Suara.com - Timnas Indonesia U-23 sedang bersiap menghadapi partai puncak dalam Kejuaraan Piala AFF U-23 2025 yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Partai final ini menjadi momen penting bagi skuad Garuda Muda untuk mengulang kesuksesan di edisi sebelumnya dan membuktikan konsistensi prestasi mereka di level Asia Tenggara.
Jika berhasil mengalahkan Vietnam, PSSI telah memastikan akan memberikan bonus kepada para pemain sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan mereka.
Dalam keterangan yang diberikan oleh Manajer Timnas Indonesia U-23, Ahmed Zaki Iskandar, federasi sepak bola nasional telah menyiapkan skema bonus sebagai bentuk penghargaan kepada para pemain.
Bonus Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-23 2025 ini akan diberikan jika Garuda Muda berhasil meraih gelar juara Piala AFF U-23 2025. Pernyataan ini menjadi penyemangat tambahan bagi Kadek Arel dan kawan-kawan menjelang laga penting melawan Vietnam.
"Pasti ada apresiasi dari federasi, dari PSSI. Udah pasti itu. Dan target-target memang sudah dicanangkan dari awal," ujar Zaki, menunjukkan dukungan penuh federasi terhadap upaya para pemain.
Garuda Muda Berpeluang Samai Rekor Vietnam Jika Raih Trofi Kedua
Final kali ini bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang sejarah. Jika Indonesia menang, maka timnas U-23 akan mencetak rekor baru dengan menyamai torehan Vietnam yang telah dua kali mengangkat trofi turnamen ini sejak pertama kali digelar tahun 2005.
Turnamen yang kini berganti nama menjadi Kejuaraan Piala AFF U-23 menjadi ajang prestisius bagi negara-negara ASEAN untuk memamerkan kekuatan generasi mudanya.
Selain apresiasi dari PSSI, publik juga bertanya-tanya apakah akan ada bonus tambahan dari pemerintah jika Garuda Muda menjadi juara.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan tersebut, Zaki hanya menjawab singkat bahwa hal itu berada di bawah wewenang Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Dapat Angin Segar di Tengah Krisis Hadapi Vietnam
"Dari pemerintah nanti kita tanya Pak Menpora (Dito Ariotedjo)," ucapnya, membuka peluang dukungan lebih luas dari pihak negara.
Rencana Pawai Juara Belum Dipastikan, Fokus pada Pertandingan Dulu
Meskipun peluang kemenangan cukup terbuka lebar, pihak manajemen enggan berspekulasi soal perayaan atau pawai kemenangan. Menurut Zaki, fokus utama saat ini adalah menghadapi pertandingan terlebih dahulu.
"Jangan melewati hari besok dulu. Kita berjuang dulu, nanti kita lihat hasilnya," kata Zaki, menunjukkan bahwa tim dan manajemen tetap realistis dan rendah hati meski punya peluang emas.
Partisipasi Indonesia di Kejuaraan Piala AFF U-23 bukan hal baru. Sejak 2019, Indonesia sudah dua kali tampil di final.
Pada edisi 2019 yang digelar di Kamboja, tim yang diasuh Indra Sjafri sukses mengalahkan Thailand dengan skor 2-1 dan membawa pulang trofi.
Kemudian, pada edisi 2023 di Thailand, tim yang diasuh Shin Tae-yong harus puas menjadi runner-up setelah kalah dalam adu penalti 5-6 dari Vietnam.
Final tahun ini menjadi yang ketiga kalinya Timnas U-23 Indonesia mencapai puncak turnamen. Keberhasilan mencapai tiga final dalam empat edisi terakhir membuktikan kemajuan pembinaan usia muda oleh PSSI.
Pelatih Gerald Vanenburg pun diharapkan mampu membawa tim mencapai target tertinggi tahun ini, dengan mengandalkan strategi matang serta semangat juang para pemain muda berbakat.
Animo publik terhadap partai final ini sangat tinggi. Ribuan tiket terjual hanya dalam hitungan jam, menunjukkan besarnya dukungan masyarakat terhadap perjuangan Garuda Muda.
Dukungan langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno diyakini akan menjadi kekuatan tambahan bagi para pemain untuk tampil maksimal dan mempersembahkan kemenangan.
Jika Timnas U-23 Indonesia berhasil menjadi juara, kemenangan ini tidak hanya akan mempertegas posisi Indonesia sebagai kekuatan utama di Asia Tenggara, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda di seluruh Indonesia.
Bonus Timnas Indonesia Juara Piala AFF U-23 2025 yang dijanjikan oleh PSSI hanyalah salah satu bentuk penghargaan dari berbagai pihak terhadap perjuangan yang tak mudah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Eks Wasit yang Pernah Hina Jurgen Klopp Terjerat Kasus Video Asusila Anak
-
Diminati Calon Presiden Baru Benfica, Jurgen Klop: Saya Tidak Ingin Melatih Lagi
-
Ucap Syukur Usai Debut, Eliano Reijnders Tak Sabar Tampil di Liga Champions
-
Mees Hilgers Resmi Bertahan di FC Twente
-
Kata Bojan Hodak Usai Persib Tumbangkan Persebaya di GBLA
-
Media Prancis Bahas Jay Idzes, Ada Klub yang Tertarik Merekrut?
-
Media Belanda Sorot Persiapan Timnas Indonesia Kurang Maksimal Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Saga Transfer Mees Hilgers Belum Padam, Dirtek FC Twente Cari Jalan Keluar
-
Bos Persija Desak Larangan Suporter Away Dicabut: Jakmania Harus Jadi Contoh
-
Roy Keane Prediksi Hasil Derby Manchester ke-197: Kedua Tim Sama-sama Limbung