Bola / Bola Indonesia
Selasa, 09 September 2025 | 12:13 WIB
Rohit Chand saat membela Persija Jakarta [Instagram Rohit Chand]
Baca 10 detik
  • Nepal tengah menghadapi krisis besar dengan jatuhnya 19 korban jiwa dan ratusan luka-luka akibat bentrokan antara demonstran anti-korupsi
  • Rohit Chand, eks pemain Persija Jakarta dan ikon Liga 1 Indonesia, ikut bereaksi keras
  • Karier panjang Rohit Chand di Indonesia menambah sorotan publik
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Nepal tengah diguncang krisis politik dan sosial setelah demonstrasi besar-besaran menentang korupsi dan kebijakan pemblokiran media sosial berujung bentrokan berdarah.

Otoritas setempat melaporkan, sedikitnya 19 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat kericuhan yang pecah pada Senin (8/9) di berbagai kota besar Nepal.

Menurut laporan Himalayan Times, bentrokan memuncak ketika ribuan pengunjuk rasa yang mayoritas berasal dari kalangan muda, termasuk Generasi Z, berhasil menerobos barikade polisi dan memanjat pagar kompleks Parlemen Federal di Kathmandu.

Ilustarsi Demo di Nepal [X/via @thePiggsBoson]

Aksi itu memicu aparat keamanan menembakkan gas air mata serta meriam air untuk membubarkan massa.

Data yang dirilis Kathmandu Post menyebutkan sedikitnya 347 orang terluka, puluhan di antaranya dalam kondisi kritis.

Rumah sakit di Kathmandu dan kota-kota sekitarnya dilaporkan kewalahan menampung korban.

“Sejauh ini ada 17 korban meninggal di rumah sakit Kathmandu, sementara dua korban lainnya meninggal di Sunsari usai ditembak dalam bentrokan di Itahari,” ungkap seorang pengelola rumah sakit.

Dengan demikian, total korban tewas dalam gelombang protes ini mencapai 19 jiwa.

Otoritas Nepal sendiri hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait jumlah korban jiwa.

Baca Juga: Kronologi Nepal Berdarah: 19 Tewas, Massa Pelajar Ditembak dalam Demo Anti Korupsi

Reaksi Rohit Chand Soal Nepal Berdarah

Kondisi Nepal yang sedang tidak baik-baik saja mematik eks pemain Persija Jakarta, Rohit Chand untuk bersuara. [Tangkap layar Instagram]

Kondisi Nepal yang sedang tidak baik-baik saja mematik eks pemain Persija Jakarta, Rohit Chand untuk bersuara.

Lewat postingan Instastory akun Instagram miliknya, Rohit Chand mengkritik pemerintah Nepal.

Pemain yang baru dilepas Persik Kediri itu memposting gambar dengan tulisan aksara Devanagari, bahasa Hindi.

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, artinya kira-kira,

"Pemerintahan Pembunuhan" atau "Pemerintah Pembunuh".

Nama Rohit Chand Thakuri sudah tidak asing bagi pecinta sepak bola Indonesia.

Gelandang bertahan asal Nepal ini dikenal sebagai salah satu pemain asing paling loyal dan berpengaruh di Liga 1.

Lahir pada 1 Maret 1992 di Dailekh, Nepal, Rohit telah mencatat perjalanan panjang yang membawanya dari kampung halaman di Himalaya hingga menjadi ikon di klub-klub Indonesia.

Rohit Chand benar-benar melejit setelah berseragam Persija Jakarta pada 2013.

Di klub ibu kota, ia langsung mendapat kepercayaan sebagai gelandang jangkar.

Penampilannya yang lugas, disiplin, dan penuh determinasi membuatnya jadi favorit The Jakmania.

Rohit sempat pindah ke Malaysia bersama T-Team pada 2016, namun kembali ke Persija pada 2017.

Keputusan ini menjadi titik balik kariernya.

Bersama Persija, ia membawa Macan Kemayoran meraih gelar juara Liga 1 2018.

Musim tersebut menjadi istimewa karena Rohit juga dinobatkan sebagai Best Player of the Year, sebuah pencapaian luar biasa bagi pemain asing di Liga Indonesia.

Lebih dari itu, Rohit memegang rekor sebagai pemain asing Asia terlama yang membela Persija, dengan dua periode berbeda, 2013–2015 dan 2017–2022.

Total hampir satu dekade, ia menjadi bagian penting dari sejarah klub ibu kota.

Usai meninggalkan Persija pada 2022, Rohit tidak hengkang dari Indonesia. Ia justru memperkuat Persik Kediri.

Bergabung pada Mei 2022, ia langsung dipercaya sebagai wakil kapten tim. Hingga kini, Rohit sudah tampil dalam 56 pertandingan dan mencetak tiga gol untuk Macan Putih.

Kontributor: Adam Ali

Load More