Suara.com - Klub Al-Qadsiah resmi mengumumkan perekrutan sensasional, Mateo Retegui, dari Atalanta dengan mahar fantastis €65 juta atau sekitar Rp1,23 triliun.
Transfer ini bukan hanya menjadi salah satu yang termahal dalam sejarah Saudi Pro League, tetapi juga mengirimkan pesan yang sangat kuat.
Al-Qadsiah tidak datang untuk menjadi penggembira; mereka datang untuk menantang hegemoni.
Keputusan Retegui untuk meninggalkan panggung elite Serie A setelah musim yang fenomenal bersama Atalanta juga menjadi perbincangan utama, menandai eksodus terbaru bintang top Eropa ke Timur Tengah.
Transformasi di Bergamo: Saat 'El Tanque' Meledak di Tangan Gasperini
Di bawah gemblengan pelatih Gian Piero Gasperini di Atalanta, Retegui bertransformasi dari sekadar striker bagus menjadi salah satu predator paling mematikan di Italia.
Laporan dari media olahraga terkemuka Italia, La Gazzetta dello Sport, secara konsisten memuji bagaimana sistem permainan Atalanta yang menuntut fisik dan intensitas tinggi berhasil memaksimalkan seluruh potensi Retegui.
Ia menjadi titik fokus serangan yang sempurna, berhasil mencatatkan lebih dari 22 gol di semua kompetisi, sebuah catatan luar biasa yang membuatnya menjadi properti terpanas di bursa transfer.
Bulldozer di Kotak Penalti
Baca Juga: Pecahkan Rekor Transfer, Mateo Retegui Jadi Pemain Termahal Italia usai Gabung Klub Arab Saudi
Mateo Retegui memiliki julukan yang sangat menggambarkan gaya mainnya: "El Tanque" (Si Tank).
Ia bukanlah striker yang akan menari-nari melewati tiga bek dengan dribel indah. Ia adalah sebuah bulldozer, seorang penyelesai akhir yang brutal dan efektif.
Kekuatan Fisik Superior: Atributnya yang paling menonjol adalah kekuatan tubuhnya. Ia sangat sulit dijatuhkan, mampu menahan bola (hold-up play) sambil dikawal ketat oleh bek lawan, memberikan ruang bagi rekan-rekannya untuk maju.
Finisher Kejam: Di dalam kotak penalti, ia adalah pembunuh berdarah dingin. Ia memiliki tembakan kaki kanan yang sangat keras dan akurat.
Namun, senjata utamanya adalah kemampuan duel udara. Postur dan agresivitasnya membuatnya menjadi ancaman nomor satu dalam situasi umpan silang dan bola mati.
Kerja Keras Tanpa Henti: Sesuai dengan tuntutan Gasperini, Retegui adalah seorang presser yang tak kenal lelah.
Berita Terkait
-
Pecahkan Rekor Transfer, Mateo Retegui Jadi Pemain Termahal Italia usai Gabung Klub Arab Saudi
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
-
Makin Banyak Klub Raksasa Incar Jay Idzes, Terbaru Bikin Melongok!
-
Kapten Timnas Indonesia Diincar 4 Raksasa Liga Italia, Termasuk Klub Tijjani Reijnders
-
Juventus Dihajar Atalanta 0-4, Thiago Motta Ogah Minta Maaf
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
Terkini
-
Kevin De Bruyne Akui Bakal Canggung Hadapi Manchester City bersama Napoli
-
Laga Pamungkas, Pelatih Makau U-23 Bidik Hasil Maksimal Lawan Laos
-
Ronaldo dan Joao Felix Menggila, Portugal Hancurkan Armenia 5-0
-
Pelatih Makau Puji Setinggi Langit Permainan Timnas Indonesia U-23
-
Erick Thohir Ingatkan Timnas Indonesia U-23 Duel Penentuan Lawan Korea Selatan
-
Tak Lebih Baik, Gerald Vanenburg Minta Timnas Indonesia U-23 Tak Takut Lawan Korea Selatan
-
Arkhan Fikri: Harus Mati-matian Lawan Korea Selatan
-
Selamat Tinggal, Manchester United Kirim Andre Onana ke Klub Turki
-
Klasemen Grup J: Timnas Indonesia U-23 di Posisi Kedua, Pepet Korea Selatan
-
Dear Marselino Ferdinan! Pesan Pelatih AS Trencin: Saya Bukan Teman, Gak Boleh Manja