Momen penting pertama datang pada laga babak 16 besar melawan Australia. Dalam laga yang berjalan sengit dan ketat, Italia harus bermain dengan 10 pemain setelah Marco Materazzi dikartu merah.
Saat skor masih imbang 0-0 dan pertandingan memasuki injury time, Grosso melakukan penetrasi dari sisi kiri dan masuk ke kotak penalti, sebelum terjatuh setelah kontak dengan bek Australia, Lucas Neill.
Wasit asal Spanyol, Luis Medina Cantalejo, menunjuk titik putih, meski insiden tersebut menimbulkan banyak perdebatan. Francesco Totti sukses mengeksekusi penalti dan membawa Italia menang 1-0.
Banyak media menyebut bahwa Grosso melakukan "diving", namun sang pemain kemudian menjelaskan pada tahun 2010 bahwa ia memang kehilangan keseimbangan karena kelelahan, meski mengakui, "mungkin saya sedikit melebih-lebihkan."
Tak berhenti di situ. Pada babak semifinal melawan tuan rumah Jerman, pertandingan tampak akan berakhir imbang dan berlanjut ke adu penalti.
Namun, di menit ke-119, Grosso mencetak gol spektakuler dengan sepakan kaki kiri melengkung dari tepi kotak penalti yang tidak mampu dijangkau kiper Jens Lehmann.
Komentator legendaris Inggris, John Motson, menggambarkan gol itu sebagai "magnificent!"
Sementara Grosso sendiri berlari histeris sembari berteriak, "Non ci credo!" (Aku tak percaya!). Gol ini membuka jalan bagi kemenangan 2-0 Italia dan tiket ke final.
Di final Piala Dunia 2006 melawan Prancis, pertandingan berakhir imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu.
Baca Juga: Jay Idzes Bakal Jadi Bek Termahal Jika Gabung Sassuolo
Saat adu penalti berlangsung, Grosso menjadi eksekutor terakhir Italia.
Dengan penuh ketenangan, ia mencetak gol penentu kemenangan, membawa Italia unggul 5-3 dalam adu penalti dan mengangkat trofi Piala Dunia keempat sepanjang sejarah mereka.
Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 2012, Fabio Grosso memulai karier kepelatihannya. Ia sempat menangani tim muda Juventus, Bari, Hellas Verona, Brescia, hingga membawa Frosinone promosi ke Serie A musim 2022/2023.
Pada 2024, Grosso resmi ditunjuk sebagai pelatih Sassuolo, menggantikan posisi Alessio Dionisi.
Berita Terkait
-
Jay Idzes Bakal Jadi Bek Termahal Jika Gabung Sassuolo
-
Momen Satu Pemain Timnas Indonesia Bertanding Lawan Diogo Jota
-
Tak Perlu Bersusah Payah, 3 Timnas Indonesia Sudah Pasti Lolos ke Putaran Final Piala Asia
-
Bung Harpa Samakan Laga Jepang Bantai Timnas Indonesia Seperti Tontonan Animal Planet
-
Erick Thohir Didemo Timnas Putri Indonesia: Saya Tidak Takut Tekanan!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
Terkini
-
Marc Klok Sudah Tak Sabar Sambut Dewa United, Persib Incar Tiga Poin di GBLA
-
Link Live Streaming Persija Jakarta vs Persik Kediri Malam Ini 20 November 2025
-
Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas Indonesia U-20, Nova Arianto Singgung Soal Road Map
-
Terkuak Alasan PSSI Ogah Umumkan Identitas 5 Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
PSSI: Calon Pelatih Timnas Indonesia Sudah Ada, Tapi Namanya Jangan Disebut Yah...
-
6 Tiket Tersisa Piala Dunia 2026! Materazzi Hingga Karembeu Turun Gunung Bantu FIFA
-
PSSI Simpan Rapat 5 Nama Calon Pelatih Timnas Indonesia, Kenapa Ditutup-tutupi?
-
Profil Nova Arianto, Pelatih Baru Timnas Indonesia U-20
-
Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
-
Alasan Pemain Keturunan Ini Ogah Disamakan dengan Patrick Kluivert