Persija Jakarta dikenal memiliki basis suporter fanatik: The Jakmania.
Dukungan besar bisa menjadi motivasi tambahan, namun juga pisau bermata dua bagi pemain, terutama yang baru pertama kali tampil di Liga Indonesia.
Bila Jordi gagal tampil sesuai ekspektasi atau melakukan kesalahan fatal di laga penting, tekanan dari publik bisa menjadi sangat intens.
Tak seperti di Malaysia yang cenderung lebih moderat dalam menanggapi performa pemain, atmosfer sepak bola di Indonesia—terutama di klub sebesar Persija—terkenal panas dan penuh tuntutan.
Hal ini bisa menjadi tantangan mental tersendiri bagi Jordi, yang selama ini bermain di liga-liga dengan tekanan berbeda seperti La Liga dan Malaysia Super League.
3. Risiko Terpinggirkan dari Timnas Indonesia
Inilah dampak paling krusial yang patut diperhatikan: keberlanjutan karier Jordi Amat di Timnas Indonesia bisa terancam jika ia tak menjaga level permainannya.
Fakta menunjukkan bahwa sejak paruh kedua musim 2024/2025, kondisi fisik Jordi mulai menurun.
Jika ia bergabung ke klub yang mungkin belum memiliki fasilitas medis dan pemulihan sekelas JDT, risiko cedera dan penurunan kebugaran bisa meningkat.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Tidak Serius di Piala AFF U-23 2025 karena Tak Diisi Pemain Bintang?
Lebih dari itu, persaingan di lini belakang Timnas Indonesia makin ketat.
Pelatih Patrick Kluivert tengah mengamati perkembangan pemain-pemain muda seperti Jay Idzes, Justin Hubner, hingga Mees Hilgers.
Jika Jordi tidak mampu tampil optimal secara reguler, peluangnya untuk masuk skuad utama Garuda bisa makin mengecil.
Apalagi dalam sistem permainan Kluivert yang mengandalkan pressing tinggi dan pertahanan agresif, performa fisik dan kecepatan jadi faktor vital—sesuatu yang akan diuji jika Jordi tak bisa beradaptasi dengan jadwal dan iklim Liga 1 yang padat.
Kepergian Jordi dari JDT bukan sekadar transfer biasa. Klub asal Malaysia itu melepas total 12 pemain dalam perombakan besar menjelang musim baru.
Selain Jordi, nama-nama besar lain seperti Safiq Rahim, Farizal Marlias, Jese Rodriguez, hingga Murilo Henrique juga dilepas.
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Bersanding dengan Portugal hingga Argentina, tapi Bukan Soal Prestasi
-
Selamat Tinggal Mees Hilgers, Pemain Keturunan Semarang Rp 141,3 Miliar Cetak Sejarah!
-
Bukan Patrick Kluivert, Tim Pelatih Timnas Indonesia Cetak Sejarah
-
Akhirnya Terjadi, Selamat Tinggal Jordi Amat
-
Bukan Shin Tae-yong, Roberto Mancini Bakal Latih Timnas China
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pelatih Irak Terapkan Filosofi Baru, Bikin Timnas Indonesia Wajib Waspada
-
Puja-puji Manis Hansi Flick untuk Marcus Rashford
-
Emil Audero Realistis: Timnas Indonesia Bukan Favorit, Tapi Lolos Piala Dunia Jadi Momen Bersejarah
-
Klasemen Liga Champions: Eintracht Frankfurt Duduk Manis di Puncak, PSG Kedua
-
Marcus Rashford Menggila, Tamparan Keras Buat Ruben Amorim
-
Persib Gagal Menang, Bojan Hodak Kecewa Berat: Saya Tidak Senang!
-
Pemain Keturunan Solo Cetak Brace di ACL 2, Bisa Jadi Solusi Lini Serang Timnas Indonesia?
-
Pep Guardiola Yakin Haaland Bisa Kangkangi Rekor 140 Gol Ronaldo Tapi...
-
Belum Debut, Calvin Verdonk Sudah Pecahkan Rekor di Lille
-
50 Gol 49 Laga: Erling Haaland Tumbangkan Van Nistelrooy hingga Ronaldo