Suara.com - Konfiderasi Sepakbola Asia (AFC) resmi menunjuk Qatar dan Arab Saudi menjadi tuan rumah babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
AFC berdalih pemilihan dua tuan rumah itu berdasarkan ranking tertinggi di FIFA dari enam negara yang melaju.
Hanya saja, keputusan itu menimbulkan berbagai komentar miring dari berbagai kalangan.
Menurut Soha.vn, banyak pihak menilai keputusan AFC ini tak netral, bahkan dinilai membuka jalan mulus bagi dua negara kaya tersebut menuju putaran final Piala Dunia.
Putusan itu juga dianggap mengabaikan hak empat negara lainnya, UEA, Irak, Omam, dan Indonesia yang seharusnya punya kesempatan sama.
"Kuputusan paling kontroversial yang pernah diambil AFC. Selain memperlihatkan keberpihakan kepada Qatar dan Arab Saudi, keputusan itu merugikan tim-tim lain, termasuk Timnas Indonesia," tulis Soha.vn dilansir, Selasa (17/6/2025).
"Sebagai satu-satunya wakil dari Asia Tenggara, peluang Indonesia ke Piala Dunia makin menipis secara signifikan," tambah media itu.
Babak keempat ini dijadwalkan berlangsung pada 8–14 Oktober 2025. Karena pertandingan di dua grup nanti menggunakan sistem round-robin, dengan masing-masing saling berhadapan sekali, maka keuntungan sebagai tuan rumah bisa jadi penentu hasil akhir.
Sebelum AFC mengumumkan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah babak empat pada 13 Juni 2025, meski banyak federasi lain mengajukan diri atau bahkan meminta laga dimainkan di tempat netral.
Baca Juga: Gerald Vanenburg Blak-blakan Usai Panggil Muka-muka Baru di Timnas Indonesia U-23
Irak dan Uni Emirat Arab sempat melayangkan protes resmi. Federasi Sepak Bola Oman juga menyuarakan pentingnya transparansi dan netralitas. Namun semua suara itu tak diindahkan.
"Memainkan dua pertandingan di kandang sendiri adalah keuntungan besar bagi Qatar dan Arab Saudi untuk mengunci puncak grup," tulis Soha.vn.
"Entah kebetulan atau tidak, keduanya adalah tim unggulan dan ditempatkan di pot atas dalam undian yang akan dilakukan pada 17 Juli. Jika mereka menang dua kali, otomatis langsung lolos ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko," tambahnya.
Sementara itu, Soha.vn menilai Indonesia bersama Irak, Oman, dan UEA, harus berhadapan bukan hanya lawan di lapangan, tetapi juga atmosfer stadion dan tekanan publik tuan rumah.
"Sayangnya, ketika semua negara meminta keadilan, AFC justru menunjuk dua negara yang memiliki kekuatan finansial besar dan pengaruh kuat di sepak bola Asia dengan melalui "proses tanpa transparansi"," tulis Soha.vn.
Meski begitu, setidaknya ada tiga sisi positif yang bisa didapat Timnas Indonesia kala bermain di Tanah Arab.
Pertama adalah, full support yang akan diberikan masyarakat Indonesia di Qatar dan Arab Saudi.
Di Qatar ada sekitar 37 ribu WNI, sedangkan di Arab Saudi kurang lebih ada 857 ribu WNI.
Belum lagi masyarakat yang ada di sekitaran kedua negara tersebut, seperti Oman, UEA, Bahrain hingga Kuwait.
Komunitas Garuda Qatar, Garuda Saudi, Garuda Bahrain hingga Garuda Kuwait siap memberi dukungan.
Sepak bola Tanah Arab dan liganya sudah lebih maju, hal itu terlihat dari fasilitas penunjang.
Qatar dan Arab Saudi memiliki fasilitas yang mumpuni, termasuk lapangan-lapangan yang bagus.
Hal ini tentu menguntungkan Indonesia, jika melihat gaya bermain timnas di Tanah Arab.
Indonesia pernah bermain di Piala Asia U-23 di Qatar kemudian bermain melawan Arab Saudi di King Abdullah Sports City Stadium.
Bahkan aliran bola yang dimainkan lebih baik dari pada timnas saat bermain di SUGBK.
Meskipun tantangan di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 sangat besar, kehadiran dukungan besar dari diaspora, fasilitas kelas dunia, cuaca bersahabat, dan peluang tampil di panggung bergengsi akan menjadi kekuatan tersembunyi bagi Timnas Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Ini Kata-kata Perwakilan PSSI
-
Lika-liku Erick Thohir di Dunia Olahraga, dari Manajer Persija, hingga Presiden Inter Milan
-
Persib vs Lion City Sailors, Luciano Guaycochea Usung Misi Khusus
-
Bagaimana Nasib Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia Usai Erick Thohir Jabat Menpora?
-
Erick Thohir Menpora, Timnas Indonesia Terancam Sanksi FIFA?
-
Erick Thohir Mundur dari Jabatan Ketua Umum PSSI Setelah Jadi Menpora? Ini Jawaban Resminya
-
Nasib Kontras Dua Kiper Timnas Indonesia: Maarten Paes atau Emil Audero, Kluivert?
-
Erick Thohir Respons Isu Lengser dari Ketum PSSI usai Jadi Menpora, Senggol FIFA
-
Thom Haye dan Eliano Reijnders Bakal Jadi Kunci Persib Tundukkan Lion City
-
Satu Bek Andalan Hilang, Timnas Indonesia Dipaksa Cari Duet Ideal Bagi Jay Idzes