Bola / Bola Indonesia
Jum'at, 22 Agustus 2025 | 13:02 WIB
Thom Haye belum mendapatkan klub baru usai memutuskan berpisah dengan Almere City pada akhir Mei 2025. (IG Thom Haye)

Keputusan Haye mau bergabung Almere tak lepas dari bayaran besar yang diterimanya, di mana ia mendapat gaji 400 ribu euro (Rp7,5 miliar) per tahun.

Nominal tersebut membuatnya menjadi pemain dengan bayaran termahal di Almere bersama dengan empat pemain lainnya.

Selain karena gaji yang tinggi, status bebas transfer membuat Haye dan agennya, PUM, bisa meminta komisi kepada klub yang ingin merekrutnya.

Komisi ini bukanlah barang baru di bursa transfer, di mana untuk pemain berstatus tanpa klub, pemain dan agen bisa meminta komisi besar karena pihak klub tak perlu mengeluarkan biaya transfer.

Soal gaji dan komisi yang tinggi ini juga dibarengi dengan usia Haye yang sudah 30 tahun, di mana dirinya dirasa tak memiliki nilai jual tinggi seperti para pemain muda.

Alhasil tak banyak klub Belanda mau mendekati dan menawarinya bergabung meski Thom Haye terbilang konsisten selama lima musim terakhir di Eredivisie.

Berkarier di Asia?

Karena tak kunjung mendapatkan tawaran baru di Belanda, muncul rumor jika Thom Haye kini masuk dalam radar dua klub Asia Tenggara.

Dilansir dari akun Instagram @seasiagoal, Haye masuk dalam radar klub Thailand, Bangkok United, dan klub Indonesia, Persib Bandung.

Dengan kekuatan finansial yang dimiliki kedua tim besar ini, tak mengherankan jika keduanya berani mendekati eks pemain SC Heerenveen itu.

Baca Juga: 11 Pemain Super League yang Dipanggil Timnas Indonesia untuk FIFA Match Day, Dewa United Terbanyak

Diyakini kedua tim siap memberikan gaji besar yang diinginkan Haye yang tak bisa disanggupi beberapa klub papan tengah dan papan bawah Eredivisie.

Jika memutuskan bergabung Bangkok United, maka Haye akan mengikuti jejak Shayne Pattynama dan Sandy Walsh yang lebih dulu bergabung Buriram United di musim panas 2025.

Sementara andai menerima pinangan Persib, maka Haye akan mengikuti jejak Rafael Struick yang berkarier di Indonesia usai urung mendapat tawaran dari klub Eropa setelah dilepas Brisbane Roar.

(Felix Indra Jaya)

Load More