- Patrick Kluivert membawa perubahan signifikan di Timnas Indonesia dengan beralih ke formasi 4-2-3-1
- Rotasi pemain saat melawan Taiwan terbukti efektif
- Kluivert menekankan pentingnya mentalitas dan kepercayaan diri
Suara.com - Timnas Indonesia kembali bersiap menghadapi ujian penting dalam laga FIFA Match Day melawan Lebanon, Senin (8/9/2025) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Pelatih Patrick Kluivert memastikan akan tetap mengandalkan sistem permainan yang sedang ia kembangkan, meski dengan sentuhan berbeda dari laga sebelumnya.
Pelatih asal Belanda itu diperkirakan tetap mengusung skema 4-2-3-1, sama seperti saat Garuda berpesta gol 6-0 atas Taiwan pada Jumat (5/9/2025).
Menurut Kluivert, formasi ini memberi keseimbangan antara bertahan dan menyerang.
“Ya, tentu saja ini sistem lain yang akan kami terapkan. Tapi melawan Lebanon, saya tidak akan mengubah sistem,” tegas Kluivert seperti dikutip dari beritajatim--jaringan Suara.com
Sejak awal kepelatihannya, Kluivert memang identik dengan formasi tiga bek.
Namun kini ia beralih ke empat bek sejajar untuk menjaga stabilitas lini belakang sekaligus menambah variasi serangan.
“Saya hanya akan mengatakan, untuk menyempurnakan sistem ini, masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki,” tambahnya.
Nama-nama penting seperti Jay Idzes, Kevin Diks, Calvin Verdonk, dan Ragnar Oratmangoen diprediksi kembali ke starting eleven setelah absen saat melawan Taiwan.
Baca Juga: Profil Oyong Liza, Legenda Timnas Indonesia Tahan Imbang Manchester United
Kehadiran mereka diharapkan memperkuat penerapan taktik baru ini.
Uji coba melawan Taiwan menjadi bukti awal keberhasilan skema anyar Kluivert.
Ia berani melakukan rotasi besar dengan memainkan Rizky Ridho dan Jordi Amat di jantung pertahanan.
Keduanya dikawal bek sayap agresif, Shayne Pattynama dan Yakob Sayuri, yang tampil dominan dalam menekan sisi lapangan lawan.
Di lini tengah, duet Nathan Tjoe-A-On dan Marc Klok menjadi motor permainan. Klok bahkan tampil impresif dengan torehan dua gol lewat eksekusi bola mati.
Performa ini mempertegas pentingnya peran gelandang naturalisasi itu di bawah arahan Kluivert.
Yang paling mencuri perhatian adalah langkah berani sang pelatih menempatkan Eliano Reijnders sebagai gelandang serang nomor 10.
Padahal, ia biasanya beroperasi sebagai bek kanan.
Keputusan ini terbukti tepat, karena pergerakan Reijnders di belakang striker utama Ramadhan Sananta membuat pertahanan Taiwan kewalahan.
Bagi Kluivert, keberhasilan bukan hanya soal skema, tetapi juga mentalitas pemain.
Ia menegaskan bahwa kepercayaan diri menjadi modal utama saat menghadapi lawan dengan karakter permainan berbeda seperti Lebanon.
Berita Terkait
-
Profil Oyong Liza, Legenda Timnas Indonesia Tahan Imbang Manchester United
-
Abaikan Kontroversi di Piala Raja 2025, Striker Irak Kirim Ancaman ke Timnas Indonesia
-
Innalillahi Oyong Liza, Legenda Timnas Indonesia Meninggal Dunia
-
Pundit Belanda: Mees Hilgers Masih Digaji, Kenapa Tak Dimainkan?
-
Pelatih Lebanon Soroti Timnas Indonesia yang Ramai Diperkuat Pemain Liga Eropa
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rekap Menang, Kalah, Seri Timnas Indonesia Patrick Kluivert Jelang Lawan Arab Saudi
-
Persamaan Keburukan Timnas Indonesia U-23 dan Senior, Kesal Kalau Tahu Fakta Sebenarnya
-
Live Ekuador 1-0 Argentina: Drama Kartu Merah di Laga Terakhir, Lionel Messi Absen
-
Miris Kondisi Timnas Indonesia U-23 Usai Ditinggal STY, Terburuk Sepanjang Sejarah?
-
Kejutan Kualifikasi Piala Dunia: Bolivia Unggul Sementara 1-0 atas Brasil
-
Norwegia Obrak-abrik Moldova 11-1, Erling Haaland Borong 5 Gol
-
Statistik Ungkap Kelemahan Timnas U-23: Lini Tengah Bagus, Lini Depan Mandul
-
Jelang El Clasico Super League, Berguinho Yakin Persib Jungkalkan Persebaya
-
Kalah dari Korea Selatan, Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos ke Piala Asia U-23 2026
-
Hwang Doyun Mimpi Buruk! Timnas Indonesia U-23 Gagal Lolos ke Piala Asia U-23 2026?