Suara.com - Timnas Indonesia terancam tampil empat kali dalam dua pekan pada FIFA Matchday bulan September-Oktober tahun depan.
Merujuk dokumen kalender internasional di laman resmi FIFA, perubahan periode FIFA Matchday khusus September-Oktober ini akan berlaku mulai 2026.
Berdasarkan dokumen resmi tersebut, jeda internasional bulan September dan Oktober tidak lagi dipisah, melainkan digabung dalam satu periode sekitar 15 hari.
Untuk edisi perdana 2026, periode tersebut berlangsung dari 21 September hingga 6 Oktober.
Artinya, dalam rentang dua pekan, Timnas Indonesia—seperti juga negara lain—berpotensi menjalani empat pertandingan.
Bagi suporter Garuda, kabar ini jelas menyenangkan. Mereka akan punya lebih banyak kesempatan menyaksikan aksi Timnas dalam satu kali periode internasional.
Dari sisi komersial, keputusan ini pun dianggap menguntungkan, karena memberi ruang bagi lebih banyak laga kompetitif yang bisa menyedot perhatian publik.
Namun, di balik kabar gembira itu, muncul tanda tanya soal kebugaran pemain.
Empat laga dalam 15 hari bukan beban ringan, terutama bagi negara-negara dengan jadwal domestik yang juga padat. Risiko cedera dan kelelahan jadi isu yang sulit dihindari.
Baca Juga: Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Pemain Kunci Baru Patrick Kluivert? Begini Hitungannya
Meski begitu, ada sisi positif lain yang bisa dirasakan Timnas Indonesia.
Dengan hanya satu periode jeda, pemain tidak perlu bolak-balik menempuh perjalanan jauh dua kali seperti sebelumnya.
Staf pelatih juga mendapat waktu lebih panjang untuk mempersiapkan strategi, sekaligus membangun kekompakan tim.
Saat ini, Timnas Indonesia di bawah arahan Patrick Kluivert sedang fokus mengejar tiket ke Piala Dunia 2026.
Dua laga penting menghadapi Irak dan Arab Saudi di bulan Oktober nanti akan sangat menentukan langkah Garuda di putaran keempat Kualifikasi zona Asia.
Ke depan, jika regulasi FIFA ini benar-benar diterapkan, Timnas Indonesia akan menghadapi dinamika baru: lebih banyak laga dalam waktu singkat, dengan konsekuensi keuntungan finansial sekaligus tantangan fisik bagi para pemain.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
Terkini
-
Eks Wasit Premier League David Coote Dituduh Membuat Konten Tidak Senonoh Anak
-
Selamat Tinggal Rizky Ridho dan Jordi Amat, Mungkin Hilang Sebentar di Pertandingan Persija
-
Alex Pastoor Dilirik FC Twente, Karier Mees Hilgers Aman?
-
Persiapan Jomplang Timnas Indonesia dan 2 Calon Lawan di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Eks Gelandang Manchester United Ancam Karier Kevin Diks di Bundesliga
-
2 Negara Afrika yang Langkahi Ranking FIFA Timnas Indonesia Bulan Ini
-
Respons Indra Sjafri Usai Gerald Vanenburg Gagal Bawa Timnas Indonesia U-23 ke Piala Asia U-23
-
Federico Barba Siap Debut Bersama Persib Bandung Hadapi Persebaya Surabaya di BRI Super League
-
Meski Lakukan Eksperimen, 4 Timnas Indonesia Tak Dapat Kesempatan Main di FIFA Matchday
-
Gerald Vanenburg Bisa Tiru Respons STY dan Indra Sjafri usai Gagal ke Piala Asia U-23 2026