-
Kontrak tiga manajer Premier League top akan berakhir pada 2026.
-
Andoni Iraola, Glasner, dan Silva diminati klub besar Eropa.
-
Mereka berpotensi melatih Timnas Indonesia jika kontraknya tidak diperpanjang.
Suara.com - Dunia sepak bola Inggris tengah menyoroti ketidakpastian nasib beberapa juru taktik di kasta tertinggi Premier League.
Tiga nama manajer top saat ini diprediksi akan mengakhiri masa baktinya pada musim panas tahun 2026.
Situasi krusial ini sontak membuat tim-tim papan atas Eropa siaga penuh memantau setiap perkembangan.
Tidak tertutup kemungkinan akan terjadi perombakan besar-besaran dalam dinamika bursa pelatih tahun mendatang.
Para pelatih yang terlibat telah membuktikan kualitas kepemimpinan yang mumpuni di klub yang mereka tangani saat ini.
Namun, godaan dari klub dengan ambisi yang lebih besar atau penawaran finansial tinggi dapat mengubah peta karier mereka secara drastis.
Jika benar kontrak mereka tidak diperpanjang oleh klub saat ini, sebuah skenario menarik terbuka di mana mereka bisa dipertimbangkan sebagai kandidat pelatih untuk Timnas Indonesia, yang kursinya saat ini tengah kosong.
Manajer pertama yang jadi sorotan adalah Andoni Iraola di Bournemouth.
Iraola didatangkan untuk menggantikan Gary O’Neil dengan mandat mengimplementasikan filosofi bermain yang lebih agresif dan modern.
Baca Juga: Media Cup 2025 Resmi Bergulir, Hadirkan Pameran Foto hingga Duel Legenda Timnas Indonesia
Setelah sukses membawa Rayo Vallecano, ia menyetujui ikatan kerja berdurasi dua tahun bersama Bournemouth.
Kinerja yang stabil dan impresif pada musim pertamanya membuat klub mempertimbangkan perpanjangan kontrak.
Sayangnya, ambisi besar pelatih asal Spanyol ini telah menarik perhatian serius dari beberapa tim raksasa di Benua Biru.
Saat ini, manajemen Bournemouth sedang berupaya keras meyakinkan Iraola agar mau berkomitmen lebih lama di klub pesisir tersebut.
Meskipun demikian, peluang untuk pindah ke tim yang memiliki target kompetisi lebih tinggi tetap menjadi pilihan yang sangat realistis bagi sang pelatih.
Selanjutnya, ada nama Oliver Glasner dari Crystal Palace yang menggantikan peran Roy Hodgson.
Keputusan Crystal Palace merekrut Glasner dinilai sebagai langkah berani yang terbayarkan dengan keberhasilannya membawa klub tersebut meraih trofi pertama.
Pihak manajemen The Eagles telah memulai diskusi terkait pembaruan kontrak dengan Glasner.
Meskipun pembicaraan awal dilaporkan berjalan kondusif, belum ada pengumuman resmi mengenai kesepakatan final yang tercapai.
Seiring reputasinya yang terus menanjak, banyak pihak meyakini bahwa Glasner tidak akan kekurangan opsi andai memutuskan tidak melanjutkan masa kerjanya di Selhurst Park.
Klub-klub elite dari liga-liga top Eropa sudah mencatat namanya sebagai target potensial.
Manajer terakhir dalam daftar ini adalah Marco Silva yang memimpin Fulham.
Silva telah meneken kontrak baru pada Oktober 2023, menegaskan komitmennya setelah menampik tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi.
Perpanjangan itu menjadikan Silva sebagai juru taktik dengan masa bakti terpanjang di Fulham dalam periode yang cukup lama.
Fulham dikenal sebagai institusi yang menawarkan stabilitas, sebuah kondisi yang membuat Silva merasa sangat nyaman.
Di bawah asuhannya, The Cottagers memainkan sepak bola menyerang yang menarik dan berhasil mempertahankan konsistensi performa.
Meskipun Nottingham Forest sempat menyatakan ketertarikan, semua sinyal kuat mengarah bahwa Silva akan segera membubuhkan tanda tangan perpanjangan kontrak.
Silva tampak fokus dan bahagia untuk terus melanjutkan proyek pembangunan jangka panjangnya di markas Fulham, Craven Cottage.
Keputusan akhir dari ketiga manajer ini akan memicu efek domino di bursa transfer manajer global.
Klub-klub besar harus bergerak cepat untuk mengamankan tanda tangan salah satu dari mereka atau mencari alternatif lain.
Ketidakpastian ini menciptakan dinamika yang menarik dan penuh spekulasi di dunia kepelatihan.
Premier League sekali lagi menjadi pusat perhatian dengan potensi perubahan besar pada kursi panasnya.
Bagi Timnas Indonesia, situasi ini juga membuka peluang emas untuk merekrut pelatih berkaliber tinggi jika kursi kepelatihan mereka masih kosong saat momen ini tiba.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Peter Schmeichel Ingatkan Arsenal, Skuat Rp20 T Bisa Jadi Penantang Gelar Liga Inggris
-
Rekomendasi Jaket Suporter Timnas Indonesia: Tampil Gaya, Nyaman, dan Identik Merah Putih
-
Shin Tae-yong Pasang Badan Buat Asnawi Mangkualam Usai Semprot Arya Sinulingga
-
Timnas Futsal Indonesia Bantai Myanmar di Laga Perdana SEA Games 2025
-
Gagal di SEA Games 2025 Karena Timnas Indonesia U-22 Tak Akur? Ini Kata Indra Sjafri
-
PSSI Wajib Dengar! Senior Shin Tae-yong Bongkar Kelemahan Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Inter Kembali ke Puncak Serie A, Zielinski Ingatkan: Jalan Juara Masih Panjang
-
FIFA Cuek Bebek Soal Pride Match, Iran dan Mesir Bakal Boikot Piala Dunia 2026?
-
Tak Kapok Sanksi FIFA, Malaysia Segera Naturalisasi Striker Argentina
-
Pep Guardiola Pilih Kasih? Kritik Foden, Puji Habis-habisan Haaland dan Cherki