Bola / Bola Indonesia
Selasa, 09 September 2025 | 13:47 WIB
Pemain Timnas Indonesia Jay Idzes (IG Jay Idzes)
Baca 10 detik
[batas-kesimpulan]

Ariel meninggal dunia, Jay Idzes sampaikan kabar duka itu. Djalu Ariel Fristianto, suporter Ultras Garuda dari Lamongan, menghembuskan napas terakhir saat laga Indonesia vs Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin 8 September 2025.

Djalu Ariel Fristianto mengalami sesak napas dan dilarikan ke rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal dunia.

Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi pecinta sepak bola Indonesia, terutama di momen ketika semangat Garuda sedang membara.

Laga uji coba FIFA Matchday antara Indonesia vs Lebanon berakhir 0-0.

Indonesia menguasai bola hingga 80 persen, namun kesulitan menembus pertahanan rapat Lebanon.

Dalam instagram story, bek Timnas Indonesia Jay Idzes sampaikan duka.

Jay Idzes posting emot hati yang terbelah dan gambar foto pita hitam.

Baca Juga: Analisis Gerald Vanenburg: Tantangan Berat Timnas Indonesia U-23 Hadapi Korea Selatan

Dominasi Indonesia Tidak Berbuah Gol

Peluang emas dari Stefano Lilipaly dan Mauro Zijlstra gagal dikonversi menjadi gol.

Di babak kedua, intensitas meningkat, namun penyelesaian akhir skuad Garuda masih perlu pembenahan.

Ketua PSSI Erick Thohir menilai laga ini sebagai pengalaman penting menghadapi karakter tim Timur Tengah menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

“Ini jadi pengalaman bagus para pemain harus belajar bertanding dengan karakter Timur Tengah yang seperti sudah selalu kita lihat sebelumnya," ujar Erick Thohir.

Belasungkawa untuk Djalu Ariel Fristianto

Laga uji coba ini sekaligus menjadi momen berduka bagi komunitas Ultras Garuda.

Erick Thohir menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Djalu Ariel Fristianto.

Ultras Garuda adalah komunitas suporter fanatik yang mendukung Timnas Indonesia tanpa memandang klub asal anggota.

Mereka dikenal dengan koreografi, chant keras, dan semangat membara sepanjang laga.

Koordinasi dilakukan secara situasional, menyesuaikan kesiapan anggota yang mengurus pertandingan.

Sosok Ultras Garuda

Ultras Garuda lahir sebagai simbol persatuan suporter Indonesia di bawah panji Merah Putih.

Mereka bukan sekadar penonton, tapi bagian dari energi emosional yang mendorong Timnas Indonesia.

Anggotanya berasal dari berbagai basis suporter seperti Aremania, Bonek, The Jakmania, Bobotoh, dan lainnya.

Komunitas ini meninggalkan atribut klub demi satu tujuan: mendukung Garuda.

Peristiwa meninggalnya Djalu tentu menjadi duka mendalam bagi para pecinta sepak bola nasional.

Kronologis Meninggalnya Djalu Ariel Fristianto

Djalu datang ke Stadion Gelora Bung Tomo untuk mendukung Timnas Indonesia menghadapi Lebanon.

Saat berada di Gate 17, Djalu tiba-tiba sesak napas dan tak sadarkan diri sekitar pukul 20.15 WIB.

Suporter lainnya membawa Djalu ke posko kesehatan sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada.

Nahasnya, sampai di rumah sakit, Djalu dinyatakan meninggal dunia.

Ketua PSSI Erick Thohir berencana menengok kediaman Djalu untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung.

Sosok Djalu Ariel Fristianto

Djalu Ariel Fristianto berasal dari Lamongan, Jawa Timur, dan selalu menonton pertandingan Timnas Indonesia di Jawa Timur.

Dia menempuh jarak sekitar 60 km untuk hadir di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya Barat, dekat perbatasan Gresik.

Djalu meninggal dunia pada usia 25 tahun setelah menyaksikan laga Indonesia vs Lebanon.

Saat datang ke stadion, kondisi fisiknya sedang kurang sehat.

Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi komunitas Ultras Garuda dan pecinta sepak bola nasional.

Load More