Suara.com - PSBS Biak kini terus mempersiapkan diri secara intens menjelang bergulirnya BRI Super League 2025. Fokus utama mereka adalah mematangkan taktik dan ritme permainan.
Pelatih Divaldo Alves mengatakan anak asuhnya harus siap menghadapi kompetisi yang dinamis dan penuh tantangan di sepak bola Indonesia.
Menurut pelatih asal Portugal itu, PSBS Biak tengah memanfaatkan waktu tersisa dengan baik demi menguatkan kerja sama tim.
"Mereka fokus di waktu tersisa untuk persiapan, paham situasi sepak bola Indonesia di dalam lapangan," ujar Divaldo.
Divaldo menegaskan bahwa PSBS Biak tak akan bermain indah, namun tetap solid dengan gaya khas tim promosi Liga 1 tersebut.
"Kita akan kejutkan semua orang. Tak perlu main cantik, tapi kita akan main dengan cara kita sendiri. Cara yang sudah kita bangun dengan karakter PSBS," tambah dia.
Sebagai tim promosi Liga 1, PSBS Biak menyadari mereka tidak punya nama besar, namun tetap berambisi bersaing di BRI Super League 2025.
Pelatih Divaldo Alves yang sebelumnya menangani Persik Kediri menyebut kekuatan utama mereka adalah mental dan semangat juang.
"Kami tahu kondisi tim bagaimana, kami juga tahu bukan tim seperti Dewa United, Persib. Tapi kami punya kekuatan mental, dan coba kerja keras untuk lebih bagus lagi. Kami siap membuat kejutan," jelas Divaldo.
Baca Juga: BRI Super League: Lucas Gama Bawa Misi Katrol Prestasi Persik Kediri
Pelatih PSBS Biak itu juga menyebut timnya butuh waktu sekitar satu bulan untuk menyempurnakan chemistry antarpemain.
"Setidaknya kami memerlukan waktu satu bulan lagi agar tim makin kompak. PSBS ini hampir semua pemain baru. Jadi jelas perlu waktu untuk membangun chemistry. Namun, saya percaya kepada pemain, percaya kepada tim," terang dia.
Pada musim lalu, PSBS Biak yang berstatus tim promosi Liga 1 justru sukses mencuri perhatian.
Mereka berhasil finis di posisi sembilan klasemen akhir BRI Super League 2024, sebuah pencapaian yang cukup mengejutkan banyak pihak.
Pencapaian tersebut menjadi modal kepercayaan diri tersendiri bagi skuad PSBS Biak dalam menyongsong musim baru 2025.
Dengan skuad yang mayoritas diperkuat pemain anyar, tantangan membangun kekompakan jelas menjadi fokus utama mereka.
Pelatih Divaldo Alves mengakui waktu persiapan yang tersedia cukup terbatas.
Namun ia tetap optimis bahwa tim promosi Liga 1 seperti PSBS Biak tetap bisa memberikan perlawanan sepadan di kompetisi.
Fokus mereka bukan sekadar bertahan, tapi juga bersaing dan mempertahankan posisi di papan tengah BRI Super League 2025.
PSBS Biak diperkirakan kembali tampil ngotot dan mengejutkan tim-tim besar seperti yang mereka lakukan musim lalu.
Komitmen penuh dari pelatih dan pemain akan menjadi kunci utama keberhasilan tim promosi Liga 1 ini.
Meskipun mereka tidak diperkuat pemain-pemain papan atas, PSBS Biak tetap yakin bisa menjadi kuda hitam di musim baru.
Dengan pola permainan yang lebih matang dan taktik yang disiplin, peluang PSBS Biak untuk bersaing sangat terbuka.
Dukungan suporter dan kerja keras pemain di lapangan juga akan menjadi faktor penting dalam perjalanan mereka.
Semangat khas Papua dalam tubuh PSBS Biak selalu memberi energi positif di setiap pertandingan.
Pelatih Divaldo Alves juga dikenal sebagai sosok yang mampu membentuk tim solid meski dengan materi terbatas.
Tantangan besar seperti atmosfer tandang dan jadwal padat Liga 1 sudah mulai dipersiapkan sejak dini oleh tim pelatih.
PSBS Biak juga menaruh perhatian pada kebugaran fisik pemain untuk menjaga konsistensi sepanjang musim BRI Super League 2025.
Target finis di 10 besar kembali diusung agar reputasi sebagai tim kejutan tetap terjaga.
Jika berhasil mengulangi pencapaian musim lalu, PSBS Biak bisa semakin diperhitungkan di kancah sepak bola Indonesia.
Perjalanan mereka akan menjadi cerita menarik di tengah persaingan klub-klub besar dan mapan Liga 1.
Masa pramusim akan sangat menentukan arah permainan PSBS Biak dalam mengarungi kompetisi.
Para pemain baru pun dituntut cepat beradaptasi dengan pola permainan yang diinginkan pelatih Divaldo Alves.
Dengan kepercayaan penuh dari pelatih, PSBS Biak diyakini mampu menjaga semangat dan kekompakan.
Mereka juga menjadikan kritik sebagai motivasi untuk terus berkembang dan tampil lebih baik di setiap pertandingan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bayern Munich 16 Laga 16 Kemenangan, Apa Rahasia Vincent Kompany?
-
Arne Slot Takjub! Conor Bradley Bikin Mbappe dan Vinicius Tak Berkutik
-
Cristiano Ronaldo Sindir Manchester United: Tak Punya Mental Juara, Arsenal Lebih Siap!
-
Sapa Max Dowman? Wonderkid Arsenal yang Pecahkan Rekor Moukoko dan Lamine Yamal
-
Begini Banget Nasib Timnas Indonesia, 5 Hari Lagi FIFA Matchday Belum Ada Lawan
-
Bintang Brasil Sebut Timnas Indonesia U-17 Sebagai Lawan Serius di Piala Dunia U-17 2025
-
Reaksi Tak Biasa Luciano Spalletti Usai Juventus Ditahan Imbang Sporting
-
Sejelek Apa Timnas Indonesia U-17 Sampai Keok?
-
Dua Gol, Satu Petaka: Malam Gila Luis Diaz di Liga Champions
-
Aspire Zone Bergemuruh! Pelatih Zambia Kagum dengan Suporter Timnas Indonesia U-17