Suara.com - Satu momen menarik terekam saat sesi latihan Timnas Indonesia, di mana terlihat perbedaan gaya sapaan dari para pemain lokal kepada dua sosok penting di tim pelatih yakni Indra Sjafri dan Simon Tahamata.
Indra Sjafri dan Simon Tahamata berdiri berdampingan di pinggir lapangan ketika para pemain satu per satu menghampiri.
Momen ini terjadi dalam rangkaian latihan lanjutan Timnas Indonesia yang digelar di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (2/6/2025), setelah sebelumnya melangsungkan training camp di Bali.
Para pemain lokal tampak mencium tangan Komite Teknis PSSI Indra Sjafri terlebih dahulu sebelum mulai berlatih.
Sapaan semacam ini sudah menjadi kebiasaan dalam budaya sepak bola Indonesia, terutama terhadap sosok yang lebih tua dan dianggap berjasa dalam perkembangan karier pemain.
Namun, ketika menyapa Simon Tahamata yang merupakan kepala tim scouting PSSI, mereka hanya memberikan salam dengan cara berjabat tangan biasa. Gestur ini tetap sopan dan menghormati, meski berbeda dengan yang diberikan kepada Indra Sjafri.
Momen ini tentu bukan hal yang luar biasa di budaya sepak bola Indonesia.
Sapaan mencium tangan kepada sosok yang lebih tua atau dihormati sudah menjadi tradisi lokal, terutama dalam lingkungan yang sarat nilai kekeluargaan seperti sepak bola nasional.
Indra Sjafri, sebagai pelatih yang lebih lama berkecimpung di sepak bola nasional, jelas sudah sangat dikenal para pemain.
Baca Juga: Emil Audero Senang Geser Maarten Paes Lawan China: Fokus, Fokus!
Ia juga memiliki reputasi sebagai pembina pemain muda sejak kelompok umur, dan sudah membina banyak pemain yang kini menjadi pilar utama Timnas.
Tak heran jika interaksi para pemain dengannya berlangsung dengan penuh respek dan kedekatan emosional.
Sedangkan Simon Tahamata adalah pelatih teknik asal Belanda yang baru ditunjuk PSSI untuk membantu Timnas Indonesia.
Meski punya segudang pengalaman sebagai mantan pemain Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda, Tahamata baru mulai membangun relasi personal dengan pemain-pemain Indonesia.
Dalam latihan di Stadion Madya, ia tampak aktif memantau gerak-gerik pemain dan memberikan arahan, menunjukkan peran pentingnya dalam pengembangan teknik individu para pemain.
Budaya Eropa pun cenderung menjunjung kesetaraan dalam interaksi pelatih dan pemain. Hal ini juga tercermin dalam sikap Tahamata yang membaur tanpa menuntut bentuk penghormatan khusus.
Berita Terkait
-
Jay Idzes Disentil Jurnalis Asing, Jadi Pemain Timnas Indonesia Cuma Jadi Beban, Gak Enak!
-
Eliano Reijnders Kasih Kabar Bahagia: Selamat Datang ke Dunia, Isairo Reijnders
-
Akhirnya! Rizky Ridho Terbuka Kasih Kode ke Klub Eropa, Dipancing Ragnar Oratmangoen
-
Update Ranking FIFA Timnas Indonesia H-2 Lawan China
-
Ragnar Oratmangoen Dicurigai Bohong Cedera: Kok Bisa Naik Mobil dan Jalan-jalan?
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Persib Jamu Selangor FC di GBLA, Marc Klok Ajak Bobotoh Lakukan Ini
-
Mewah! Luka Modric Hadiahi Semua Pemain AC Milan iPhone Baru
-
4 Kiper Terbaik Premier League Saat Ini: Alisson Coret, Donnarumma Buat Gebrakan
-
Ousmane Dembele Tegaskan Tekad PSG Pertahankan Tren Positif
-
Dilumat 2-6 oleh PSV, McTominay Minta Napoli Jangan Panik: Musim Masih Panjang!
-
Marco van Basten Semprot Rencana Barcelona dan AC Milan Main di Luar Eropa
-
Air Mata Jurgen Klopp Mengingat Mendiang Diogo Jota: Dia Sudah Seperti Keluarga
-
Ide Gila Arsene Wenger Bakal Diterapkan di Piala Dunia 2026, Apa Itu?
-
Taktik Jitu Peter Bosz Matikan Strategi Antonio Conte: Peran False 9 Jadi Kunci
-
Persib vs Selangor FC, Bojan Hodak: Ini Persaingan Indonesia Lawan Malaysia