- Rekor Vanenburg melawan pelatih Korsel: 1 kalah, 1 imbang.
- Laga melawan Korsel akan jadi penentu peluang lolos ke fase berikutnya.
- Vanenburg menegaskan fokus ke timnya sendiri dan mengingatkan prestasi Liga Champions yang pernah diraihnya.
Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg dihadapkan dengan rekor buruk ketika berhadapan dengan juru formasi asal Korea Selatan (Korsel).
Seakan tidak peduli, ia justru membanggakan dirinya pernah memenangi Liga Champions.
Dua kali sudah Gerald Vanenburg berhadapan dengan pelatih asal Korsel sejak menukangi Timnas Indonesia U-23. Hasilnya, sekali menelan kekalahan dan imbang.
Kekalahan terjadi ketika Timnas Indonesia U-23 berhadapan dengan Vietnam di final Piala AFF U-23 2025 pada Juli lalu. Saat itu, Kadek Arel dan kawan-kawan kalah 0-1.
Kemudian kedua Timnas Indonesia U-23 ditahan imbang Laos 0-0 di matchday pertama Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Garuda Muda yang seharusnya bisa jinakkan Laos gagal lantaran racikan Ha Hyeok-jul sulit ditembus.
Kini, Vanenburg akan berhadapan dengan pelatih asal Korsel lagi.
Lee Min-sung akan memimpin anak asuhannya buat mengalahkan Timnas Indonesia U-23.
Laga ini sangat penting sebagai penentu kelolosan ke babak selanjutnya.
Baca Juga: Terungkap! Lautaro Martinez 5 Hari Bungkam Usai Inter Milan Dibantai PSG di Final UCL
Gerald Vanenburg mengaku tidak peduli dengan catatan-catatan sebelumnya saat jumpa juru racik Korea Selatan.
"Anda tahu, saya tidak peduli tentang apa yang dikatakan pelatih-pelatih lain. Saya tidak peduli, benar-benar tidak," ujar Vanenburg kepada awak media.
"Kalau mereka adalah pelatih terbaik, maka mereka seharusnya ada di tim nasional di suatu tempat. Jadi saya tidak peduli. Yang kami coba lakukan adalah memenangkan setiap pertandingan," jelasnya.
Lebih lanjut, Vanenburg sombongkan salah satu prestasi yang pernah diraihnya yaitu juara Liga Champions 1987/1988 bersama PSV Eindhoven.
"Bagi saya ini bukan yang pertama kali. Saya pernah menjuarai Liga Champions, semuanya," ucap Vanenburg.
"Saya tidak memikirkan tentang pelatih Korea Selatan, saya memikirkan tentang tim saya. Itu yang saya pikirkan. Saya punya rasa hormat kepada Korea Selatan, tetapi saya fokus kepada tim saya."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
5 Pemain Tercepat Premier League 2025/26: 3 Dari Benua Afrika
-
Rekomendasi FPL Gameweek 9: Haaland Tetap Andalan, Bruno Fernandes Siap Panen Poin!
-
Klasemen Grup G AFC Champions League Two: Persib Bandung di Puncak usai Bekuk Selangor
-
Persib Menggila di GBLA, Gilas Selangor FC 2-0: Adam Ali dan Andrew Jung Nyekor
-
Cuma Dua Kata dari Enzo Maresca yang Bikin Chelsea Menggila di Liga Champions
-
Pep Guardiola Puji Setinggi Langit Rayan Cherki: Calon Penerus KDB
-
Lupakan Liverpool, Manchester United Fokus Bidik 3 Kemenangan Beruntun
-
Jelang Lawan Aston Villa, Aksi Dean James di Liga Europa Jadi Sorotan Khusus Tim Unai Emery
-
Eks Kiper PEC Zwolle Beberkan Perbedaan Liga Belanda dan Indonesia
-
Terbongkar! Aktivitas Kluivert di Hari Pemecatan, Ternyata Koar-koar ke Media Asing