Suara.com - Asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, baru-baru ini terlihat hadir langsung di Stadion Old Trafford saat Manchester United menghadapi Olympique Lyon dalam laga leg kedua perempat final Liga Europa 2024/2025.
Pertandingan yang digelar pada Jumat (18/4) dini hari WIB itu menyajikan drama luar biasa, di mana Setan Merah menang dengan skor 5-4 lewat babak perpanjangan waktu.
Meski datang dalam kapasitasnya sebagai analis taktik untuk saluran olahraga Belanda, Ziggo Sport, kehadiran Pastoor memicu spekulasi menarik di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Banyak yang bertanya-tanya: apakah strategi yang ia pelajari dari laga sengit tersebut akan dibawa dan diterapkan untuk Timnas Indonesia?
Alex Pastoor memang bukan sosok asing dalam dunia taktik sepak bola Eropa. Dijuluki "Sang Profesor" oleh banyak pihak, ia dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan analitis dan metodologis yang tajam.
Kehadirannya di jajaran pelatih Timnas Indonesia menjadi sinyal kuat bahwa Skuad Garuda kini tengah menjalani transformasi besar, terutama dalam hal strategi dan pendekatan permainan.
Pastoor bergabung bersama Patrick Kluivert sebagai kepala pelatih, serta Denny Landzaat dan Gerald Vanenburg dalam tim pelatih.
Kombinasi ini menciptakan harapan tinggi dari publik sepak bola nasional bahwa Indonesia bisa tampil lebih kompetitif di level internasional.
Kehadiran Pastoor langsung mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Media sosial ramai dengan pujian dan rasa optimistis atas langkah cepat PSSI dalam merekrut pelatih berpengalaman tersebut.
“Dari awal udah kelihatan, tim pelatih Timnas sekarang emang keren banget,” tulis seorang warganet.
Baca Juga: Jelang Manchester United vs Wolverhampton Malam Ini: Jadwal, Prediksi, dan Head to Head
Netizen lain mengungkapkan kebanggaannya, “Gak nyangka, bangga banget Pastoor sekarang bagian dari kita. Ini langkah besar buat sepak bola Indonesia.”
Tak sedikit pula yang menilai bahwa pelatih sekelas Pastoor adalah aset berharga yang tak boleh disia-siakan. “Untung langsung direkrut, kalau enggak pasti nyesel. Orang kayak gini gak bisa dilewatkan,” ujar komentar lain.
Filosofi Taktik Alex Pastoor
Dalam berbagai kesempatan, Alex Pastoor menegaskan bahwa dirinya bukan penganut formasi tunggal. Ia lebih menekankan pentingnya fleksibilitas dan efektivitas strategi dibanding terpaku pada angka-angka formasi di atas kertas.
"Formasi hanyalah alat. Yang terpenting adalah bagaimana strategi itu diterapkan oleh pemain di lapangan. Saya tidak peduli apakah harus pakai formasi 5-3-2 atau bahkan 9-0-1, selama bisa menang, saya akan ambil," ujar Pastoor dalam wawancara bersama kanal YouTube Love Televisie.
Ia mencontohkan bahwa formasi yang terkesan defensif seperti 5-3-2 bisa saja menghasilkan permainan menyerang, tergantung bagaimana para pemain mengimplementasikannya. Pandangan ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman taktik yang mendalam di era sepak bola modern.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Cerita Patrick Kluivert Nyaris Raih Ballon dOr, Ungguli Maldini hingga Zola
-
Sang Ayah Siapkan Pesta! Isyarat Lamine Yamal Jadi Peraih Ballon dOr 2025?
-
Skandal! Pemenang Ballon dOr 2025 Bocor, Lamine Yamal Kalahkan Dembele?
-
Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Legenda Arab Saudi Ragu dengan Pelatih Timnya
-
Bos Venezia Bongkar Fakta Lain di Balik Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Kongkalikong Gelar Ballon dOr: Skandal 2013 Masih Jadi Misteri
-
Ballon dOr 2025: Dembele atau Vitinha? PSG Bisa Pecah Suara, Lamine Siap Curi Panggung
-
Kylian Mbappe Ungkap Jagoannya di Ballon dOr 2025: Saya Dukung Dia!
-
Badai Petir Bisa Bikin Ousmane Dembele Gagal Raih Ballon dOr 2025?
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun