Bola / Bola Indonesia
Minggu, 26 Oktober 2025 | 17:36 WIB
BRI Super League Goes to Campus. (Suara.com/Arif Budi)
Baca 10 detik
  • UGM menjadi tuan rumah BRI Super League Goes to Campus untuk mengenalkan sepak bola sebagai industri ekonomi kreatif.

  • Program ini digelar di 18 kota untuk membuka wawasan karier di industri sepak bola.

  • Ze Valente dan Gustavo Tocantins berbagi pengalaman positif tentang atmosfer dan potensi sepak bola Indonesia.

Suara.com - Antusiasme luar biasa menyelimuti Universitas Gadjah Mada (UGM) saat menjadi tuan rumah perhelatan BRI Super League Goes to Campus, Minggu (26/10/2025).

Event ini menjadi jembatan penting untuk mengenalkan sepak bola tidak hanya sebagai olahraga, tetapi sebagai sebuah industri masif yang memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

BRI Super League sendiri diperkirakan mampu menciptakan perputaran ekonomi hingga Rp 10,42 triliun, sebuah angka yang membuktikan betapa besarnya dampak kompetisi ini.

Direktur Kemahasiswaan UGM, Hempri Suyatna menyambut hangat inisiatif ini. Ia melihat adanya keselarasan antara dunia kampus dengan industri olahraga yang kini telah menjadi bagian dari ekosistem ekonomi kreatif.

Lebih dari itu, Hempri juga menaruh harapan besar pada peran liga profesional dalam mewujudkan mimpi tertinggi sepak bola Indonesia.

"Kita punya mimpi besar, empat tahun lagi Indonesia bisa menjadi salah satu kontestan Piala Dunia 2030. Potensi kita sangat besar, dan ILeague punya peran penting untuk memaksimalkan hal itu," ungkap Hempri.

Senada dengan itu, General Manager Strategic of Competition ILeague, Takeyuki Oya menjelaskan bahwa program Goes to Campus and School ini secara masif digelar di 18 kota.

Tujuannya adalah untuk membuka wawasan generasi muda bahwa ada banyak sekali profesi menjanjikan di luar lapangan dalam industri sepak bola.

"Setiap tim seharusnya aktif mengenalkan diri ke masyarakat, membangun komunitas, dan memperkuat ekosistemnya. Acara goes to campus ini salah satu yang sangat baik dan harapannya seluruh tim melakukannya," terang Takeyuki Oya.

Baca Juga: Bojan Hodak Akui Thom Haye Punya Kemampuan Setara 7 Pemain Asing di BRI Super League

Acara semakin meriah dengan kehadiran dua bintang sepak bola asing yang sudah tidak asing lagi bagi publik Yogyakarta, Ze Valente (PSIM) dan Gustavo Tocantins (PSS Sleman).

Ze Valente, gelandang asal Portugal mengaku sangat terkesan dengan atmosfer sepak bola di Yogyakarta.

"Ini musim keempat saya di Indonesia. Dukungan fans di Jogja luar biasa, mereka datang ke Bantul meski kami bermain di luar kota. Saya harap suatu saat bisa merasakan laga derby melawan PSS," ujarnya.

Sementara itu, Gustavo Tocantins, striker asal Brasil, berbagi rasa bahagianya bisa menjadi bagian dari geliat sepak bola Indonesia.

"Saya pernah bermain di Barito Putera, Persikabo, dan kini di PSS. Meski kami masih di Liga 2, saya yakin PSS akan segera kembali ke Liga 1. Kesempatan berbagi di UGM ini sangat berharga bagi saya," pungkas Tocantins.

Load More