Suara.com - Bek andalan Timnas Indonesia, Sandy Walsh, mengungkapkan tantangan yang dihadapinya di KV Mechelen setelah membela Skuad Garuda dalam ajang Piala Asia 2023. Sandy Walsh merasa dikucilkan oleh teman-temannya di klub lamanya itu.
Setelah menghabiskan satu bulan penuh bersama Timnas Indonesia, hubungan komunikasi dengan staf pelatih klub mulai merenggang, membuatnya menghadapi situasi yang tidak mudah di Belgia.
Kembalinya Sandy ke KV Mechelen masih memberinya kesempatan bermain dalam beberapa pertandingan, termasuk menghadapi Anderlecht dan Eupen.
Namun, situasinya berubah drastis setelah itu, dengan menit bermain yang semakin terbatas hingga akhirnya tersingkir dari skuad utama.
“Saya pergi selama sebulan saat itu, sepenuhnya disibukkan dengan turnamen itu. Saya memiliki perasaan aneh karena hanya ada sedikit komunikasi antara staf Mechelen dan saya,” ujar Sandy Walsh, dikutip dari Gazet van Antwerpen.
Menyadari situasi yang tidak menguntungkan, Sandy mulai mempertimbangkan opsi untuk melanjutkan karier di Asia.
Baginya, kompetisi di benua ini menawarkan peluang lebih besar untuk berkembang dan mendapatkan kepercayaan bermain secara reguler.
Keinginannya untuk merumput di Asia sebenarnya sudah muncul sejak Piala Asia 2023, ketika ia mulai melihat potensi dan apresiasi yang lebih baik terhadap pemain asing di sana.
“Saat itu saya absen tanpa alasan," kata dia.
Baca Juga: Netizen Minta Pecat Indra Sjafri!
Langkah konkret pun diambil dengan bergabung ke Yokohama F. Marinos, salah satu klub elite di Liga Jepang.
Keputusan ini bukan hanya soal menit bermain, tetapi juga bagian dari strateginya untuk tetap berada dalam kondisi terbaik agar terus bisa memberikan kontribusi maksimal bagi Timnas Indonesia, terutama dalam persiapan menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dengan kepindahan ke Jepang, Sandy Walsh berharap bisa kembali mendapatkan stabilitas dalam kariernya, sekaligus meningkatkan performa untuk terus menjadi pilar penting dalam skuad Garuda di ajang internasional.
"Di mana saya akan mendapatkan apresiasi dan menit bermain,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
Terkini
-
Kabar Sial untuk Jay Idzes Jelang Lawan Arab Saudi dan Irak, Sabar Yah Bang...
-
Alasan Andre Onana Ditendang Manchester United, Masuk Akal Sih
-
Perbandingan Nilai Miliano Jonathans vs Mauro Zijlstra Debut Timnas Indonesia, Layak Dipakai Lagi?
-
Pantas Dipecat? Evaluasi Gerald Vanenburg vs Shin Tae-yong dan Indra Sjafri Urus Timnas U-23
-
Kata-kata Nasihat Teman Shin Tae-yong untuk Gerald Vanenburg: Saya Yakin...
-
Peta Kekuatan Irak Berubah Jelang Lawan Timnas Indonesia, Apa Saja yang Lebih Baik?
-
Luis de la Fuente Semringah dengan Kemenangan Telak Spanyol atas Turki
-
Pemain Keturunan Rp86,91 Miliar Bikin Persaingan Bek Tengah Timnas Indonesia Semakin Ketat
-
Gareth Bale 'Comeback', Siap Kembali Merumput di Korea Selatan
-
Market Value Timnas Indonesia Tembus Rp519 Miliar, Lewati Arab Saudi hingga Qatar Jelang Putaran 4