Suara.com - Di tengah ketidakjelasan masa depannya di klub, kiper Timnas Indonesia Emil Audero jadi sorotan usai bermain sepak bola di lapangan kampung bersama anak-anak sekitar.
Pemain keturunan Indonesia-Italia yang lahir di Mataram, Lombok itu kembali ke Como selepas masa peminjaman berakhir bersama Palermo FC.
Dalam kesepakatan peminjaman yang terjadi di paruh musim 2024/2025, Palermo memiliki opsi untuk mempermanenkan Emil yang kontraknya bersama Como baru akan berkahir pada 2028.
Namun, hingga kini belum ada kabar bakal seperti apa nasib Emil, apakah dipermanenkan Palermo, kembali dipinjamkan, atau justru bertahan di Como dan berpotensi cuma jadi kiper pelapis.
Di tengah ketidakpastian itu, Emil Audero menunjukkan gaya sederhana dengan bermain bola di kampung halamannya, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Aksi eks penjaga gawang Juventus dan Inter Milan itu menarik perhatian warga sekitar dan sampai viral di media sosial.
Dalam video-video yang beredar di media sosial, Emil Audero bermain sepak bola dengan anak-anak di sebuah lapangan kampung.
Uniknya adalah gawang yang dijaga Emil terbuat dari bambu tanpa jaring penjaga.
Emil hanya mengenakan kaos oblong tanpa lengan, celana pendek, dan sandal jepit.
Baca Juga: 6 Pemain Tanpa Klub, Media Korea Salahkan PSSI Karena Pecat Shin Tae-yong
Ada sekitar 10 bocah bermain bersama-sama dengan Emil Audero di lapangan tersebut. Sama seperti Emil, anak-anak itu juga tidak mengenakan seragam layaknya ingin bermain sepak bola.
Dilansir dari Instagram @lombokparadisereels, lokasi tempat Emil bermain ada di SMP Negeri 6 Jonggat, Desa Labulia pada 21 Juni 2025.
"Kiper Timnas, Emil Audero di SMPN 6 Jonggat, bersama anaknya," kata seseorang dalam video tersebut.
Di video lain, Emil Audero diketahui memang sedang berada di kampung halamannya. Ia juga kedapatan melakukan aksi bakti sosial untuk anak-anak di sana.
Sebelumnya, Emil Audero dua kali bermain untuk Timnas Indonesia di ajang ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 5 dan 10 Juni lalu.
Ia mencatatkan debut bersama Timnas Indonesia saat mengalahkan China, 1-0 dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (Stadion GBK), Senayan, Jakarta pada 5 Juni.
Kemudian pada 10 Juni alias lima hari setelahnya, Emil Audero kembali dipercaya pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert saat melakoni laga tandang melawan Jepang.
Sayang, dalam pertandingan tersebut Timnas Indonesia dihajar Jepang enam gol tanpa balas.
Meski begitu, Emil Audero berjasa mengantarkan Timnas Indonesia berlaga ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang akan bermain pada Oktober mendatang.
Drawing pembagian grup Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan dilakukan pada 17 Juli 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Masing-masing grup akan diisi oleh tiga negara.
Ada enam tim yang akan berlaga di babak keempat yaitu Timnas Indonesia, Oman, Irak, Uni Emirat Arab, Qatar, dan Arab Saudi.
Sebelum itu, Timnas Indonesia dijadwalkan menggelar laga uji coba pada September mendatang melawan Kuwait dan Lebanon.
Pertandingan uji coba September 2025 juga akan menjadi kesempatan bagi pelatih Patrick Kluivert untuk terus mengasah chemistry dan pola permainan tim.
Dengan waktu yang terbatas sebelum pertandingan resmi, laga uji coba seperti ini sangat vital, baik untuk memantapkan strategi maupun memberi jam terbang kepada pemain-pemain muda dan debutan.
Belum diketahui siapa saja yang akan dipanggil untuk FIFA Matchday kali ini, namun besar kemungkinan pelatih akan tetap mengandalkan pilar utama seperti Marselino Ferdinan, Ole Romeny, dan Calvin Verdonk, disertai beberapa nama baru hasil pemantauan di Liga 1.
Dengan semakin dekatnya drawing dan ketatnya persaingan di putaran keempat nanti, semua pihak berharap uji coba melawan Kuwait dan Lebanon dapat dimaksimalkan sebagai momentum penting dalam membangun tim yang lebih solid, kompetitif, dan siap bersaing demi mimpi besar tampil di Piala Dunia 2026.
Tak hanya menjadi ajang pemanasan, laga melawan Kuwait dan Lebanon juga bisa menjadi tolok ukur sejauh mana perkembangan taktik dan mental bertanding para pemain Indonesia sejak ditangani Patrick Kluivert.
Pelatih asal Belanda itu dipercaya membawa pendekatan permainan yang lebih agresif dan modern, dan pertandingan melawan tim-tim berkarakter kuat dari Timur Tengah akan menjadi ujian sesungguhnya bagi implementasi filosofi tersebut di lapangan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Jelang Hadapi Timnas Indonesia, Legenda Arab Saudi Ragu dengan Pelatih Timnya
-
Bos Venezia Bongkar Fakta Lain di Balik Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo
-
Kongkalikong Gelar Ballon dOr: Skandal 2013 Masih Jadi Misteri
-
Ballon dOr 2025: Dembele atau Vitinha? PSG Bisa Pecah Suara, Lamine Siap Curi Panggung
-
Kylian Mbappe Ungkap Jagoannya di Ballon dOr 2025: Saya Dukung Dia!
-
Badai Petir Bisa Bikin Ousmane Dembele Gagal Raih Ballon dOr 2025?
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Comeback Dramatis Persib! Beckham Putra Bangga Tundukkan Arema FC
-
Kata Bojan Hodak Usai 10 Pemain Persib Pecundangi Arema di Kanjuruhan
-
Kalah Dramatis dari Persib Bandung, Pelatih Arema FC Murka