Suara.com - Drawing putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang berlangsung pada Kamis, 17 Juli 2025, mempertemukan Timnas Indonesia dengan Irak dan Arab Saudi di Grup B.
Menariknya, terdapat satu hal unik yang menghubungkan ketiga tim ini: semuanya baru saja mengganti pelatih dalam beberapa bulan terakhir.
Kesamaan ini membuat persaingan di Grup B diprediksi bakal berjalan seru dan sulit ditebak.
Pasalnya, baik Indonesia, Irak, maupun Arab Saudi tengah berada dalam fase transisi kepelatihan, di mana sistem permainan dan filosofi baru masih dalam tahap adaptasi.
Timnas Indonesia kini berada di bawah kendali Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda yang ditunjuk oleh PSSI pada Januari 2025 menggantikan Shin Tae-yong.
Meski debutnya tidak mulus usai dikalahkan Australia dengan skor 1-5, progres positif langsung terlihat lewat kemenangan atas Bahrain dan China.
Kluivert mulai menanamkan gaya bermain menyerang yang menjadi ciri khasnya, namun stabilitas permainan skuad Garuda masih dalam proses pembentukan—terutama jelang laga-laga berat melawan dua raksasa Asia di grup ini.
Irak pun mengalami pergantian di kursi pelatih pada Mei 2025, ketika mereka merekrut Graham Arnold asal Australia.
Arnold dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan fisik dan disiplin tinggi, dan dampaknya langsung terasa saat membawa Irak menang atas Korea Selatan dalam laga debutnya.
Baca Juga: Batal Gabung Lyngby Boldklub, 3 Klub Belanda yang Bisa Jadi Labuhan Baru Nathan Tjoe-A-On
Arnold membawa pendekatan taktis yang rapi dan sistematis, didukung oleh tim pelatih berpengalaman.
Ia menjadi figur penting dalam membawa Irak tampil lebih kompetitif di fase penting Kualifikasi Piala Dunia ini.
Situasi unik justru terjadi di kubu Arab Saudi. Setelah sempat berpisah dengan Herve Renard pada 2023 dan menunjuk Roberto Mancini sebagai pengganti, federasi sepak bola Arab Saudi kemudian memutuskan untuk kembali mempekerjakan Renard di akhir 2024.
Langkah ini menandakan bahwa kepercayaan terhadap pelatih yang pernah membawa Arab Saudi menaklukkan Argentina di Piala Dunia 2022 belum pudar.
Dengan semua tim baru saja berganti pelatih, Grup B menjadi grup yang paling sulit diprediksi.
Tidak ada satu pun tim yang memiliki keunggulan stabilitas jangka panjang, dan semuanya harus berpacu dengan waktu untuk membangun chemistry serta kohesi tim.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Jelang Duel, Eddie Howe Blak-blakan Akui Kagumi Jose Mourinho
-
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Liverpool: Duel Dua Tim Pesakitan
-
Shin Tae-yong Prioritaskan Timnas Indonesia Jika Dapat Tawaran dari PSSI
-
Prediksi Real Madrid vs Juventus: Kalah di Bernabeu, Igor Tudor Dipecat?
-
Prediksi Union SG vs Inter Milan: Misi Nerazzurri Lanjutkan Tren Tak Terkalahkan
-
Pelatih Brasil Akui Persija Jakarta Kini Mematikan di Bola Mati
-
Enggan Berpikir Jauh, Persita Tangerang Fokus Laga Demi Laga
-
Atletico Madrid Marah Besar, Laporkan Arsenal ke UEFA Gegara Air Panas
-
Barcelona Terancam Bangkrut? Tumpukan Utang Menggunung, Pendapat Menurun
-
Jadwal Lengkap Pekan ke-10 Super League 2025/2026, Ada MU vs Persija