- Kebijakan pemerintah yang menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di Himbara menuai kritik tajam.
- Anggota DPR Dolfie menilai kebijakan tersebut justru menjadi beban baru bagi perbankan.
- Menurutnya, jumlah kredit 'nganggur' di perbankan sudah sangat besar.
Suara.com - Kebijakan pemerintah yang menempatkan dana sebesar Rp200 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menuai kritik tajam dari parlemen. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Dolfie Othniel Frederic Palit, menilai kebijakan tersebut justru menjadi beban baru bagi perbankan.
Kritik ini didasarkan pada data mengejutkan yang disampaikan Dolfie dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rabu (17/9/2025). Menurutnya, jumlah kredit 'nganggur' di perbankan sudah sangat besar.
"Berapa sebenarnya kredit nganggur di perbankan? Menurut data Juni 2025 itu senilai Rp2.304 triliun, ini benar atau enggak?" tanya Dolfie, yang langsung dibenarkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.
Dolfie mempertanyakan mengapa pemerintah justru menambah likuiditas perbankan di saat kredit 'nganggur' sudah menumpuk triliunan rupiah.
"Artinya yang nganggur saja sudah Rp2.000-an (triliun), tambah Rp200 (triliun), kita nggak tahu nih untuk apa. Rp2.000 triliun belum bisa dimaksimalkan, masuk lagi Rp200 triliun, malah bikin beban," tegasnya.
Ia juga menyoroti rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) perbankan yang tidak pernah mencapai 90%. Bahkan, setelah disuntik dana Rp200 triliun, LDR justru turun menjadi 85,34% pada Agustus 2025, menunjukkan bank kesulitan menyalurkan kredit.
Dolfie juga menyoroti sumber dana yang digunakan. Ia menyebut dana Rp200 triliun ini berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) yang merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"SAL berasal dari mana? Dari SBN (Surat Berharga Negara), kita bayar bunga SBN, sementara bunga yang dikasihkan ke bank rendah, jadi tanggungan APBN akhirnya. Uang APBN uang rakyat, jadi rakyat juga yang menanggung akibat dari kebijakan ini," imbuhnya.
Baca Juga: Andy F. Noya Ungkap Curhat Terakhir Sophan Sophiaan Sebelum Mundur Jadi Anggota DPR
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
Terkini
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
Stok Bensin di SPBU Shell dan BP Banyak Kosong, Menteri Bahlil Sarankan Swasta Beli ke Pertamina
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Mekaarprenuer PNM Tingkatkan Produksi Usaha & Dukung Kemandirian Ekonomi Perempuan
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025
-
Rilis Aturan Baru, OJK Minta Bank Laporkan Keuangan Transparan
-
Bos Uniqlo Ramal Dunia Bakal Bangkrut, Ini Faktornya
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram