Suara.com - Sebanyak 3 pemain bisa menjadi calon pengganti Kevin Diks membela Timnas Indonesia untuk melawan Jepang dan China. Sebab kabar kurang menyenangkan datang dari skuad Timnas Indonesia jelang lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Salah satu pilar utama di lini belakang, Kevin Diks, mengalami cedera saat memperkuat klubnya, FC Copenhagen, dalam pertandingan melawan Brondby pekan lalu.
Cedera tersebut membuat keterlibatannya bersama Tim Garuda dalam laga penting melawan China dan Jepang pada Juni 2025 mendatang berada dalam keraguan besar.
Bek kanan berusia 28 tahun itu mengalami masalah pada otot hamstring, yang dalam kondisi umum bisa sembuh antara dua hingga enam pekan.
Namun, kabarnya, proses pemulihan Diks kali ini diprediksi memakan waktu lebih lama dari biasanya.
Padahal, dua laga krusial Timnas Indonesia hanya berjarak enam pekan lagi. Hal ini membuat peluangnya tampil membela Merah Putih sangat tipis.
Sejak bergabung dan mendapatkan status naturalisasi, Kevin Diks menjadi andalan di posisi bek kanan.
Performa stabil serta kemampuan bertahan dan menyerang secara seimbang menjadikannya pilihan utama pelatih Patrick Kluivert dalam formasi Timnas.
Kehilangan pemain ini jelas menjadi pukulan bagi lini pertahanan, terutama di laga penting melawan dua raksasa Asia—China dan Jepang—yang akan menentukan nasib Indonesia di babak selanjutnya.
Baca Juga: Statistik Anyar Maarten Paes Bikin Berpotensi Jadi Legenda FC Dallas
Melihat kondisi tersebut, tim pelatih kini dihadapkan pada pilihan untuk mencari sosok pengganti sepadan. Setidaknya, terdapat dua nama yang kini mencuat sebagai opsi alternatif: Sandy Walsh dan Eliano Reijnders.
Sandy Walsh selama ini memang lebih sering mengisi bangku cadangan sejak Kluivert mengambil alih kursi pelatih. Namun, pengalaman serta konsistensinya tetap menjadi nilai plus.
Sementara itu, Eliano Reijnders sebenarnya bukan bek kanan murni, melainkan kerap dimainkan sebagai penyerang sayap. Meskipun begitu, ia pernah ditempatkan sebagai bek kanan saat masih di bawah asuhan pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong.
Dinamika ini tentu menimbulkan pertanyaan besar: siapa yang paling ideal untuk mengisi posisi tersebut?
Apalagi, laga kontra China pada 5 Juni dan Jepang pada 10 Juni merupakan laga hidup-mati bagi Indonesia untuk menjaga asa lolos ke babak selanjutnya.
Satu nama lain yang sempat menjadi ikon di posisi bek kanan adalah Asnawi Mangkualam Bahar.
Pemain yang kini memperkuat Thai Port FC di Liga Thailand ini pernah menjabat sebagai kapten Timnas dan dikenal dengan semangat juang serta determinasi tinggi.
Namun, sejak era pemain diaspora mendominasi skuad, performa Asnawi dinilai kurang menyatu. Hal itu membuatnya tak lagi menjadi pilihan utama dan bahkan tidak masuk daftar panggil sejak Piala AFF 2024.
Padahal, sebelum kedatangan Diks, Asnawi selalu menjadi tulang punggung lini pertahanan. Namun, di ajang Piala AFF terakhir, performanya menuai kritik tajam.
Aksi individu yang berujung pada kehilangan bola beberapa kali membuat kepercayaan publik dan tim pelatih menurun terhadapnya.
Dengan kondisi ini, penggawa Timnas dan tim pelatih harus bergerak cepat menyusun strategi baru. Tanpa Diks, kekuatan lini belakang bisa menurun signifikan jika tak segera diisi oleh pemain yang memiliki visi bermain setara.
Kombinasi pengalaman, adaptasi dengan gaya bermain, dan chemistry dengan pemain lainnya akan menjadi kunci dalam menentukan siapa yang layak mengisi posisi vital tersebut.
Cedera yang dialami Kevin Diks juga menambah daftar tantangan bagi Timnas Indonesia yang tengah berupaya menunjukkan eksistensi di kancah sepak bola internasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia memang aktif merekrut pemain keturunan dari Eropa demi memperkuat skuad.
Namun, ketergantungan pada pemain diaspora juga membawa tantangan tersendiri dalam hal konsistensi dan integrasi permainan.
Kini, harapan publik tertuju pada pemilihan strategi yang tepat demi menjaga performa Timnas tetap kompetitif. Pertandingan melawan China dan Jepang akan menjadi ujian nyata dari kedalaman skuad serta kecerdikan taktik Patrick Kluivert dalam mengatasi absennya pemain kunci.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Klasemen Super League: Belum Terkalahkan, Borneo FC Kokoh di Puncak
-
5 Pertandingan1 Kemenangan, Chelsea Bakal Pecat Enzo Maresca?
-
Klasemen Sementara BRI Super League: Borneo FC Belum Terkalahkan, Kokoh di Puncak
-
Media Belanda: Menurut Data Mees Hilgers Cocok ke Ajax Amsterdam
-
Alasan PSSI Pilih Indra Sjafri Ketimbang Gerald Vanenburg
-
Wejangan Keras Joey Pelupessy Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
CEO Timnas Malaysia: Kami Terkejut dengan Keputusan FIFA
-
Mees Hilgers Ketahuan Latihan Pakai Jersey Tim Malaysia, Kok Bisa?
-
Manchester United dan Chelsea Berebut Dusan Vlahovic, Siapa yang Lebih Butuh?
-
AFC Konfirmasi Timnas Malaysia Selamat dari Sanksi FIFA, Kok Bisa?