Bola / Bola Indonesia
Jum'at, 24 Oktober 2025 | 19:49 WIB
Erick Thohir Minta Tolong: Kritik Boleh, Tapi Jangan Jadi Bullying! [Tangkap layar X]
Baca 10 detik
  • Erick Thohir menyerukan dukungan positif dari suporter dan media
  • Media dan publik diminta berperan aktif dalam menciptakan iklim sepak bola yang sehat
  • Erick menolak segala bentuk diskriminasi dan rasisme di sepak bola Indonesia

Suara.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengajak seluruh suporter sepak bola Indonesia untuk bersama-sama menciptakan atmosfer positif bagi perkembangan para pemain nasional.

Ia menekankan pentingnya dukungan yang membangun, bukan serangan verbal yang justru bisa merusak semangat dan mental para pemain muda.

Dalam konferensi pers di Stadion GBK, Jakarta, Jumat (24/10/2025), Erick menegaskan bahwa kritik terhadap performa pemain tetap dibutuhkan, namun harus disampaikan dengan cara yang beretika dan proporsional.

"Saya minta tolong kepada rekan-rekan media. Tolong bantu kami membangun sepak bola Indonesia dengan benar. Kritik boleh, tapi jangan sampai jadi bullying yang berlebihan," tegas Erick Thohir.

Erick menilai, media memiliki peran strategis sebagai jembatan edukasi bagi publik dan suporter, agar kritik yang disampaikan tetap sehat dan tidak berubah menjadi serangan pribadi.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (pssi.org)

Menurutnya, dukungan positif dari masyarakat sangat dibutuhkan agar para pemain, khususnya generasi muda, bisa berkembang tanpa tekanan yang berlebihan.

"Kita punya pemain muda luar biasa, Rizki Ridho, Marselino, dan pemain lain di U-23, U-20, bahkan U-17 yang akan utama di Piala Dunia Qatar bisa menjadi generasi emas kita." jelasnya.

"Mereka aset bangsa. Kalau terus diserang dan di-bully, bagaimana mereka bisa berkembang?" ujar Erick dengan nada serius.

Selain itu, Erick juga menyoroti pentingnya penghentian segala bentuk diskriminasi dan rasisme di dunia sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Timnas Indonesia Masih Tanpa Nakhoda, Erick Thohir Sebut Nama Presiden Prabowo

Ia menegaskan bahwa setiap pemain, tanpa melihat asal atau latar belakang, memiliki hak yang sama untuk dihormati dan diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.

"Saya tegaskan, tidak ada tempat bagi diskriminasi sepak bola kita. Saudara-saudara kita dari timur Indonesia adalah bagian dari bangsa yang harus kita hormati. Jangan beri label buruk hanya karena asal atau latar belakang," kata Erick.

Erick berharap sinergi antaramedia, suporter, dan PSSI dapat membangun kultur sepak bola yang lebih sehat dan suportif.

Ia yakin, dengan semangat kebersamaan dan saling menghormati, sepak bola Indonesia akan semakin maju dan menjadi kebanggaan di kancah internasional.

Load More