- Schmeichel menilai MU kehilangan arah dalam transfer pemain.
- Hojlund dan McTominay bersinar di Napoli setelah dilepas Setan Merah.
- MU justru buang uang Rp1,6 triliun untuk pemain yang tak dibutuhkan.
Suara.com - Legenda Manchester United, Peter Schmeichel, melontarkan kritik keras terhadap kebijakan transfer mantan klubnya.
Menurutnya, Setan Merah telah membuat serangkaian keputusan aneh dan tidak masuk akal yang kini berimbas pada buruknya performa tim di bawah pelatih Ruben Amorim.
Saat ini, Manchester United terpuruk di peringkat ke-10 Premier League dan hanya meraih enam kemenangan sejak awal tahun.
Meski telah melakukan perombakan besar musim panas lalu, Schmeichel menilai klub justru kehilangan arah.
Salah satu keputusan yang paling disorot adalah melepas Rasmus Hojlund ke Napoli, sementara klub malah mendatangkan Benjamin Sesko dari RB Leipzig dengan harga mahal £74 juta (sekitar Rp1,6 triliun).
“Kita biarkan Hojlund pergi karena statistik golnya rendah musim lalu, tapi sekarang dia bersinar di Napoli. Dia hanya butuh pelayanan yang tepat,” kata Schmeichel di podcast BBC Sacked in the Morning.
Hojlund memang tampil tajam sejak bergabung dengan Napoli di bawah asuhan Antonio Conte.
Striker muda asal Denmark itu sudah mencetak empat gol dari enam laga di semua ajang, termasuk dua di Liga Champions.
Schmeichel menilai, keputusan membeli Sesko menjadi bukti betapa tidak sinkronnya manajemen MU.
Baca Juga: Gelandang Liverpool Ryan Gravenberch Terancam Absen, Cemas Jelang Duel Manchester United
“Kita menghabiskan £70 juta lebih untuk pemain yang tidak dibutuhkan. Kenapa? Karena kepala rekrutmen berasal dari Leipzig dan ingin meninggalkan jejaknya sendiri,” ujarnya menyindir Christopher Vivell, kepala rekrutmen baru MU.
Selain Hojlund, Scott McTominay juga disebut sebagai salah satu kesalahan terbesar klub.
Dilepas ke Napoli pada awal musim 2024/25, pemain asal Skotlandia itu justru tampil luar biasa—mencetak 13 gol dan 6 assist, membawa Napoli juara Serie A, serta dinobatkan sebagai MVP Liga Italia.
“McTominay adalah pemain yang benar-benar mencerminkan Manchester United. Tapi karena terlalu serbabisa, para manajer tidak percaya membangun tim di sekelilingnya. Sekarang dia jadi idola di Napoli,” tegas Schmeichel.
“Saya tidak paham kenapa dua pemain seperti mereka malah diizinkan pergi. Mereka mencintai klub, bekerja keras, dan tidak pernah mengeluh. Sekarang lihat siapa yang tertawa terakhir.”
Kontributor: Azka Putra
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terkini
-
Perpanjang Kontrak, Luis Estrela Latih Timnas Putri Indonesia hingga 2028
-
John Herdman Masuk Radar Timnas Indonesia, Rekam Jejaknya Picu Perdebatan
-
Putra Thiago Silva Resmi Teken Kontrak Profesional Pertama di Chelsea
-
Shin Tae-yong OTW Jakarta, Wawancara Pelatih Timnas Indonesia dengan PSSI?
-
Persija Jakarta Mulai Pertimbangkan Perpanjang Kontrak Eks MU, Ini Alasannya
-
Terbongkar, Alasan Timur Kapadze Ogah Latih Timnas Indonesia
-
Theo Walcott Kritik Pedas Viktor Gyokeres usai Arsenal Ditahan Chelsea
-
Enzo Maresca Ungkap Sosok Kunci di Balik Chelsea Tahan Arsenal Meski Bermain 10 Orang
-
Cedera Panjang, Mees Hilgers Malah Jadi Sales Mobil China, Kok Bisa?
-
Timnas Indonesia Ternyata Cuma 'Ban Serep' untuk John Herdman