menerima semua kritik dengan lapang dada, menyebutnya sebagai bagian dari proses pembelajaran. Menurutnya, laga uji coba ini adalah kesempatan untuk bereksperimen dan mempersiapkan strategi terbaik. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai sosoknya, termasuk karier kepelatihannya di dunia sepak bola.
Profil Indra Sjafri
Indra Sjafri lahir di Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, pada 2 Februari 1963. Sebelum menjadi pelatih, ia adalah seorang pemain sepak bola yang membela klub lokal PSP Padang pada era 1980-an.
Setelah pensiun dari permainan sepak bola, Indra sempat bekerja di PT Pos Indonesia di Padang. Namun, kecintaannya pada sepak bola membuatnya meninggalkan pekerjaannya untuk mengejar karier sebagai pelatih.
Perjalanan Karier Indra Sjafri
Langkah pertama Indra di dunia kepelatihan dimulai sebagai pelatih Persikalis Bengkalis pada tahun 2008. Bakatnya menarik perhatian PSSI, yang kemudian menunjuknya sebagai pelatih Timnas Indonesia U-16 pada 2011.
Baca Juga: Indra Sjafri Kantongi Nama Pemain untuk Piala Asia U-20, Welber Jardim Dicoret?
Sejak saat itu, ia menjadi figur penting dalam pembinaan pemain muda Indonesia, menangani berbagai kategori usia, termasuk U-16, U-19, U-20, U-22, U-23, dan U-24. Indra juga sempat melatih klub Bali United pada musim 2014 hingga 2017.
Salah satu pencapaian terbesar Indra adalah membawa Timnas Indonesia U-19 menjuarai Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013. Dalam turnamen tersebut, Indonesia mengalahkan Vietnam melalui adu penalti dengan skor 7-6 setelah bermain imbang 0-0.
Gelar ini menjadi yang pertama bagi Indonesia setelah penantian panjang selama 22 tahun. Indra juga mencatatkan sejarah di babak kualifikasi Kejuaraan U-19 AFC 2014 dengan mengalahkan Korea Selatan 3-2, memastikan Indonesia lolos ke putaran final.
Namun, perjalanan Indra tidak selalu mulus. Timnas U-19 gagal mencapai target di Piala Dunia U-20 FIFA 2015, yang membuat PSSI memutuskan untuk memberhentikannya sebagai pelatih. Meski begitu, ia segera bangkit dengan melatih Bali United dan membawa klub tersebut menjadi salah satu tim yang disegani di Liga Indonesia.
Dedikasi pada Pembinaan Pemain Muda
Indra Sjafri dikenal atas dedikasinya dalam mengembangkan talenta muda. Ia memiliki lisensi kepelatihan bertahap mulai dari C pada 1997, B pada 1998, A pada 1999, hingga lisensi Pro pada 2019. Dengan visi menciptakan generasi pemain muda yang kompetitif di tingkat nasional dan internasional, ia terus berkontribusi sebagai pelatih dan instruktur di PSSI.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Bursa Transfer Memanas: 5 Bintang Abroad Timnas Indonesia yang Berpeluang Ganti Klub Baru
-
Media Belanda: Bukan Van Bronckhorst, John Herdman Calon Tunggal Pelatih Timnas Indonesia
-
Mikel Arteta Ajak Arsenal Nikmati Setiap Kemenangan usai Kembali ke Puncak Liga Inggris
-
AFC Nations League Resmi Diluncurkan, Timnas Indonesia Siap Hadapi Kompetisi Baru Asia
-
Drawing Piala AFF 2026 di Jakarta, Misi Timnas Indonesia Raih Juara
-
AFC Rancang Nations League, Jadwal Timnas Indonesia Bakal Super Padat
-
Gelandang Man City Keturunan Indonesia Semringah Bisa Cetak Gol di Kandang
-
Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
-
Kata-kata Emil Audero Usai Tampil Heroik di Laga Lazio vs Cremonese
-
Fabio Lefundes Sebut Laga Borneo FC vs Persebaya Berkualitas Tinggi Meski Tak Full Team