Suara.com - Muncul kecurigaan adanya perintah kepada para pengamat sepak bola Tanah Air untuk tidak mengkritik Indra Sjafri pasca kekalahan telak Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025.
Kekalahan telak Timnas Indonesia U-20 tak hanya menjadi buah bibir publik sepak bola Tanah Air, tetapi juga memunculkan dugaan.
Spekulasi liar yang tengah berkembang saat ini berkaitan dengan sikap para pengamat sepak bola nasional terhadap Indra Sjafri.
Dugaan yang muncul, para pengamat kompak tidak mengkritik Indra Sjafri atas kekalahan telak dari Iran di Piala Asia U-20 2025.
Hal ini disampaikan oleh salah satu komentator sepak bola Tanah Air, Tyo Nugroho, melalui sebuah tulisan pada akun Threads pribadi.
Tyo Nugroho menilai para pengamat cenderung diam saat Timnas Indonesia U-20 dibantai Iran dengan skor telak 0-3.
Ia juga mempertanyakan apakah para penggamr tidak peduli dengan sepak bola kelompok umur, atau karena faktor lain.
Faktor lain di sini menurut Tyo Nugroho cukup ekstrim, yakni dugaan adanya perintah agar para pengamat tidak menyerang Indra Sjafri.
"Timnas Indonesia U-20 kalah 0-3 dari Iran, kayaknya analisa pengamat sepi-sepi saja," tulis Tio Nugroho
Baca Juga: Tak Berkutik di Tangan Iran, Timnas Indonesia Perlu Evaluasi Besar-besaran?
"Apakah banyak yang tidak peduli dengan Tim Kelompok Usia? Atau memang "Perintah"nya harus begitu?" imbuhnya.
Tyo pun membandingkan sikap pengamat nasional dengan luar negeri yang kebanyakan berlatar belakang sebagai pemain atau pelatih.
Di mana para pengamat luar negeri memberikan analisa secara bebas dan terbuka, serta yang paling utama adalah independen.
"Di Eropa pengamat sepak bola kebanyakan mantan pemain atau pelatih. Analisa bebas dan terbuka, sangat independen dan elegan," tulis Tyo lagi.
"Mmmm di sini semua bisa dikondisikan, terjamin asal nurut dan tegak lurus. Kapan disuruh dia, kapan disuruh bersuara."
"Kalau nggak sejalan ya pasti diserang buzzer berkedok netizen, sudah gila!" imbuhnya.
Berita Terkait
-
Tak Berkutik di Tangan Iran, Timnas Indonesia Perlu Evaluasi Besar-besaran?
-
Ragnar Oratmangoen: Sangat Hebat Kalau Bela Timnas Belanda
-
Mees Hilgers: Itu Menyakitkan
-
Bung Kus Sentil Indra Sjafri: Mahal Lho Itu Uji Coba Internasional
-
Marc Klok Ungkap 5 Pemain Persija Jakarta yang Perlu Diwaspadai, Ada Eks Lawan Cristiano Ronaldo
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Jesus Casas Si Tukang Otak Atik Formasi, Cocok Latih Timnas Indonesia?
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia Terseret ke FIFA Usai Kartu Merah Cristiano Ronaldo
-
Dirumorkan Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Jesus Casas Diincar Negara Tetangga
-
Rapor Nathan Tjoe-A-On Lawan vs Tim Geypens: Derby Indonesia di Eerste Divisie
-
Alami Cedera di Emirates! Gabriel Magalhaes Tersungkur Saat Bela Brasil, Arteta Pusing Berat
-
MU Menyimpang, Eric Cantona Lebih Pilih Dukung Klub Kasta Ketiga
-
Panas! Emiliano Martinez dan Gattuso Saling Serang Gegara Format Kualifikasi Piala Dunia
-
Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp1,3 T Jagokan AC Milan Raih Scudetto
-
James de Vos Wonderkid FC Utrecht, Pemain Keturunan Semarang Paket Komplet
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol