Suara.com - Salah satu eks anak buah kesayangan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-20, Cahya Supriadi, resmi memulai babak baru dalam kariernya.
Ia dipastikan bergabung dengan tim promosi Liga Super Indonesia, PSIM Yogyakarta, untuk mengarungi musim kompetisi 2025/2026.
Kepindahan ini menjadi langkah besar bagi Cahya Supriadi untuk mencari tantangan baru sekaligus membuktikan kembali kualitasnya demi merebut satu tempat di Timnas Indonesia.
PSIM Yogyakarta, yang berstatus sebagai tim promosi, menunjukkan ambisinya dengan mendatangkan kiper yang pernah menjadi andalan Shin Tae-yong.
Manajemen PSIM Yogyakarta secara resmi mengumumkan kedatangan Cahya Supriadi pada Selasa (15/7/2025).
Manajer tim, Razzi Taruna, menjelaskan bahwa kehadiran Cahya akan menambah kedalaman dan persaingan sehat di sektor penjaga gawang Laskar Mataram.
"Cahya ini kiper yang kita butuhkan. Dia kiper yang baik dan bisa bersaing dengan Harlan (Suardi) dan Fikri (Khairul Fikri). Cahya sekarang lagi gabung di Timnas, untuk persiapan laga internasional buat Indonesia," ujar Razzi, dikutip dari laman resmi klub.
Bagi para penggemar Timnas Indonesia, nama Cahya Supriadi tentu tidak asing. Ia adalah kiper utama yang menjadi andalan pelatih Shin Tae-yong saat menukangi Timnas Indonesia U-20.
Cahya memainkan peran krusial saat mengantarkan skuad Garuda Nusantara lolos ke putaran final Piala Asia U-20 2023.
Baca Juga: Datangkan Instruktur FIFA, PSSI Gembleng Wasit Super League, Pengadil Semakin Profesional?
Dalam babak kualifikasi, ia tampil gemilang saat melawan Timor Leste dan Hong Kong, menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu kiper muda terbaik di Indonesia.
Namun, kariernya sempat mengalami sedikit hambatan. Sebuah cedera membuatnya harus menepi dan kehilangan momentum. Posisinya sebagai pilihan utama Shin Tae-yong perlahan tergeser.
Pada putaran final Piala Asia U-20 2023, Shin Tae-yong lebih memilih untuk menurunkan Daffa Fasya sebagai penjaga gawang utama, sementara Cahya Supriadi harus puas duduk di bangku cadangan.
Sejak saat itu, namanya belum pernah lagi mendapat panggilan dari juru taktik asal Korea Selatan tersebut.
Kini, kepindahannya ke PSIM Yogyakarta dianggap sebagai langkah strategis untuk memulai kembali kariernya dan kembali ke performa puncak.
Di sisi lain, Cahya Supriadi sendiri mengungkapkan motivasi besarnya bergabung dengan PSIM.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Donald Trump Ancam Pindahkan Venue Piala Dunia 2026, Ini Penyebabnya
-
Mengenal Sepak Bola Cape Verde: Dari Pulau Kecil ke Piala Dunia 2026
-
Negeri Orang Jawa di Seberang Lautan Masih Punya Asa ke Piala Dunia 2026
-
Curacao Bakal Susul Cape Verde, Senior Patrick Kluivert Merendah
-
Eks Mertua Pemain Timnas Indonesia Akhirnya Bongkar Borok Patrick Kluivert di Hadapan Publik
-
Pujian Setinggi Langit Manuel Locatelli kepada Gattuso: Dia Pria Sejati, Bicara Blak-blakan
-
Media Eropa Heran: Jarang Ada Pemain LOSC Lille Diidolakan seperti Calvin Verdonk
-
Nova Arianto Fokus Bangun Mental Kuat Timnas Indonesia U-17 Hadapi Brasil di Piala Dunia 2025
-
Patrick Kluivert Dituding Tak Profesional Saat Latih Timnas Indonesia di TC Arab Saudi
-
Cerita Eks Pelatih Soal Kakak Eliano Reijnders: Dulu Dia Kurus dan Letoy