Suara.com - Timnas Indonesia kembali mendapatkan suntikan tenaga baru di lini depan. Kali ini, perhatian publik tertuju pada sosok Mauro Zijlstra, striker muda asal Belanda yang secara resmi tengah menjalani proses naturalisasi demi bisa memperkuat skuad Garuda di berbagai ajang internasional.
PSSI telah mengonfirmasi bahwa proses ini tengah berjalan, menandai langkah serius federasi dalam memperkuat kekuatan tim nasional di masa depan.
Nama Mauro Zijlstra memang belum begitu familiar di telinga pecinta sepak bola nasional.
Namun, pemain kelahiran Zaandam, Belanda, pada 9 November 2004 ini menyimpan potensi besar yang mampu memberi warna baru bagi lini serang Indonesia.
Ia membawa darah Indonesia dari garis keturunan sang nenek yang berasal dari Bandung serta ayahnya yang juga memiliki akar Indonesia.
Keputusan PSSI mengupayakan naturalisasi Mauro Zijlstra bukan tanpa alasan. Sang pemain dikenal sebagai sosok penyerang modern yang memiliki insting mencetak gol tajam, mobilitas tinggi, dan kemampuan membaca ruang di lini depan. Posturnya yang ideal sebagai striker juga membuatnya kerap merepotkan pertahanan lawan.
Secara statistik, performa Mauro di level junior sangat mengesankan.
Ia tercatat telah mencetak 42 gol dan memberikan 18 assist dari 72 pertandingan yang dijalaninya bersama sejumlah klub Belanda seperti AFC Amsterdam, NEC Nijmegen, hingga Jong FC Volendam di Divisi 2 U-21.
Torehan ini tentu menjadi modal berharga untuk bersaing di kancah sepak bola Asia Tenggara.
Baca Juga: Muncul Pemain Keturunan Pulau Itawaka Tinggi 1,8 Meter Punya Insting Menyerang, Lincah dan Cepat
Perjalanan Mauro bersama Jong FC Volendam pada musim 2024–2025 juga patut diapresiasi. Pada paruh musim gugur, ia sukses mencetak 9 gol dan menyumbang 3 assist hanya dalam 12 pertandingan dengan total 959 menit bermain.
Ketajamannya berlanjut pada paruh musim semi, di mana ia mencatatkan 8 gol dan 4 assist hanya dari 658 menit bermain. Catatan ini menunjukkan betapa efisiennya Mauro sebagai seorang striker muda.
PSSI memproyeksikan Mauro untuk tampil di beberapa turnamen penting ke depan.
Ia direncanakan akan memperkuat Timnas U-23 Indonesia di ajang ASEAN Cup U-23 2025, Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, serta SEA Games 2025.
Bahkan di level senior, Mauro berpeluang besar langsung bergabung dalam skuad Garuda untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Secara taktikal, Mauro Zijlstra bisa menjadi jawaban dari problem klasik Timnas Indonesia yang kerap kekurangan striker murni berkualitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
Terkini
-
Gelandang Persib Adam Alis Diburu Polisi Malaysia PDRM Karena Lakukan Ini
-
Pemain Keturunan Indonesia Bosan Dilatih Pep Guardiola: Aku Tidak Menikmatinya
-
PSSI Pertanyakan Sumber Roadmap 3 Halaman yang Beredar di Sosial Media
-
Selamat Tinggal Han Willhoft-King, Pemain Keturunan Indonesia Pilih Tinggalkan Man City
-
Habis Bantai Timnas Indonesia, Pelatih Timnas Mali Jelang Leg 2: Tetap Tak Akan Mudah
-
PSSI Tunggu Satu Pemain Keturunan yang Belum Debut untuk Gabung ke Timnas Indonesia U-23
-
Pelatih Pemain Keturunan Rp 1,2 Triliun Kecewa: Standar Kami Menurun, Buang Peluang Besar
-
Respons Pemain Timnas Indonesia Lihat Sang Kakak Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Cedera Bone Spur, Hanif Sjahbandi Menepi dari Skuad Persija Jakarta
-
Pelatih Belanda Kurang Senang meski Oranje Lolos ke Piala Dunia 2026, Kenapa?