Suara.com - PSSI terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat Timnas Indonesia melalui jalur naturalisasi, terutama dengan menggandeng para pemain keturunan yang belum mendapatkan tempat di tim nasional negara asal mereka.
Hingga saat ini, tercatat ada lima pemain berdarah Indonesia yang belum sekalipun dipanggil memperkuat Timnas Belanda, dan hal ini membuka peluang besar bagi mereka untuk mengenakan seragam Merah Putih.
Langkah strategis ini sejalan dengan rencana jangka panjang PSSI dalam membangun tim nasional yang kompetitif di level Asia bahkan dunia.
Dengan pencapaian Timnas Indonesia yang kian membanggakan, termasuk lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, daya tarik untuk membela Garuda semakin meningkat di kalangan pemain diaspora.
Berikut profil Empat pemain keturunan Indonesia yang saat ini belum dipanggil Timnas Belanda dan berpeluang dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia:
1. Jairo Riedewald – Pengalaman Eropa dan Tantangan Regulasi FIFA
Jairo Riedewald, bek tengah yang kini memperkuat Royal Antwerp di Liga Pro Belgia, merupakan salah satu nama yang telah lama masuk radar PSSI.
Pemain yang memiliki darah Maluku ini pernah tampil dalam tiga laga bersama Timnas Belanda senior di ajang Kualifikasi Euro 2016.
Meski begitu, peluang Riedewald untuk memperkuat Timnas Indonesia tidak bisa langsung terwujud. Sesuai regulasi FIFA, pemain yang sudah pernah membela negara lain di kompetisi resmi harus melalui proses hukum di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk bisa berganti federasi.
Baca Juga: Siapa Miles de Vries? Winger FC Utrecht Keturunan Surabaya OTW Bela Timnas Indonesia di Piala Dunia
Meski prosesnya panjang, PSSI tetap aktif memantau perkembangan sang pemain.
2. Million Manhoef – Kecepatan dan Fleksibilitas di Lini Serang
Million Manhoef memang belum sepopuler bintang-bintang lain, namun potensinya tidak bisa dipandang sebelah mata. Pemain berdarah campuran Indonesia dan Suriname ini saat ini memperkuat Stoke City di Liga Championship Inggris.
Manhoef dikenal sebagai pemain serba bisa yang dapat bermain di posisi winger kanan, kiri, maupun bek sayap. Meski telah mencatatkan 19 penampilan untuk Timnas Belanda U-21, ia belum pernah dipanggil ke tim senior.
Situasi ini membuka peluang lebar bagi PSSI untuk mempertimbangkan naturalisasinya demi memperkuat sektor sayap Garuda.
3. Mauro Zijlstra – Proses Naturalisasi yang Sudah Dimulai
Salah satu talenta muda yang mulai mencuat dan menjadi perhatian PSSI adalah Mauro Zijlstra. Pemain muda Volendam U-21 ini belum memiliki rekam jejak bersama Timnas Belanda di level mana pun, sehingga secara administratif proses naturalisasinya diperkirakan lebih mudah.
Zijlstra bahkan sudah memberikan sinyal kuat terkait keseriusannya untuk menjadi Warga Negara Indonesia.
Pada akhir tahun 2024, ia menyatakan bahwa proses naturalisasi sedang berlangsung, menjadikannya salah satu kandidat potensial untuk masa depan Timnas Indonesia.
4. Pascal Struijk – Pilar Bertahan Potensial dari Leeds United
Pascal Struijk, bek tengah milik Leeds United, juga masuk dalam daftar pemain keturunan Indonesia yang belum pernah memperkuat Timnas Belanda senior.
Meskipun sempat mencicipi panggung internasional bersama Belanda U-17 sebanyak tiga kali, ia belum mengunci nasibnya di level senior.
Dengan kemampuan bermain sebagai bek tengah, bek kiri, dan gelandang bertahan, serta latar belakang kuat dari akademi Ajax Amsterdam, Struijk bisa menjadi tambahan yang solid di lini belakang Timnas Indonesia. Usianya yang masih 25 tahun membuatnya sangat cocok untuk proyek jangka panjang Garuda.
Keberhasilan Timnas Indonesia menembus babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menjadi magnet tersendiri bagi para pemain diaspora.
Apalagi kemenangan mengejutkan atas Arab Saudi dengan skor 2-0 membuktikan bahwa skuad Garuda kini bukan sekadar tim penggembira di kawasan Asia.
Momentum ini menjadi faktor penting dalam memikat pemain keturunan yang belum memiliki tempat di tim nasional negara asal mereka. Didukung komitmen pemerintah dan federasi sepak bola nasional, program naturalisasi menjadi langkah strategis dan realistis demi membangun tim nasional yang lebih kompetitif.
PSSI tampaknya memahami bahwa talenta lokal perlu disandingkan dengan pemain berdarah Indonesia yang telah terbentuk di sistem sepak bola Eropa.
Dengan begitu, kualitas permainan bisa meningkat secara signifikan dan ambisi tampil di panggung dunia bukan sekadar mimpi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Deschamps Tegaskan Tak Ada Konflik dengan PSG Meski Dua Pemain Cedera
-
Mees Hilgers Gagal Dilatih Eks Barcelona Gegara FC Twente
-
4 Calon Pelatih Mees Hilgers di FC Twente: Ada Eks Mentor Calvin Verdonk
-
Lionel Messi Belum Putuskan Ikut Piala Dunia 2026, Scaloni Pasrah
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan: Penentuan untuk Lolos
-
Selamat Tinggal Maarten Paes Bisa Turun Posisi Jadi Kiper Cadangan Timnas Indonesia
-
Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
-
Emil Audero Tak Tergantikan di Timnas Indonesia saat FIFA Matchday
-
Bukan Mikel Merino, Pelatih Timnas Spanyol Sebut Pemain Ini sebagai Gelandang Terbaik Dunia
-
Miodrag Radulovic Ungkap Alasan Parkir Bus Lawan Timnas Indonesia