Suara.com - Kekalahan Timnas Indonesia U-23 dari Vietnam di final Piala AFF U-23 2025 memang menyakitkan, tetapi pertandingan ini turut melahirkan sejumlah catatan sejarah penting.
Untuk kali kedua secara beruntun, Timnas Indonesia U-23 gagal menjadi juara Piala AFF U-23 yang lagi-lagi karena takluk dari Vietnam di partai puncak.
Gol semata wayang yang dicetak oleh Nguyen Cong Phuong pada menit ke-34 menjadi pembeda dan mengubur harapan Garuda Muda.
Namun, dari balik hasil pahit tersebut, muncul rekor individu yang membanggakan dari striker skuad Merah Putih, Jens Raven.
Raven mencatatkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu edisi Piala AFF U-23 dengan torehan tujuh gol.
Jumlah itu mengalahkan rekor sebelumnya yang hanya mencatatkan tiga gol dalam empat edisi terakhir turnamen.
Selain prestasi Raven, sejarah juga tercipta untuk Vietnam yang sukses meraih gelar ketiganya sepanjang sejarah Piala AFF U-23.
Lebih istimewanya lagi, Vietnam menjadi tim pertama yang mampu juara tiga kali secara beruntun di turnamen ini.
Dominasi Vietnam di level U-23 makin menegaskan kekuatan mereka dalam pembinaan pemain muda di Asia Tenggara.
Baca Juga: Niat Terselubung Menteri Ara Rogoh Kocek Pribadi Rp400 Juta Buat Timnas U-23
Tak hanya itu, final Piala AFF U-23 2025 juga menandai penggunaan teknologi VAR untuk pertama kalinya sepanjang sejarah turnamen.
VAR mulai digunakan saat pertandingan puncak antara Indonesia kontra Vietnam yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Momen penting dari penggunaan VAR terjadi saat pelanggaran Rayhan Hannan ditinjau ulang oleh wasit Takaski Koji.
Setelah meninjau layar VAR, wasit akhirnya memberikan kartu kuning kepada Hannan di awal pertandingan.
Penerapan VAR ini dianggap sebagai langkah maju dalam sistem perwasitan di level ASEAN.
Meski gagal membawa pulang trofi, Indonesia tetap mencatatkan pencapaian individu dan sejarah teknologi yang layak dikenang.
Final kali ini menjadi pembelajaran bahwa kemenangan bukan satu-satunya hal yang bisa diambil dari sebuah turnamen.
Ada prestasi, catatan sejarah, dan kemajuan sistem yang bisa jadi bekal menghadapi ajang berikutnya.
Kini, saatnya Timnas Indonesia U-23 bangkit dan menjadikan kegagalan ini sebagai motivasi menuju prestasi lebih besar.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
Profil Nicolas Jover, Pelatih Set Piece Arsenal yang Dikabarkan Gabung Rival Timnas Indonesia
-
Rizky Ridho Akhirnya Ungkap Keinginan Abroad, Tapi Terganjal Masalah Ini
-
Marselino Ferdinan Masih Menganggur di AS Trencin, Bakal Jadi Camat Lagi?
-
Pelatih Brasil Kasihan dengan Rizky Ridho, Kualitas Eropa Main di Liga Indonesia
-
Tak Terduga! Andre Onana Gacor Setelah Dibuang Manchester United, Jadi Pemain Terbaik
-
Arsenal dan Manchester City Menang Telak, Ini Klasemen Liga Inggris
-
Kata-kata Mauricio Souza Dorong Rizky Ridho Main di Eropa Seperti Jay Idzes
-
Siapa Romain Perraud? Bek Prancis yang Paksa Calvin Verdonk Tunda Debut di Lille
-
Menang Beruntun, Pelatih Persik Kediri Tetap Belum Puas
-
Rangkuman Hasil Pertandingan Pemain Abroad Timnas Indonesia di Seluruh Liga Dunia