Berapa Harga yang Harus Dibayar Inter Milan ke Venezia untuk Jay Idzes?

Suara.com - Inter Milan dikabarkan harus menyiapkan dana minimal Rp92 miliar jika serius ingin merekrut Jay Idzes dari Venezia.

Minat Inter terhadap bek timnas Indonesia itu muncul setelah Venezia terdegradasi ke Serie B musim depan.

Meski gagal menyelamatkan timnya dari jurang degradasi, performa Idzes tetap jadi sorotan karena dinilai stabil sepanjang musim.

Menurut laporan Tutto Mercato, klub asal Milan sedang memantau perkembangan Idzes untuk memperkuat lini belakang mereka.

Inter diketahui sangat selektif dalam memilih bek tengah, dan nama Idzes mencuat sebagai opsi menarik untuk proyek jangka panjang.

Meskipun lini pertahanan Inter saat ini solid, mereka memerlukan regenerasi pemain di sektor tersebut.

Francesco Acerbi yang jadi andalan mereka kini sudah berusia 37 tahun, dan masa depannya tak lama lagi akan digantikan.

Oleh karena itu, mencari sosok pelapis yang bisa langsung bersaing di level atas menjadi prioritas.

Jay Idzes dinilai cocok sebagai investasi jangka panjang karena usianya masih 24 tahun dan punya potensi besar.

Baca Juga: Kemenangan PSG Dibayar Nyawa: 2 Orang Tewas di Perayaan Juara Liga Champions

Sejak bergabung ke Venezia pada 2023, pemain berdarah Belanda itu langsung jadi pilar utama pertahanan tim, bahkan berperan penting membawa Venezia promosi ke Serie A musim lalu.

Venezia menetapkan harga 5 juta euro atau sekitar Rp92 miliar sebagai syarat mutlak transfer Idzes.

Nilai ini dianggap pantas mengingat kontribusi dan konsistensinya.

Selama musim 2024/2025, Idzes tampil dalam 35 laga Serie A dan menyumbang satu gol. Ia juga mencetak satu gol di ajang Coppa Italia.

Masih dari laporan Tutto Mercato, Jay Idzes masuk dalam daftar 100 pemain terbaik Serie A 2024/2025 dengan rating 6.14.

Peringkat itu bahkan mengungguli beberapa nama besar seperti Leandro Paredes, Rafael Leao, dan Hans Nicolussi.

Inter Milan memandang Idzes bukan hanya karena potensinya, tapi juga karena mentalitas dan kedisiplinannya di lapangan.

Karakter ini selaras dengan filosofi Inter dalam mengembangkan pemain bertahan tangguh yang bisa tampil konsisten di berbagai kompetisi.

Proses negosiasi diprediksi akan berlangsung alot karena Venezia enggan melepas aset berharganya tanpa harga maksimal.

Namun hubungan baik antara Jay Idzes dan manajemen Inter membuka peluang transfer ini tetap terjadi.

Dalam sesi konferensi pers timnas Indonesia di Denpasar pada 1 Juni, Idzes menanggapi rumor tersebut dengan diplomatis.

“Saya masih terikat kontrak dengan Venezia. Kita lihat saja nanti. Itu jawaban yang paling mudah,” ujar Idzes merespons pertanyaan wartawan.

Jawaban tersebut dianggap menandakan keterbukaan atas peluang hengkang, meski tetap menghormati kontraknya bersama Venezia.

Kabar ketertarikan Inter bahkan menjadi bahan candaan di skuad Garuda. Rekan setim Idzes, Joey Pelupessy, sempat menyebutnya “Serie A Boy” dan “Inter” usai sang bek mencetak gol dalam latihan timnas, menambah bumbu spekulasi kepindahannya.

Apalagi sang pemain disebut ingin terus bermain di kasta tertinggi sepak bola Eropa dan bersaing di level tertinggi.

Keinginan ini sejalan dengan ambisi Inter yang tengah membangun kembali skuad kompetitif dengan pemain muda berbakat.

Kedatangan Idzes juga akan memperkuat citra Inter di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.

Dengan fanbase besar di Tanah Air, transfer ini bisa meningkatkan eksposur klub secara komersial.

Saat ini Jay Idzes sedang mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Fokusnya masih ke tim nasional, tapi bursa transfer musim panas akan jadi momen penting bagi kariernya.

Inter Milan dikenal piawai mengembangkan bek muda, dan itu bisa menarik minat Idzes.

Jika transfer ini terwujud, Jay Idzes akan menjadi pemain Indonesia pertama yang berkostum Nerazzurri.

Semua mata kini tertuju pada keputusan Inter dan keseriusan mereka menebus mahar dari Venezia.

Masa depan Jay Idzes menjadi salah satu topik yang paling dinanti publik sepak bola, baik di Italia maupun Indonesia.

Kontributor : Imadudin Robani Adam