Suara.com - Dua pemain keturunan yang sebelumnya disebut akan segera dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia justru terancam batal karena masalah administrasi. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi bahwa hingga kini dokumen penting dari kedua pemain tersebut belum lengkap. Masalah ini membuat PSSI belum bisa memulai proses naturalisasi pemain keturunan untuk memperkuat skuad Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menurut Erick, kedua pemain tersebut sudah menyatakan kesiapannya membela Timnas Indonesia, namun proses tetap tidak bisa dilanjutkan jika belum memenuhi seluruh persyaratan dokumen. PSSI tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tidak ingin memaksakan sesuatu yang belum legal secara administratif.
Meski belum mengungkap identitas dua pemain keturunan tersebut, Erick menyatakan bahwa prosesnya bisa saja sejajar dengan naturalisasi Mauro Zijlstra. Pemain muda yang juga berdarah Indonesia ini disebut-sebut menjadi bagian penting dalam rencana PSSI menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan digelar Oktober mendatang.
"Kita sedang menunggu surat-surat dari dua pemain ini... Kita tidak mau menghalalkan segala cara," ujar Erick Thohir kepada awak media. Komitmen PSSI untuk tetap menjaga integritas dan nilai-nilai dalam proses naturalisasi menjadi fokus utama dalam upaya memperkuat skuad Timnas Indonesia.
Proses Akan Dikebut Agustus 2025
Dalam pernyataan terbarunya, Erick Thohir menyebut bahwa ia akan menemui langsung Presiden Prabowo Subianto untuk memohon percepatan proses ini. Diharapkan, pada awal Agustus 2025, berkas para pemain bisa masuk dan proses naturalisasi berjalan mulus sehingga bisa melengkapi komposisi skuad Garuda untuk menghadapi tantangan di grup berat.
“Jadi kita akan mendaftarkannya Agustus. Mudah-mudahan kita dapat kemudahan. Saya sendiri akan menghadap ke Pak Presiden,” ujar Erick menegaskan. Semua langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk membawa Timnas Indonesia lebih kompetitif di kancah internasional.
Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak dalam putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kedua negara tersebut memiliki sejarah dan prestasi yang cukup kuat, sehingga dibutuhkan pemain-pemain dengan kualitas tinggi, baik dari dalam negeri maupun keturunan luar negeri, untuk bersaing secara optimal.
Sebelum itu, Indonesia akan melakoni laga uji coba FIFA matchday melawan Kuwait dan Lebanon pada September 2025. Pertandingan tersebut akan menjadi ajang evaluasi sekaligus persiapan terakhir sebelum melakoni laga kompetitif di ajang resmi.
Pentingnya Adaptasi Sejak Awal
PSSI menargetkan agar seluruh proses administrasi, termasuk naturalisasi pemain keturunan, rampung sebelum daftar final skuad dikirim ke AFC. Hal ini penting agar para pemain baru dapat mengikuti latihan intensif bersama pelatih Shin Tae-yong dan langsung menyatu dengan taktik serta ritme permainan Timnas Indonesia.
Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas U-23 vs Thailand: Kick Off Malam Ini Jam 8
Jika hal ini terlambat, maka ada kemungkinan pemain yang telah dinaturalisasi belum siap secara teknis maupun fisik untuk menghadapi laga berat. Karena itu, seluruh tahapan perlu dirancang secara detail agar kekuatan baru ini bisa langsung memberi dampak.
Dalam situasi seperti ini, peran suporter Timnas Indonesia menjadi sangat penting. Erick Thohir berharap masyarakat mendukung penuh proses naturalisasi ini dan tidak mudah berspekulasi soal identitas pemain. Ia juga menegaskan bahwa pemain yang akan dinaturalisasi bukan datang karena iming-iming finansial, tetapi karena semangat dan darah Indonesia yang mereka miliki.
“Prototipe yang kita sudah sukses jalani selama ini bahwa mereka bergabung karena kecintaan, tentu, merah-putih, punya darah Indonesia...” ujar Erick kembali menekankan.
Menjawab Kebutuhan di Lini-Lini Lemah
Tambahan pemain dari proses naturalisasi Timnas Indonesia memang diharapkan mengisi posisi yang selama ini menjadi titik lemah. Kehadiran pemain keturunan yang memiliki pengalaman dan kualitas internasional menjadi solusi ideal untuk meningkatkan daya saing Timnas Indonesia di laga besar seperti Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Diharapkan kombinasi pemain lokal muda dan pemain naturalisasi ini akan menghasilkan tim yang lebih matang, kompak, dan punya kapasitas mencetak sejarah baru untuk sepak bola nasional.
Di tengah harapan tinggi masyarakat, Erick Thohir memastikan bahwa PSSI tetap berjalan sesuai aturan dan tidak sembarangan dalam menetapkan pilihan. Dukungan dari pemerintah, DPR, dan presiden menjadi bagian penting dari proses ini. Ia berharap sinergi yang dibangun bisa membawa dampak positif bagi perkembangan Timnas Indonesia secara keseluruhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Momen Pemain Timnas Indonesia Semringah Saat Bertemu Tangan Kanan Shin Tae-yong
-
Pemain Keturunan Rp 2,61 Miliar Andalan STY Tidak Jago Setelah di Latih Era Patrick Kluivert
-
Media Vietnam Sentil Timnas Indonesia U-23, Sudah Pakai Naturalisasi tapi Tetap Gagal Lolos
-
Kata-kata Ragnar Oratmangoen Usai Absen 2 Pertandingan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
-
PSSI Pertimbangkan Masukan Gerald Vanenburg dan Pelatih Persija Soal Pengembangan Pemain U-23
-
Gerald Vanenburg: Shin Tae-yong Juga akan Sulit Jika Latih Timnas Indonesia U-23 Saat Ini
-
Rekap Hasil Tim ASEAN di FIFA Matchday September: Malaysia Lebih Apik dari Timnas Indonesia
-
Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
-
PSSI Masih Bungkam soal Pelatih SEA Games 2025, Gerald Vanenburg Beri Ultimatum
-
Rapor Merah Timnas Indonesia U-23: Dari 'Puncak' Asia ke Jurang Kehancuran