- Nepal tengah menghadapi krisis besar dengan jatuhnya 19 korban jiwa dan ratusan luka-luka akibat bentrokan antara demonstran anti-korupsi
- Rohit Chand, eks pemain Persija Jakarta dan ikon Liga 1 Indonesia, ikut bereaksi keras
- Karier panjang Rohit Chand di Indonesia menambah sorotan publik
Suara.com - Nepal tengah diguncang krisis politik dan sosial setelah demonstrasi besar-besaran menentang korupsi dan kebijakan pemblokiran media sosial berujung bentrokan berdarah.
Otoritas setempat melaporkan, sedikitnya 19 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat kericuhan yang pecah pada Senin (8/9) di berbagai kota besar Nepal.
Menurut laporan Himalayan Times, bentrokan memuncak ketika ribuan pengunjuk rasa yang mayoritas berasal dari kalangan muda, termasuk Generasi Z, berhasil menerobos barikade polisi dan memanjat pagar kompleks Parlemen Federal di Kathmandu.
Aksi itu memicu aparat keamanan menembakkan gas air mata serta meriam air untuk membubarkan massa.
Data yang dirilis Kathmandu Post menyebutkan sedikitnya 347 orang terluka, puluhan di antaranya dalam kondisi kritis.
Rumah sakit di Kathmandu dan kota-kota sekitarnya dilaporkan kewalahan menampung korban.
“Sejauh ini ada 17 korban meninggal di rumah sakit Kathmandu, sementara dua korban lainnya meninggal di Sunsari usai ditembak dalam bentrokan di Itahari,” ungkap seorang pengelola rumah sakit.
Dengan demikian, total korban tewas dalam gelombang protes ini mencapai 19 jiwa.
Otoritas Nepal sendiri hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait jumlah korban jiwa.
Baca Juga: Kronologi Nepal Berdarah: 19 Tewas, Massa Pelajar Ditembak dalam Demo Anti Korupsi
Reaksi Rohit Chand Soal Nepal Berdarah
Kondisi Nepal yang sedang tidak baik-baik saja mematik eks pemain Persija Jakarta, Rohit Chand untuk bersuara.
Lewat postingan Instastory akun Instagram miliknya, Rohit Chand mengkritik pemerintah Nepal.
Pemain yang baru dilepas Persik Kediri itu memposting gambar dengan tulisan aksara Devanagari, bahasa Hindi.
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, artinya kira-kira,
"Pemerintahan Pembunuhan" atau "Pemerintah Pembunuh".
Nama Rohit Chand Thakuri sudah tidak asing bagi pecinta sepak bola Indonesia.
Gelandang bertahan asal Nepal ini dikenal sebagai salah satu pemain asing paling loyal dan berpengaruh di Liga 1.
Lahir pada 1 Maret 1992 di Dailekh, Nepal, Rohit telah mencatat perjalanan panjang yang membawanya dari kampung halaman di Himalaya hingga menjadi ikon di klub-klub Indonesia.
Rohit Chand benar-benar melejit setelah berseragam Persija Jakarta pada 2013.
Di klub ibu kota, ia langsung mendapat kepercayaan sebagai gelandang jangkar.
Penampilannya yang lugas, disiplin, dan penuh determinasi membuatnya jadi favorit The Jakmania.
Rohit sempat pindah ke Malaysia bersama T-Team pada 2016, namun kembali ke Persija pada 2017.
Keputusan ini menjadi titik balik kariernya.
Bersama Persija, ia membawa Macan Kemayoran meraih gelar juara Liga 1 2018.
Musim tersebut menjadi istimewa karena Rohit juga dinobatkan sebagai Best Player of the Year, sebuah pencapaian luar biasa bagi pemain asing di Liga Indonesia.
Lebih dari itu, Rohit memegang rekor sebagai pemain asing Asia terlama yang membela Persija, dengan dua periode berbeda, 2013–2015 dan 2017–2022.
Total hampir satu dekade, ia menjadi bagian penting dari sejarah klub ibu kota.
Usai meninggalkan Persija pada 2022, Rohit tidak hengkang dari Indonesia. Ia justru memperkuat Persik Kediri.
Bergabung pada Mei 2022, ia langsung dipercaya sebagai wakil kapten tim. Hingga kini, Rohit sudah tampil dalam 56 pertandingan dan mencetak tiga gol untuk Macan Putih.
Kontributor: Adam Ali
Berita Terkait
-
Kronologi Nepal Berdarah: 19 Tewas, Massa Pelajar Ditembak dalam Demo Anti Korupsi
-
Mirip Indonesia, Unjuk Rasa Berdarah di Nepal Tewaskan 19 Orang
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Demo Mahasiswa karena Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara?
-
Profil Oyong Liza, Legenda Timnas Indonesia Tahan Imbang Manchester United
-
Rakyat Tuntut RUU Perampasan Aset Disahkan, DPR Sibuk dengan Angka Tunjangan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
Terkini
-
Persiapan Jomplang Timnas Indonesia dan 2 Calon Lawan di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Eks Gelandang Manchester United Ancam Karier Kevin Diks di Bundesliga
-
2 Negara Afrika yang Langkahi Ranking FIFA Timnas Indonesia Bulan Ini
-
Respons Indra Sjafri Usai Gerald Vanenburg Gagal Bawa Timnas Indonesia U-23 ke Piala Asia U-23
-
Federico Barba Siap Debut Bersama Persib Bandung Hadapi Persebaya Surabaya di BRI Super League
-
Meski Lakukan Eksperimen, 4 Timnas Indonesia Tak Dapat Kesempatan Main di FIFA Matchday
-
Gerald Vanenburg Bisa Tiru Respons STY dan Indra Sjafri usai Gagal ke Piala Asia U-23 2026
-
Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Pemain Kunci Baru Patrick Kluivert? Begini Hitungannya
-
Pelatih Persib Anggap Thom Haye dan Eliano Reijnders Biasa-biasa Saja, Kenapa?
-
Jadwal Lengkap Pekan 5 Super League 2025/2026: Ada Duel Klasik Persib vs Persebaya