-
NEC Nijmegen ingin rekrut Mees Hilgers dari Twente secara permanen.
-
Hilgers tolak perpanjangan kontrak sehingga posisinya di Twente tak jelas.
-
Transfer rumit karena Twente pasang harga tinggi setelah perpanjangan kontrak.
Suara.com - NEC Nijmegen secara terang-terangan menunjukkan ketertarikan untuk memboyong bek tengah keturunan Indonesia, Mees Hilgers, dari FC Twente.
Direktur Teknik NEC, Carlos Aalbers, menyoroti bahwa profil permainan bek berusia 24 tahun tersebut sangat ideal dengan sistem taktis mereka.
Klub yang dijuluki Eniesse ini memang mengandalkan formasi tiga bek sentral, dan Hilgers dinilai mampu mengisi posisi bek kanan di antara ketiganya.
Minat besar dari NEC ini muncul di tengah situasi yang kurang harmonis antara Hilgers dan manajemen FC Twente.
Hubungan keduanya dikabarkan memanas setelah sang pemain mengambil sikap menolak tawaran perpanjangan masa bakti yang sedianya berakhir pada pertengahan 2026.
Keputusan Hilgers untuk tidak memperpanjang kontraknya membuat statusnya di tim utama Twente menjadi tidak jelas.
Pemain berdarah Manado, Sulawesi Utara, ini bahkan dilaporkan sudah beberapa kali absen dari Daftar Susunan Pemain (DSP) Twente sejak musim kompetisi dimulai.
Kondisi tersebut sontak memicu beragam spekulasi mengenai kemungkinan bek timnas Indonesia itu segera mencari klub baru sebagai pelabuhan karier berikutnya.
Di tengah ketidakpastian ini, NEC Nijmegen, yang pernah menjadi rumah bagi pemain Indonesia lainnya, Calvin Verdonk, bergerak cepat menyatakan minatnya.
Baca Juga: Blueprint Tidak Jelas, PSTI Minta Erick Thohir Mundur Sebagai Ketum PSSI
NEC melihat adanya potensi besar pada Hilgers untuk menjadi pilar baru di lini pertahanan mereka.
"Mees Hilgers akan sangat cocok dengan profil kami. Kami bermain dengan tiga bek tengah. Mees Hilgers akan menjadi pilihan yang sangat baik untuk bek kanan di antara ketiganya. Kami tertarik,” kata Aalbers kepada media Belanda, Voetbal Tijd.
Aalbers menambahkan, kemampuan bertahan Hilgers yang kokoh serta kecakapannya dalam mendistribusikan bola dinilai sangat sesuai dengan kebutuhan taktik pelatih NEC.
Penambahan tenaga di sektor belakang menjadi prioritas utama bagi NEC demi menjaga keseimbangan dan memperkuat lini pertahanan tim.
Namun demikian, Direktur Teknik NEC itu juga mengakui bahwa upaya mendatangkan Hilgers tidak akan berjalan mulus, terutama karena kendala kontrak dengan FC Twente.
Ia menjelaskan bahwa peluang kepindahan bek tersebut sangat bergantung pada perkembangan status kontraknya saat ini di Twente.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Media Cup 2025 Resmi Bergulir, Hadirkan Pameran Foto hingga Duel Legenda Timnas Indonesia
-
Jay Idzes Bangga Jebol Gawang Juventus, Singgung Rekor dan Sejarah
-
2 Kelebihan Aresnal yang Tidak Dimiliki Liverpool dan Manchester City
-
Gelandang 14 Tahun Asal Cirebon Curi Perhatian di Amerika Serikat, Tertarik Bela Timnas Indonesia
-
Rekap Persib Bandung Sebulan Penuh, Sempurna!
-
Jadi Opsi Terakhir, Persija Terlempar Keluar Jabodetabek saat Jamu PSBS Biak
-
Berulah, Bojan Hodak Soroti Sikap Pemain Buangan Shin Tae-yong
-
Eks Lazio Dianggap Cocok Jadi Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Marc Klok Bangga Persib Bandung Menang atas Persis Solo dengan 10 Pemain
-
Tolak Panggilan SEA Games, Nilai Pasar Tim Geypens Justru Meroket Drastis di Belanda