Bola / Bola Indonesia
Selasa, 07 Oktober 2025 | 09:28 WIB
Irfan Bachdim (Instagram/ibachdim)
Baca 10 detik
  • Pemain keturunan Arab telah memberi kontribusi besar bagi sepak bola Indonesia
  • Warisan keturunan Arab tetap terlihat di sepak bola Indonesia modern, terutama melalui generasi pemain seperti Irfan Bachdim
  • Darah Arab memberi warna tersendiri, mulai dari filosofi permainan, kesetiaan klub, hingga kemampuan mencetak gol

Dedikasi dan pengalamannya menjadikannya salah satu pelatih keturunan Arab yang sukses di kancah nasional.

Muhammad Zein Al Hadad

Muhammad Zein Al Hadad, atau akrab dipanggil Mamak, bisa dibilang striker legendaris era Galatama.

Ia membela Niac Mitra, yang kini dikenal sebagai Mitra Kukar, dan berhasil menjadi top skor musim 1987/88.

Mamak dikenal sebagai “One Man Club”, memilih tetap setia hingga Niac Mitra bubar pada era 1990-an.

Setelah pensiun, ia beralih menjadi pelatih, memulai dari klub internal Persebaya, Assyabaab Salim Group Surabaya, dan sempat menjadi nahkoda Persija Jakarta.

Irfan Bachdim

Nama Irfan Haarys Bachdim tentu tidak asing di era modern.

Eks Striker Bali United ini memiliki darah Arab dari ayahnya yang berasal dari Yaman, sedangkan ibunya, Hester van Dijk, merupakan warga Belanda.

Baca Juga: Doa dari Negeri Seberang Lautan untuk Timnas Indonesia: Semoga Lolos ke Piala Dunia 2026

“Ya, saya memiliki darah Yaman. Itu berasal dari kakek-kakek saya terdahulu,” ungkap Bachdim.

Nama Bachdim sendiri berasal dari Hadramaut, Yaman, menegaskan akar keturunan Arab yang melekat pada dirinya.

Kontributor: Azka Putra

Load More