- Erick Thohir siap mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI jika FIFA tidak merestui dirinya merangkap jabatan sebagai Menpora.
- Rangkap jabatan Erick menimbulkan polemik di kalangan pecinta sepak bola karena dikhawatirkan menimbulkan konflik kepentingan.
- Statuta FIFA menekankan pentingnya independensi federasi sepak bola dan larangan adanya campur tangan politik, meski tidak secara spesifik melarang rangkap jabatan.
Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir siap mundur dari jabatan sebelumnya yaitu Ketua Umum PSSI. Itu jika FIFA tidak merestui dirinya rangkap jabatan sebagai menpora.
Seperti diketahui Erick Thohir ditunjuk Presiden RI Prabowo Subianto sebagai menpora yang baru menggantikan Dito Ariotedjo.
Sosok yang sebelumnya menduduki jabatan Menteri BUMN dilantik, Rabu (17/9/2025). Erick juga baru saja melakukan prosesi serah terima jabatan dengan Dito, Kamis (18/9/2025).
Jabatan menpora yang dihuni Erick Thohir saat ini menjadi polemik tersendiri di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Banyak yang menganggap rangkap jabatan tidak bagus karena bisa terjadi kecemburuan mengingat Erick adalah menpora sekaligus ketum PSSI.
Erick mengaku siap mundur dari kursi kepemimpinan PSSI jika memang diminta oleh FIFA. Saat ini eks presiden Inter Milan itu masih menunggu surat resminya.
"Semua ada aturannya. Kita harus proper black and white," kata Erick Thohir di gedung Kemenpora usai sertijab.
"Kalau FIFA bilang saya mundur, ya mundur selesai atau sudah punya calon ya tidak apa-apa," jelasnya.
Statuta FIFA
Baca Juga: Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
Mengacu kepada Statuta FIFA 2024 nomor dua pasal 15 tentang Anggaran Dasar Asosiasi Anggota, huruf i menyinggung adanya konflik kepentingan.
Statuta FIFA tidak mengatur secara spesifik apakah ketua federasi sepak bola boleh rangkap jabatan, dalam konteks Erick Thohir adalah sebagai Menpora di negaranya.
Namun, FIFA memang mensyaratkan federasi sepak bola untuk independen dan tidak mendapatkan campur tangan dari pihak ketiga apalagi politik sesuai Statuta pasal 14, 15, dan 19.
"Menghindari konflik kepentingan dalam pengambilan keputusan," tulis Statuta FIFA.
Berita Terkait
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Presiden FIFA Jadi Penentu, Erick Thohir Siap Lepas Kursi Jabatan di PSSI?
-
Profil Erick Thohir, dari Menteri BUMN Kini Jadi Menpora di Kabinet Merah Putih
-
Dicopot dari Komite PSSI, Apa Jabatan Ratu Tisha Sekarang?
-
Kenapa Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI? Ini Alasannya
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Timnas Vietnam Juara SEA Games 2025, Hujan 5 Gol Menang Tipis dari Thailand
-
Pep Guardiola Murka Meski Man City ke Semifinal Carabao Cup, 2 Pencetak Gol Jadi Sasaran
-
Hindari Financial Fair Play, Manchester United Putar Otak Rekrut Pemain Rp1,2 T
-
Pelatih Persija Soal Rizky Ridho Gagal Menang FIFA Puskas Award: Nggak Ngaruh
-
Persija Lagi Gacor di Super League, Pelatih Persija Belum Kepikiran Datangkan Ivar Jenner
-
Bukan Sekadar Taktik! Filosofi V-P-D John Herdman Bisa Ubah Nasib Timnas Indonesia
-
Timnas Futsal Indonesia Jaga Asa Juara Usai Hajar Malaysia di Laga Ketiga SEA Games 2025
-
Bedah Taktik John Herdman: Formasi Idaman Kanada yang Bisa Bikin Timnas Indonesia Menggila
-
Timnas Futsal Putri Indonesia Tetap Pulang dengan Sejarah Baru Meski Kalah di Final SEA Games 2025
-
Mimpi Emas Kandas, Timnas Futsal Putri Indonesia Dibantai 0-5 oleh Vietnam di Final SEA Games 2025