Suara.com - Masa depan pemain keturunan Indonesia, Pascal Struijk di Leeds United kembali jadi bahan perbincangan panas jelang penutupan bursa transfer musim panas 2025.
Struijk dilaporkan masuk radar Villarreal, yang tengah mencari tambahan pemain belakang berpengalaman untuk memperkuat lini pertahanan mereka.
Situasi finansial Leeds membuat posisinya rawan.
Sejak awal musim panas, rumor hengkang Struijk mencuat lantaran ia disebut bisa menjadi pemain yang dijual untuk membantu klub memenuhi aturan Profitability and Sustainability Rules (PSR).
Sejumlah jurnalis Inggris, termasuk Adam Pope dan Graham Smyth, menilai Leeds mungkin harus melepas salah satu aset bernilai tinggi mereka seperti Struijk, Wilfried Gnonto, atau Mateo Joseph.
Jika sebelumnya Struijk sempat dikaitkan dengan PSV Eindhoven, kini giliran Villarreal yang menunjukkan minat serius.
Klub La Liga itu diyakini siap mengajukan tawaran jika Leeds membuka pintu negosiasi.
Meski begitu, menurut laporan The Athletic, Leeds tidak berada dalam posisi terdesak untuk menjual pada musim panas ini.
Beren Cross, salah satu jurnalis yang dekat dengan klub, menjelaskan bahwa tenggat akuntansi PSR baru jatuh pada 30 Juni 2026.
Baca Juga: Gila! Manchester United Cuci Gudang: 5 Pemain Out Jelang Deadline Day
Artinya, Leeds masih bisa menunda penjualan hingga Januari mendatang atau musim panas tahun depan, sembari tetap mengandalkan kekuatan penuh di musim ini.
“Poin pentingnya, Leeds bisa tetap mempertahankan pemain inti setidaknya sampai akhir musim ini. Penjualan besar bisa dilakukan nanti, ketika klub sudah lebih tahu kebutuhan mereka untuk musim 2026/27,” ujar Cross di leedsunited.news
Performa Impresif Lawan Everton
Di tengah spekulasi transfer, pemain keturunan Indonesia itu justru menunjukkan performa yang menegaskan betapa berharganya ia bagi Leeds.
Saat melawan Everton, ia mencatat statistik yang mengesankan: 69 operan sukses dari 70 percobaan, terbanyak di lapangan.
Ia juga mencatat tujuh sapuan dengan kepala, lebih banyak dari pemain mana pun, serta menempati peringkat keempat dengan rating 7,5 versi FotMob.
Berita Terkait
-
Gila! Manchester United Cuci Gudang: 5 Pemain Out Jelang Deadline Day
-
Robert Lewandowski Mulai Uzur, Barcelona Bidik Julian Alvarez
-
Carlos Baleba Sulit Didapat, MU Rogoh Kocek Rp1,4 Triliun Goda Camavinga
-
Ngambek Tak Jadi Pindah, Alan Shearer Tampar Alexander Isak
-
Kai Havertz Cedera, Arsenal Panaskan Perburuan Alexander Isak
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
2 Masalah Paling Mendesak Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025
-
Persib Bandung vs Dewa United, Thom Haye Tak Sabar Rebut Poin Penuh di GBLA
-
Adu Kiper Timnas Indonesia U-22, Daffa Fasya Siap Rebut Posisi Utama SEA Games 2025
-
Respons Rafael Struick usai Cetak Gol ke-7 Bersama Garuda, Optimis Tatap SEA Games 2025
-
Ivar Jenner Ungkap Rahasia Taktik Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025
-
TC SEA Games 2025: Indra Sjafri Tentukan Kriteria Pemain Timnas U-22 yang Boleh Balik ke Klub
-
Media Inggris Sebut Ole Romeny Percikan yang Hilang di Oxford United
-
Persija Jakarta Pindah Markas ke Manahan, Mauricio Souza Waspadai Kekuatan Teknis Persik Kediri
-
Awal Tahun Target Comeback Donny Warmerdam, PSIM Yogyakarta Kian Kuat!
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Batal Turun Peringkat Meski Tak Tanding, Kenapa?